Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Bisa Renggut Jiwa, Apa Itu Infeksi Virus Nipah?

02 April 2024

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Virus Nipah?

Penyebab dan Cara Penularan Virus Nipah

Gejala Infeksi Virus Nipah

Upaya Pencegahan Infeksi Virus Nipah

Sumber Referensi

Selain virus Corona, rupanya banyak virus lainnya yang juga bisa mengancam nyawa, salah satunya adalah virus Nipah. Virus Nipah diketahui merupakan infeksi virus berbahaya yang bisa menyebabkan radang otak.

Adapun penularan virus Nipah terjadi dari hewan ke manusia. Namun sayangnya, hingga saat ini belum diketahui pengobatan yang efektif untuk mengatasi virus tersebut. Maka dari itu, perlu waspada terhadap penyebab dan gejala yang muncul.

Melalui artikel berikut ini akan mengulas mengenai virus Nipah mulai dari penyebab hingga gejala yang muncul. Semoga bermanfaat!

Apa Itu Virus Nipah?

Virus Nipah disebut pertama kali teridentifikasi di Malaysia pada sebuah peternakan babi. Diketahui hewan-hewan ternak tersebut menunjukkan gejala demam, kesulitan bernapas, dan kejang. 

Di samping itu, kelelawar merupakan reservoir alami virus Nipah. Hal ini menunjukkan bahwa virus tersebut tidak menyebabkan penyakit pada kelelawar, melainkan bisa menyebar dari mereka ke hewan lain, seperti babi.

Penebangan hutan diduga yang menyebabkan kelelawar kehilangan habitat mereka, sehingga berpindah mendekati pemukiman manusia dan peternakan. 

Hal inilah yang kemungkinan membuat virus Nipah berpindah dari kelelawar ke babi, dan dari babi ke manusia. 

Virus Nipah sendiri masuk ke dalam genus Henipavirus, sekelompok dengan virus Langya dan virus Hendra, yang juga menyerang hewan dan bisa menular ke manusia.

Penyebab dan Cara Penularan Virus Nipah

  • Perlu diketahui bahwa virus Nipah termasuk infeksi zoonosis, yang mana menular dari hewan ke manusia. Pada mulanya, penularan virus Nipah terjadi dari kelelawar buah ke hewan-hewan peternakan seperti babi. Tak cuma babi, beberapa hewan peternakan atau peliharaan lain seperti kambing, kuda, anjing, bahkan kucing juga bisa tertular dan akhirnya menularkan virus Nipah.
  • Kemudian virus Nipah juga termasuk dalam kelompok Paramyxovirus yang merupakan virus RNA. Kelompok virus ini disebut bisa menyebabkan penyakit lain, diantaranya pneumonia, gondongan, dan campak. Tetapi virus Nipah memiliki karakteristik khusus yang membuatnya menjadi ancaman serius.
  • Mengenai penularan virus Nipah terhadap manusia akan terjadi saat bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. Sementara beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang bisa terinfeksi virus Nipah melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi, khususnya bila dimasak kurang matang.
  • Selain terjadi penularan dari hewan ke manusia, virus Nipah ternyata juga bisa menular dari manusia ke manusia. Hal ini terjadi melalui kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi, khususnya saat pasien berada dalam kondisi yang menghasilkan banyak sekali cairan tubuh, seperti air liur.
  • Adapun orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok berisiko tinggi tertular virus Nipah adalah mereka yang mengonsumsi cairan nira mentah dan belum difermentasi, makanan, atau buah yang terkontaminasi virus Nipah. Kemudian orang yang baru saja bepergian ke daerah yang sedang mewabah virus Nipah.
  • Lalu orang yang terpapar cairan tubuh dari hewan atau orang lain yang terinfeksi, termasuk droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin, darah, kotoran, maupun urine. Terakhir, orang yang melakukan kontak dekat dengan hewan atau orang lain yang terinfeksi virus Nipah, misalnya tenaga medis atau pekerja di pusat layanan kesehatan masyarakat. Pekerja pemanjat pohon yang menjadi tempat kelelawar buah bertengger atau tinggal seperti pohon nira, disebut juga sebagai kelompok orang-orang berisiko tertular virus Nipah.

Gejala Infeksi Virus Nipah

Virus Nipah diketahui memiliki masa inkubasi sekitar 4 - 14 hari setelah menginfeksi, sebelum muncul gejala. Gejalanya sendiri bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, bahkan mengancam jiwa. Adapun gejala yang muncul yaitu : 

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Muntah
  • Kesulitan menelan
  • Peradangan otak (ensefalitis)
  • Kematian

,

Namun apabila infeksi berlanjut, maka akan muncul gejala berat dan parah akibat ensefalitis. Adapun gejalanya yakni kantuk berat, perasaan kebingungan dengan tempat dan waktu (disorientasi), sulit fokus dan konsentrasi, kejang, hingga koma. 

Perlu diketahui bahwa gejala radang otak bisa dengan cepat memburuk, biasanya dalam 24-48 jam. Sementara pada 40 - 75 persen kasus infeksi virus Nipah yang berat, kematian bisa terjadi setelah gejala radang otak muncul.

Selain itu, beberapa kasus infeksi virus Nipah bersifat laten. Maksudnya adalah gejala baru muncul, baik yang ringan maupun berat, setelah beberapa bulan hingga tahun sejak pertama kali terinfeksi.

Upaya Pencegahan Infeksi Virus Nipah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, infeksi virus Nipah belum ada obat yang bisa menyembuhkan. Meski begitu, tak perlu khawatir, ada beberapa upaya pencegahan infeksi virus Nipah, diantaranya:

  1. Menghindari kontak langsung dengan hewan yang berisiko sebagai sumber penularan utama (kelelawar dan babi).
  2. Pastikan mencuci sayur dan buah sebelum mengonsumsinya, serta hindari makanan yang terkontaminasi oleh hewan.
  3. Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, sepatu boot dan pelindung wajah saat membersihkan kotoran atau urine hewan yang berisiko tertular.
  4. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sakit.
  5. Pastikan memasak daging hewan dengan baik dan hindari makan daging mentah.

.

Sumber Referensi

Direktorat Promosi Kesehatan dan PM. 2023. Mengenal Virus Nipah Dan Gejalanya (https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-virus-nipah-dan-gejalanya diakses pada 30 October 2023)

dr. Merry Dame Cristy Pane. 2023. Virus Nipah, Waspadai Penyebab dan Gejalanya (https://www.alodokter.com/waspada-dan-cegah-penularan-virus-nipah diakses pada 30 October 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya