Ringkasan
Apa Itu Otak Popcorn?
Tanda-Tanda Otak Popcorn
Kiat-Kiat untuk Memperbaiki Otak Popcorn
Kesimpulan
Sumber Referensi
Apakah kamu pernah merasa susah untuk berfokus pada suatu tugas sederhana? Atau mungkin kamu dapat dengan mudah terganggu dengan adanya sosial media? Nah, tanpa sadar, kamu telah mengalami masalah otak popcorn yang disebabkan oleh ketergantungan terhadap gawai.
Mengutip laman Fox 5 Sandiego, istilah otak popcorn diciptakan oleh peneliti David Levy pada tahun 2011. Otak popcorn mengacu pada perhatian seseorang yang dengan cepat melompat dari satu pikiran ke pikiran lainnya seperti biji-bijian yang muncul dalam popcorn atau berondong jagung.
Dimana ditemukan bahwa rentang perhatian rata-rata adalah dua menit 30 detik pada tahun 2003. Lalu pada tahun 2012, rentang perhatian rata-rata turun menjadi 75 detik. Sekarang, rentang perhatian bagi kebanyakan orang adalah sekitar 47 detik.
"Seiring berjalannya waktu, peralihan perhatian yang terus-menerus dan peralihan yang cepat antar tugas dapat menyebabkan perasaan gelisah secara mental atau otak 'terpental-pental' karena kesulitan untuk mempertahankan fokus pada satu tugas dalam waktu yang lama," ujar psikolog Dannielle Haig kepada Glamour UK.
Apa Itu Otak Popcorn?
Otak popcorn merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana otak menjadi terlalu terbiasa dengan rangsangan cepat dan terus-menerus, terutama yang berasal dari teknologi digital seperti media sosial, video pendek, dan notifikasi ponsel. Kondisi ini membuat otak sulit untuk berkonsentrasi pada satu hal untuk jangka waktu yang lama, mirip dengan cara popcorn meletus secara acak dan tak terduga dalam panci panas.
Media sosial adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan rentang perhatian tersebut. Pengalaman menggunakan media sosial ini sangat membuat ketagihan, lebih membuat ketagihan daripada aktivitas lainnya karena memiliki sejumlah kecil dopamin yang distimulasi secara terus-menerus, dan untuk menghentikan pola tersebut sangatlah sulit.
Beberapa pakar kesehatan mental menyarankan untuk mengurangi waktu di media sosial dari pada mencoba untuk berhenti secara total. Sementara, tidak jauh berbeda, mengutip dari laman Hindustan Times, otak popcorn mengacu pada dampak penggunaan media sosial yang berlebihan dan multi-tasking yang konstan pada kondisi mental kita.
Otak Popcorn adalah istilah yang mulai populer di kalangan Gen Z dan mengacu pada dampak dari penggunaan media sosial yang berlebihan dan multi-tasking yang terus menerus yang membuat kondisi mental kita terfragmentasi dan meningkatkan stres dan kecemasan. Ini bukanlah istilah medis.
Tanda-Tanda Otak Popcorn
Otak Popcorn dapat memengaruhi produktivitas dan membuat kamu sulit untuk fokus. Otak popcorn juga dapat memisahkan kamu dari dunia nyata dan “menciptakan lapisan” stres tambahan.
Berikut lima tanda bahwa kamu mungkin mengalami Popcorn Brain adalah seperti yang dikatakan oleh Dr Mazher Ali.
- Gangguan yang terus-menerus: Kesulitan untuk tetap fokus karena seringnya gangguan atau keinginan untuk memeriksa pemberitahuan.
- Kesulitan berkonsentrasi: Kesulitan untuk terlibat dalam fokus yang mendalam dan berkelanjutan pada satu tugas.
- Merasa kewalahan: Perasaan kelebihan beban dengan informasi dan tugas, yang menyebabkan stres dan rasa kekacauan.
- Validasi melalui media sosial: Mencari validasi atau harga diri yang konstan dari interaksi media sosial.
- Kesibukan yang terus-menerus: Merasakan kesibukan yang terus menerus tanpa menyelesaikan tugas-tugas yang signifikan karena melakukan banyak tugas.
Kiat-Kiat untuk Memperbaiki Otak Popcorn
Untuk memperbaiki popcorn brain, pertimbangkan untuk menerapkan langkah-langkah berikut ini seperti yang disarankan oleh Dr Mazher.
- Tetapkan batas waktu untuk media sosial: Alokasikan waktu tertentu untuk penggunaan media sosial untuk mencegah pengecekan terus-menerus.
- Lakukan latihan kesadaran Kembangkan teknik mindfulness, seperti meditasi, untuk meningkatkan fokus dan mengurangi kekacauan mental.
- Ciptakan rutinitas yang terstruktur: Buatlah jadwal harian dengan blok waktu yang ditentukan untuk berbagai kegiatan, sehingga dapat membantu untuk lebih terorganisir.
- Memprioritaskan tugas: Identifikasi dan prioritaskan tugas-tugas agar tidak merasa kewalahan, dengan berfokus pada hal-hal yang memiliki prioritas tinggi terlebih dahulu.
- Beristirahatlah secara teratur: Masukkan waktu istirahat ke dalam rutinitas untuk menyegarkan pikiran, mencegah kelelahan dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Kesimpulan
Otak popcorn adalah kondisi yang semakin banyak ditemui di era digital ini, terutama di kalangan mereka yang sering terpapar media sosial dan teknologi digital. Meskipun tampak sepele, dampaknya bisa sangat signifikan terhadap kesehatan mental dan produktivitas.
Dengan memahami tanda-tandanya, serta mengambil langkah dan kiat untuk mengatasinya, kita dapat melindungi otak kita dari dampak negatif teknologi dan menjaga kemampuan kita untuk tetap fokus dan produktif. Ingatlah bahwa kesehatan mental adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh diabaikan. Jadi, mulai sekarang, waspadai otak popcorn dan ambil langkah untuk mencegahnya!
Sumber Referensi
Urja Sinha. 2024. What is Popcorn Brain? How Being Chronically Online is Killing Focus [online] (https://fox59.com/news/national-world/what-is-popcorn-brain-how-being-chronically-online-is-killing-focus/ diakses 12 Maret 2024)
Parmita Uniyal. 2024. What is Popcorn Brain? 5 Ways It's Impacting Your Mental Health (https://www.hindustantimes.com/lifestyle/health/what-is-popcorn-brain-5-ways-its-impacting-your-mental-health-101709978798994.html diakses 12 Maret 2024)
Artikel Terkait Lainnya