Unduh Aplikasi Nirvana

image Yoga

Yoga Category

5 Perbedaan Antara Gerakan Yoga Tingkat Mahir dan Pemula

13 August 2024

oleh Imada Lubis

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

5 Perbedaan Antara Gerakan Yoga Tingkat Mahir dan Pemula

1. Tingkat Kompleksitas Gerakan

2. Fokus Pada Penguasaan Teknik Pernapasan

3. Kemampuan Kestabilan dan Keseimbangan Tubuh

4. Peningkatan Kekuatan dan Fleksibilitas

5. Penguasaan Transisi Asana

Tidak semua gerakan yoga diciptakan sama. Ada perbedaan signifikan antara gerakan yang dilakukan oleh praktisi pemula dan gerakan yang biasanya dilakukan oleh yogi yang telah mencapai tingkat mahir. 

Artikel ini akan membahas lima perbedaan utama antara gerakan yoga tingkat mahir dan tingkat pemula, Diharapkan artikel ini bisa memberikan wawasan yang dapat membantu siapa saja dalam berlatih yoga.

Yuk disimak, semoga bermanfaat.

5 Perbedaan Antara Gerakan Yoga Tingkat Mahir dan Pemula

Berikut 5 perbedaan antara gerakan yoga tingkat mahir dan pemula.

1. Tingkat Kompleksitas Gerakan

Perbedaan pertama yang paling mencolok antara gerakan yoga untuk pemula dan mahir adalah tingkat kesulitan dan kompleksitas gerakannya. Pada tingkat pemula, fokus utama adalah menguasai dasar-dasar postur, pernapasan, dan keseimbangan tubuh. Gerakan seperti Tadasana (Mountain Pose), Adho Mukha Svanasana (Downward-Facing Dog), dan Balasana (Child's Pose) adalah contoh gerakan yang sering diajarkan kepada pemula. 

Gerakan-gerakan ini dirancang untuk membangun fondasi yang kuat tanpa “menuntut” terlalu banyak dari tubuh. Di sisi lain, gerakan tingkat mahir seperti Sirsasana (Headstand), Bakāsana (Crow Pose), dan Kapotasana (King Pigeon Pose) memerlukan kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan yang lebih tinggi. Praktisi mahir seringkali telah mengembangkan keterampilan dan kesadaran tubuh yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi gerakan yang lebih kompleks dengan lebih aman dan efektif.

2. Fokus Pada Penguasaan Teknik Pernapasan

Pernapasan adalah elemen penting dalam yoga, dan fokus pada teknik pernapasan berbeda tergantung pada tingkat keahlian para yogi. Pada tingkat pemula, perhatian lebih diarahkan pada sinkronisasi dasar antara pernapasan dan gerakan. Misalnya, dalam Vinyasa Flow, pemula diajarkan untuk bernafas masuk saat memperpanjang tulang belakang dan bernafas keluar saat membungkuk atau meringkuk.

Praktisi tingkat mahir, di sisi lain, mungkin fokus pada teknik pernapasan yang “lebih maju” seperti Ujjayi  atau Kapalabhati. Teknik ini tidak hanya meningkatkan efektivitas gerakan yoga tetapi juga membantu dalam pengendalian energi internal tubuh. Penguasaan teknik pernapasan yang lebih kompleks ini juga identic dengan praktik yoga tingkat lanjut.

3. Kemampuan Kestabilan dan Keseimbangan Tubuh

Kestabilan dan keseimbangan merupakan aspek kunci dalam Latihan yoga, dan perbedaannya sangat jelas antara tingkat pemula dan mahir. Praktisi pemula sering kali “berjuang” untuk menjaga keseimbangan pada postur. Sederhananya seperti saat mempraktikkan Vrksasana (Tree Pose).

Di tingkat mahir, kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dalam berbagai postur menjadi lebih menonjol. Gerakan seperti Bird of Paradise (Svarga Dvijasana) atau Forearm Stand (Pincha Mayurasana) adalah contoh gerakan yang memerlukan keseimbangan luar biasa serta kestabilan inti yang kuat. Sekaligus menunjukkan “penguasaan penuh” atas tubuh mereka.

4. Peningkatan Kekuatan dan Fleksibilitas

Para yogi pemula biasanya memulai dengan kekuatan dan fleksibilitas yang terbatas, yang merupakan alasan mengapa gerakan yang diajarkan pada tahap awal seringkali tidak memerlukan rentang gerak atau daya tahan yang tinggi. Latihan yoga pada tingkat ini umumnya lebih banyak berfokus pada peningkatan fleksibilitas otot-otot utama dan memperkuat inti tubuh secara bertahap.

Sebaliknya, pada tingkat mahir, para yogi diharapkan memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang lebih tinggi. Gerakan seperti Eka Pada Rajakapotasana (One-Legged King Pigeon Pose) atau Natarajasana (Dancer Pose) menuntut fleksibilitas tinggi pada pinggul, punggung, dan bahu, serta kekuatan yang signifikan untuk menjaga stabilitas dalam postur tersebut. Perkembangan ini adalah hasil dari latihan bertahun-tahun yang terus-menerus dan konsisten dalam Upaya meningkatkan kekuatan dan kelenturan tubuh.

5. Penguasaan Transisi Asana

Pada tingkat pemula, fokus latihan yoga tentu lebih pada menguasai asana satu per satu. Yogi pemula biasanya diberikan waktu yang cukup untuk memasuki dan menahan setiap postur sebelum beralih ke gerakan berikutnya. Transisi antara gerakan seringkali sederhana dan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari cedera.

Di tingkat mahir, penguasaan tidak hanya pada hal ini tetapi juga pada transisi yang mulus antara satu postur ke postur lainnya. Contohnya adalah transisi antara Chaturanga Dandasana ke Urdhva Mukha Svanasana dan kemudian ke Adho Mukha Svanasana dalam Vinyasa Flow. 

Transisi ini memerlukan kekuatan, kontrol, dan keseimbangan tubuh yang tinggi. Praktisi mahir mampu bergerak dengan anggun dari satu gerakan ke gerakan lain dengan aliran yang hampir tidak terputus, menciptakan praktik yoga yang lebih dinamis dan tentunya selaras.

Itulah 5 perbedaan antara gerakan yoga tingkat mahir dan pemula. Namun penting untuk diingat bahwa yoga adalah perjalanan pribadi yang berbeda untuk setiap individu. Pemula dan praktisi mahir memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda dalam latihan masing-masing.

Jika kamu sedang mencari alat yoga seperti yoga block, yoga strap, yoga bolster maupun matras yoga, beli saja di NIRVANA Store, pusat perlengkapan yoga dan alat olahraga berkualitas premium. Klik WhatsApp Kami untuk memesan atau melihat katalog lengkap produk.

Diharapkan dengan memahami perbedaan antara gerakan yoga untuk tingkat pemula dan mahir, kamu dapat lebih baik menyesuaikan latihan sesuai dengan tingkat keahlian dan jadi lebih termotivasi untuk lebih baik lagi di tiap fasenya. 

Ingatlah bahwa “kemajuan dalam yoga” adalah tentang kesabaran, konsistensi, dan kesadaran, bukan tentang seberapa cepat kamu bisa melakukan gerakan yang dianggap sulit. Ingat bahwa gerakan yang kamu anggap sulit belum tentu sulit untuk orang lain, begitupun sebaliknya. Jadi nikmati setiap waktu dalam latihan yoga kamu.

Dengarkan tubuh dan jangan memaksakan diri, namun tetap berikan diri izin untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan ritme tubuh masing-masing. Namaste!

article

Artikel Terkait Lainnya