Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Henti Jantung vs Serangan Jantung: Apa Bedanya?

12 August 2024

oleh I Made Dwi Kardiasa

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa itu Henti Jantung?

Apa itu Serangan Jantung?

Perbedaan Utama Antara Henti Jantung dan Serangan Jantung

Faktor Risiko Henti Jantung dan Serangan Jantung

Penanganan Darurat

Penting untuk diingat

Tindakan Pencegahan

Sumber Referensi

Henti jantung dan serangan jantung sering kali dianggap sama oleh banyak orang, namun keduanya adalah kondisi medis yang sangat berbeda. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting. 

Terutama dalam memberikan respons pertama yang tepat saat terjadi keadaan darurat medis. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung, gejala yang perlu diwaspadai, serta cara penanganan yang tepat.

Yuk disimak, semoga bermanfaat.

Apa itu Henti Jantung?

Henti jantung adalah kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Ini terjadi ketika sistem listrik jantung mengalami gangguan, sehingga jantung tidak lagi dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Tanpa intervensi cepat, henti jantung dapat berakibat fatal dalam hitungan menit. 

Henti jantung adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung adalah dengan memberikan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) segera dan menggunakan alat defibrillator (AED) jika tersedia.

Gejala Henti Jantung

  • Kehilangan kesadaran secara tiba-tiba
  • Tidak ada denyut nadi atau napas
  • Kulit menjadi pucat atau kebiruan
  • Tidak ada respons terhadap rangsangan

Apa itu Serangan Jantung?

Serangan jantung, atau infark miokard, terjadi ketika aliran darah ke bagian tertentu dari jantung terhambat atau terhenti sama sekali. Ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan di arteri koroner akibat pembentukan plak lemak. 

Tanpa suplai darah yang memadai, otot jantung yang terkena dapat mulai mati. Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang memerlukan intervensi medis segera. Berbeda dengan henti jantung, serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung berhenti berdetak, tetapi dapat menyebabkan henti jantung jika tidak ditangani dengan baik.

Gejala Serangan Jantung

  • Nyeri dada atau rasa tidak nyaman di bagian tengah atau kiri dada
  • Nyeri yang menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung
  • Sesak napas
  • Keringat dingin
  • Mual atau muntah
  • Pusing atau merasa akan pingsan

Perbedaan Utama Antara Henti Jantung dan Serangan Jantung

Salah satu perbedaan utama antara henti jantung dan serangan jantung adalah penyebabnya. Henti jantung disebabkan oleh masalah listrik di jantung yang menyebabkan jantung berhenti berdetak, terjadi tiba-tiba dan tanpa peringatan.

Sementara serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan di arteri yang menghambat aliran darah ke jantung dan sering kali disertai dengan gejala peringatan, seperti nyeri dada dan sesak napas sebelum serangan yang sebenarnya terjadi.

Faktor Risiko Henti Jantung dan Serangan Jantung

Meskipun henti jantung dan serangan jantung memiliki penyebab yang berbeda, keduanya sering kali dipicu oleh faktor risiko yang sama, termasuk:

  • Penyakit jantung koroner: Ini adalah penyebab utama serangan jantung dan dapat meningkatkan risiko henti jantung.
  • Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung dan henti jantung.
  • Kadar kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Merokok: Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko kedua kondisi ini.
  • Gaya hidup sedentari: Kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama untuk serangan dan henti jantung.
  • Diabetes: Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko kedua kondisi ini.

Penanganan Darurat

Penanganan darurat untuk henti jantung dan serangan jantung memang sangat berbeda, karena keduanya melibatkan kondisi yang berbeda pada jantung. Berikut penjelasan mengenai perbedaan penanganan darurat antara keduanya.

Penanganan Darurat untuk Serangan Jantung

Jika kamu atau seseorang di sekitar kamu menunjukkan tanda-tanda serangan jantung, hal pertama yang harus dilakukan adalah segera menghubungi layanan darurat medis (misalnya, ambulans) untuk mendapatkan bantuan medis secepat mungkin.

Usahakan orang yang mengalami serangan jantung tetap tenang dan posisikan dirinya dalam keadaan duduk atau setengah berbaring dengan punggung disangga. Ini dapat membantu meringankan beban kerja jantung.

Jangan memberi makanan atau minuman pada orang yang mengalami serangan jantung, karena kondisi ini bisa memerlukan prosedur darurat yang memerlukan perut kosong.

Penanganan Darurat untuk Henti Jantung

Sama seperti pada serangan jantung, hubungi layanan darurat medis segera. Namun, dalam kasus henti jantung, waktu sangat kritis karena setiap detik berharga.

  • Jika orang yang mengalami henti jantung tidak merespons, tidak bernapas, atau tidak ada denyut nadi yang teraba, segera lakukan CPR. CPR melibatkan kompresi dada yang kuat dan cepat untuk membantu memompa darah ke otak dan organ vital lainnya.
  • Jika tersedia, segera gunakan AED, perangkat yang dapat menganalisis irama jantung dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung normal jika diperlukan.

Penting untuk diingat bahwa dalam situasi darurat medis, jika kamu tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang memadai untuk memberikan pertolongan pertama, sebaiknya tidak mencoba melakukannya secara sembarangan. 

Tindakan yang salah atau dilakukan tanpa keahlian yang memadai dapat memperburuk kondisi korban. Misalnya, kompresi dada atau CPR yang dilakukan dengan teknik yang salah bisa menyebabkan cedera pada tulang rusuk atau organ dalam.

Alih-alih mencoba memberikan bantuan yang mungkin tidak sesuai, hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah segera memanggil layanan darurat dan memberikan informasi yang akurat tentang kondisi korban. Biarkan petugas medis yang terlatih menangani situasi tersebut.

Tindakan Pencegahan

Mencegah henti jantung dan serangan jantung sangat tergantung pada mengelola faktor risiko yang mendasarinya. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi sebagai berikut.

  • Berhenti merokok
  • Perbaiki pola makan, konsumsi makanan kaya serat, dapat membantu mengurangi risiko.
  • Olahraga teratur untuk membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengurangi risiko diabetes.
  • Mengelola tekanan darah serta kadar kolesterol.
  • Kelola stress dengan baik.

.

Henti jantung dan serangan jantung adalah kondisi medis yang berbeda tetapi sama-sama berbahaya. Memahami perbedaan antara keduanya dapat membuat perbedaan besar dalam cara merespons dalam keadaan darurat. 

Diharapkan dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan cepat, kamu dapat membantu menyelamatkan nyawa dan menjaga kesehatan jantung kamu sendiri.

Sumber Referensi

Kirtika Katira. 2024. Cardiac arrest vs. heart attack: Understanding the difference [Online] (https://www.wionews.com/entertainment/lifestyle/news-cardiac-arrest-vs-heart-attack-understanding-the-difference-691885 diakses 28 Februari 2024)

Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto. 2023. Serangan Jantung Vs Henti Jantung: Serupa Tapi Tak Sama [Online] (https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/kelas-kanal-serangan-jantung-vs-henti-jantung-serupa-tapi-tak-sama/ diakses 28 Februari 2024)

article

Artikel Terkait Lainnya