Ringkasan
Mengenal Apa Itu Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)
Apa Itu Cedera ACL
Penyebab Cedera
Gejala Cedera
Faktor Risiko Cedera
Upaya Pengobatan
Tindakan Pencegahan
Kapan Harus Ke Dokter?
Sumber Referensi
Olahraga merupakan kegiatan fisik yang bertujuan agar tubuh tetap sehat dan bugar. Namun tak dapat dipungkiri bahwa olahraga juga bisa memicu cedera.
Salah satu cedera yang bisa dialami saat olahraga adalah cedera ACL. Cedera ini biasanya paling sering terjadi pada aktivitas olahraga yang melibatkan gerakan berhenti atau perubahan arah secara tiba-tiba, lompat dan mendarat seperti sepak bola, basket, dan futsal.
Lewat artikel kali ini akan mengulas mengenai pengertian, penyebab, pengobatan hingga tindakan pencegahan yang bisa dilakukan.
Yuk disimak. Semoga bermanfaat!
.
Mengenal Apa Itu Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament)
.
Apa Itu Cedera ACL
Cedera ACL adalah sobekan atau cedera pada ligamen krusiatum anterior (ACL), salah satu serabut jaringan terkuat yang menghubungkan tulang femur (paha) dan tibia (tulang kering).
Seperti yang sempat disinggung, cedera ini paling sering terjadi pada aktivitas olahraga seperti sepak bola, basket, dan futsal.
Saat terjadi, kebanyakan orang akan mendengar bunyi "pop". Kemudian, lutut terlihat bengkak, terasa tidak stabil, dan terasa sangat nyeri saat dipakai untuk menumpu beban tubuh.
Sementara untuk penanganannya sendiri berbeda-beda, bergantung dari tingkat keparahan cedera, mulai dari istirahat dan latihan fisik rehabilitasi hingga tindakan operasi.
Penyebab Cedera
Perlu diketahui bahwa ligamen merupakan serabut jaringan kuat pada tubuh yang menghubungkan tulang satu ke tulang lainnya.
Sementara ACL adalah salah satu dari dua ligamen yang membentuk konfigurasi silang pada bagian tengah lutut.
Menghubungkan tulang femur ke tulang tibia dan merupakan struktur penting yang mempertahankan stabilitas sendi lutut.
Adapun penyebab utama dari cedera ACL adalah gerakan berhenti dan pergantian arah secara tiba-tiba.
Kemudian gerakan pivot/memutar saat kaki sedang menumpu beban ke lantai, mendarat setelah lompat dengan posisi yang tidak normal, serta benturan langsung ke lutut, misalnya ter-tackling pada sepak bola.
Gejala Cedera
- Nyeri hebat di bagian lutut
- Lutut sulit digerakkan dan diregangkan
- Lutut terasa tidak stabil
- Kesulitan berjalan
- Lutut membengkak dengan cepat dalam 6 jam
- Bunyi/sensasi "pop" pada lutut
- Lingkup gerak sendi jadi terbatas
- Sensasi instabilitas sendi atau lutut terasa "bergeser"
Faktor Risiko Cedera
- Berjenis kelamin wanita, pasalnya, mereka memiliki perbedaan anatomi dan kekuatan otot dengan pria
- Berpartisipasi dalam olahraga tertentu seperti sepak bola, bola basket, voli, dan senam
- Tumpuan kaki yang tidak sejajar saat melakukan kegiatan
- Melakukan pola gerakan yang salah, seperti menggerakkan lutut ke dalam saat berjongkok
- Memakai alas kaki yang tidak pas
- Bermain di rumput sintetis
- Menggunakan perlengkapan olahraga yang tidak optimal
- Kekuatan otot yang tidak akurat
Upaya Pengobatan
- Istirahat, cara ini memiliki tujuan untuk mempercepat proses penyembuhan
- Kompres es, hal ini bisa dilakukan setiap dua jam selama 20 menit
- Kompresi, cara ini bisa dilakukan dengan membungkus lutut dengan perban elastis
- Posisikan kaki lebih tinggi, cara ini bisa dilakukan dengan memosisikan kaki lebih tinggi untuk meningkatkan aliran darah di area cedera
.
Namun bila kondisi tak kunjung membaik, bisa melakukan pengobatan sebagai berikut:
1. Rehabilitasi
Rehabilitasi biasanya dilakukan dalam beberapa minggu. Selain itu, penderita juga akan menggunakan penyangga guna menstabilkan lutut dan menggunakan kruk sementara waktu untuk menghindari beban berlebihan pada sendi.
Perawatan rehabilitasi memiliki tujuan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, mengembalikan rentang gerak lutut dan memperkuat otot. Selain itu, penderita juga disarakan untuk membatasi aktivitasnya.
2. Operasi
Dalam tahap operasi, prosedur yang akan dilakukan oleh dokter adalah mengangkat ligamen yang rusak dan menggantinya dengan segmen tendon. Tendon ini merupakan jaringan yang mirip dengan ligamen yang menghubungkan otot ke tulang.
Selanjutnya, dokter akan mengganti tendon dari pendonor hidup atau orang yang sudah meninggal. Lalu setelah operasi, penderita akan melanjutkan rangkaian terapi rehabilitasi.
Tindakan Pencegahan
Pemanasan dan olahraga yang tepat bisa menjadi salah satu upaya untuk mengurangi risiko. Adapun upaya pencegahan lainnya adalah:
- Latihan untuk memperkuat otot inti, termasuk pinggul, panggul, dan perut bagian bawah
- Latihan untuk memperkuat otot kaki misalnya latihan hamstring yang bertujuan meningkatkan keseimbangan otot kaki secara keseluruhan
- Memosisikan lutut dengan benar saat melompat dan mendarat dari lompatan
- Pelatihan untuk meningkatkan fleksibilitas sendi lutut saat melakukan gerakan berputar
Kapan Harus Ke Dokter?
Saat mengalami cedera lutut yang menimbulkan gejala dan tanda atas cedera ini, segeralah mencari pertolongan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, segera tanya dokter spesialis kedokteran olahraga atau ahli latihan dan kompetisi bila mengalami keluhan setelah olahraga.
Dengan begitu, diagnosis yang cepat dan akurat bisa menentukan tingkat keparahan cedera, sehingga bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Perlu diketahui bahwa sendi lutut merupakan struktur kompleks yang terdiri dari tulang, ligamen, tendon dan jaringan lain yang merupakan satu kesatuan dinamis.
Maka dari itu, sangat penting untuk mendapatkan diagnosis akurat dan cepat dalam rangka menentukan keparahan cedera dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Sumber Referensi
dr. Ricky E P Hutapea, Sp.OT(K). Cedera lutut - ACL (https://indonesia-orthopaedic.org/news-detail/cedera-lutut-acl diakses pada 2 Oktober 2023)
dr. Rizal Fadli. 2022. Cedera ACL (https://www.halodoc.com/kesehatan/cedera-acl diakses pada 2 Oktober 2023)
Artikel Terkait Lainnya