Ringkasan
Apa Itu Pengobatan Alternatif?
Seberapa Besar Efektivitas Pengobatan Alternatif?
Apakah Pengobatan Alternatif Aman?
Sumber Referensi
Belakangan ini, masyarakat sempat dihebohkan dengan pengobatan tradisional atau alternatif Ida Dayak di Depok, Jawa Barat. Bahkan masyarakat ramai berbondong-bondong mendatangi Ida Dayak untuk mendapatkan kesembuhan.
Pada dasarnya, pengobatan alternatif di Indonesia sendiri banyak sekali jenisnya. Bahkan beberapa diantaranya diketahui sangat gencar memasarkan metode pengobatannya melalui media massa, mulai dari media cetak, online, hingga televisi.
Di sisi lain, tak jarang dari mereka yang bahkan menjanjikan bahwa pengobatannya dapat menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh dokter.
Lantas bagaimana secara medis soal pengobatan alternatif? Benarkah aman? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Pengobatan Alternatif?
Pengobatan alternatif sendiri tentunya tidak lagi asing bagi masyarakat Indonesia. Namun pada umumnya, pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan medis.
Adapun bentuk pelayanan kesehatan alternatif itu biasanya disebut sebagai complementary and alternative medicines (CAMs) atau pengobatan pelengkap dan alternatif. Sementara laman National Health Service yang mengutip pernyataan US National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) mengungkapkan perbedaan antara pengobatan alternatif dan pengobatan perlengkapan.
Perbedaannya adalah kalau pengobatan pelengkap adalah ketika seseorang melakukan pengobatan ini bersama dengan pengobatan konvensional. Sedangkan pengobatan alternatif adalah ketika seseorang melakukan pengobatan ini sebagai pengganti pengobatan konvensional.
Seberapa Besar Efektivitas Pengobatan Alternatif?
Pada dasarnya, pengobatan alternatif dinilai sah-sah saja, selama pengobatan tersebut dilakukan dengan metode pengobatan yang benar, rasional, dan lebih baik lagi bila bisa dibuktikan dengan menyatakan bahwa pengobatannya efektif, bukan hanya dari testimoni orang yang validitasnya sendiri terkadang masih diragukan.
Selain itu, pengobatan alternatif juga merupakan pengobatan yang seharusnya dilakukan sebagai pengobatan "pilihan lain", bukan untuk menggantikan pengobatan yang dilakukan oleh dunia kedokteran.
Pasalnya, dunia kedokteran telah memegang prinsip dan etika dalam mengobati seseorang atau pasien. Dalam hal ini, pengobatan yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah dan panduan pengobatan secara nasional, bahkan internasional.
Dalam dunia kedokteran, saat mengobati pasien berdasarkan etika pengobatan yang berlaku sejak zaman Hipocrates yang merupakan bapak pelopor dunia kedokteran yakni Primum Non Nocere yang artinya hal utama adalah tidak membahayakan pasien.
Sehingga, pengobatan alternatif pun dinilai bisa saja efektif bila dilakukan dengan kaidah dan prinsip yang benar. Maka, saat melakukan hendak melakukan pengobatan alternatif juga harus berhati-hati. Terlebih bila pengobatan tersebut tidak dilakukan dengan baik dan benar atau bahkan tidak rasional.
Misalnya diminta untuk meminum air yang telah dicelupi batu tertentu atau logam yang dapat membahayakan pasien, kemudian pengobatan melakukan pijatan yang keras yang dapat merusak otot atau saraf dari pasiennya.
Apakah Pengobatan Alternatif Aman?
Bagi sebagian orang yang lebih memilih untuk melakukan pengobatan alternatif, tak jarang juga mereka menilai bahwa pengobatan tersebut lebih aman. Namun rupanya kandungan zat yang ada di dalam obat herbal belum tentu keamanannya.
Seperti pada salah satu tanaman obat herbal yang mengandung bahan aktif yang menimbulkan khasiat, akan tetapi juga mengandung bahan yang tidak berkhasiat ikut serta masuk ke dalam tubuh. Sehingga membuat hati sebagai organ yang berfungsi mendetoksifikasi atau menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh menjadi bekerja sangat berat.
Di sisi lain, dosis obat herbal sendiri terkadang tidak jelas adanya, tidak seperti obat buatan farmasi. Dalam hal ini, diketahui bahwa banyak tanaman yang memiliki kisaran dosis yang sempit, bahkan bisa memicu keracunan.
Misalnya saja tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa). Tanaman ini bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih, atau ekstrak tanaman dikonsumsi sebesar 100 mg/kg berat badan, maka bisa menimbulkan kerusakan hati yang berat.
Tak cuma Mahkota Dewa, masih banyak lagi tanaman lainnya yang juga berpotensi memicu kerusakan ginjal, hati, maupun sistem saraf bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Bahkan tak jarang bila air yang digunakan untuk membuat jamu atau obat herbal itu tidak higienis atau sudah tercemar. Sehingga, bisa membahayakan tubuh, misalnya terjadi diare atau disentri berat.
Oleh sebab itu, mulai sekarang bijaklah dalam memilih pengobatan, khususnya pengobatan alternatif. Pastikan tempat pengobatan alternatif yang dituju sudah terpercaya.
Berhati-hatilah dengan pengobatan alternatif yang menjanjikan manfaat dan keamanan obat karena menggunakan bahan dasar herbal. Serta waspadai pengobatan alternatif yang mengiklankan terlalu berlebihan dan menjanjikan kesembuhan atau bahkan perbaikan total.
Apalagi, bila tempat pengobatan alternatif tersebut sampai meminta pasiennya untuk menandatangani surat pernyataan yang berisi tentang bahwa pasien tidak akan menuntut bila terjadi hal yang merugikan.
Padahal belum juga atau bahkan tidak ada penjelasan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan layaknya dalam dunia medis kedokteran. Hal tersebut tentunya sangat dilarang dan tidak dibenarkan dalam dunia kedokteran manapun.
Perlu diingat untuk benar-benar bijak dalam mencari dan memilih pengobatan alternatif. Perlu juga untuk mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya dan teliti terlebih dahulu apakah terapis atau orang yang memberikan pengobatan alternatif itu memang kompeten di bidangnya.
Sumber Referensi
Herry Darwanto. 2023. Fenomena Ida Dayak dan Pelayanan Kesehatan [online] (https://health.kompas.com/read/23D09064712068/fenomena-ida-dayak-dan-pelayanan-kesehatan?page=all diakses 9 April 2023)
Constaclin. 2018. Benarkah Pengobatan Alternatif Lebih Efektif dan Aman? [online] (https://kumparan.com/constantine-clinique/benarkah-pengobatan-alternatif-lebih-efektif-dan-aman-21dM5TZ3y2/full diakses 9 April 2023)
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. 2021. Semua Hal tentang Pengobatan Alternatif yang Perlu Anda Tahu [online] (https://hellosehat.com/herbal-alternatif/alternatif/pengobatan-alternatif/ diakses 9 April 2023)
Artikel Terkait Lainnya