
Ringkasan
Berawal dari Aerobic Hingga Akhirnya Jatuh Cinta dengan Yoga
Yoga Bukan Sekadar Pose Saja
Yoga, Pengingat untuk Melambat di Tengah Kesibukan
Tak Sekedar Olahraga, Yoga adalah Koneksi
Di tengah rutinitas harian, kita kerap terbawa arus oleh berbagai dualitas, senang-susah, sehat-sakit, untung-rugi. Banyak orang memilih untuk melekat pada hal-hal yang menyenangkan, sekaligus berusaha menjauh dari apa yang tidak diinginkan.
Padahal suka dan duka adalah bagian dari satu kesatuan kehidupan. Semakin kita menolak hal yang tak kita sukai, tanpa sadar, kita juga menjauh dari makna kebahagiaan itu sendiri.
Bagi Zhou Cink, Pemilik Samatva Studio Yoga di Bandung, yoga menjadi ruang untuk berdamai dengan segala dualitas itu. Lewat yoga, ia belajar untuk menemukan keseimbangan di antara suka dan duka, baik dan buruk.
“Yoga tuh magic buat saya,” ujar sosok yang akrab disapa Miss Cink tersebut. Tim Nirvana Indonesia Yoga menyimak perjalanan Miss Cink mengenal, menggeluti hingga mencintai yoga. Penasaran dengan kisah inspiratifnya?
Yuk simak wawancara ekslusif Tim Nirvana Indonesia Yoga dalam artikel berikut ini.
Berawal dari Aerobic Hingga Akhirnya Jatuh Cinta dengan Yoga
Sebelum mengenal yoga, Miss Cink aktif berolahraga aerobik. Di tengah aktivitasnya itu, ia merasa tubuhnya sesekali butuh peregangan, sesuatu yang lebih lambat. Namun sempat ragu karena mengira tak akan cocok dengan gerakan yoga yang tenang.
Namun, di luar dugaan, saat pertama kali mengikuti kelas yoga, tubuhnya justru terasa lebih nyaman dan rileks. Ada sesuatu yang membuatnya ingin terus kembali.
“Saya seperti merasakan sesuatu deh, kayak ada yang beda. Walaupun waktu itu hasilnya belum maksimal secara mental, tapi tubuh saya terasa lebih enak, lebih nyaman dan lebih lentur. Saya terus ikuti intuisi itu,” kenangnya.
Sejak saat itu, yoga menjadi bagian dari rutinitasnya. Awalnya ia hanya mengikuti kelas di Bandung, hingga akhirnya di tahun 2016 memutuskan mengambil sertifikasi yoga teacher training.
Dua tahun berselang (2018) ia melanjutkan pelatihan di Bali. Dari situ, ia semakin yakin kalau yoga adalah perjalanan seumur hidup.
“2018 saya lanjutin lagi nuntasin yoga teacher training di Bali, waktu itu di Namaha Yoga," ungkap Miss Cink.
Hal yang membuat Miss Cink akhirnya jatuh cinta atau fokus ke yoga adalah menilai bahwa yoga merupakan suatu paket lengkap. Dengan beryoga, bisa berlatih secara fisik, serta batin dan pikiran pun ikut terlatih. Bahkan, menurutnya yoga merupakan perjalanan yang tidak ada akhirnya.
Yoga Bukan Sekadar Pose Saja
Seiring berjalannya waktu, setalah menggeluti yoga sejak tahun 2009 atau hampir 16 tahun, ia menyadari bahwa yoga bukan hanya tentang mampu melakukan berbagai pose menantang.
Meski di awal sempat tergoda untuk menguasai gerakan-gerakan sulit, perlahan ia menemukan makna yang jauh lebih dalam, dalam setiap praktik yoganya.
“Kadang pose itu cuma pintu masuk. Di baliknya, ada latihan untuk mengenal diri sendiri, untuk benar-benar hadir di setiap momen,” ungkapnya.
Saat ini, Miss Cink lebih menikmati latihan Yin Yoga dan Hatha Yoga. Ia juga menyukai gerakan backbending, karena membantunya mengeksplorasi ruang-ruang emosional yang tersimpan dalam tubuh.
Baginya, setiap latihan adalah proses yang terus berjalan, perjalanan yang tak pernah benar-benar selesai.
Yoga, Pengingat untuk Melambat di Tengah Kesibukan
Di balik padatnya aktivitas mengelola studio dan mengajar, yoga menjadi ruang bagi Miss Cink untuk sejenak menarik napas dan melambat dari ritme hidup yang serba cepat.
“Ada semacam alarm dalam diri saya. Begitu aktivitas mulai terlalu padat dan pikiran terasa penuh, yoga jadi cara untuk melambat, untuk kembali menyapa diri sendiri,” tuturnya.
Lebih dari sekadar rutinitas fisik, yoga juga menjadi sarana baginya menjaga keseimbangan batin.
Saat hidup mulai terasa berat dan tak beraturan, yoga membuat ia jadi tahu kapan harus berhenti sejenak, mengatur napas dan kembali terhubung dengan tubuh serta perasaannya.
Tak Sekedar Olahraga, Yoga adalah Koneksi
Bagi Miss Cink, yoga bukan sekadar aktivitas fisik atau olahraga rutin. Lebih dari itu, yoga menjadi sebuah jalan untuk membangun koneksi, membangun keterhubungan yang utuh antara tubuh, pikiran, batin dan sesama manusia.
“Pada akhirnya, kita hidup di lingkungan sosial. Kalau kita bisa terkoneksi dengan diri sendiri, akan jauh lebih mudah untuk terhubung dengan orang lain. Karena pada dasarnya, semua orang itu sama, sama-sama ingin bahagia, ingin bebas, dan ingin merasa nyaman,” ungkapnya.
Tak heran, kini semakin banyak atlet profesional yang menjadikan yoga sebagai bagian dari rutinitas mereka. Mulai dari pelari, pesepeda, hingga atlet ice skating, mereka merasakan manfaat yoga yang mampu melengkapi dan menyempurnakan olahraga utama yang dijalani.
Bagi siapa pun yang baru ingin memulai yoga, Miss Cink menyarankan agar tidak terburu-buru. Mulailah dengan mengenali tubuh, pahami kondisi diri, dan coba kelas yang ringan atau khusus pemula.
“Latihan sedikit demi sedikit, tapi rutin, jauh lebih efektif. Nanti setelah tubuh mulai terbiasa, baru bisa menambah porsi latihan atau menjajal kelas yang lebih menantang,” pesannya.
Karena menurutnya, yoga bukan cuma tentang seberapa sempurna sebuah pose bisa dilakukan. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa hadir penuh dalam setiap napas, setiap gerakan, dan setiap momen yang kita jalani.
“Yoga itu magic buat saya. Kadang-kadang, waktu kita habiskan begitu saja. Hari demi hari, nafas demi nafas, bulan demi bulan, tahun demi tahun, tiba-tiba kita sadar waktu sudah habis. Yoga mengajarkan saya untuk benar-benar hadir di sini, di saat ini. Karena sebenarnya, hidup terjadi ya di momen ini,” tutupnya.
Sahabat NIRVANA yang ingin berlatih dengan Miss Cink bisa langsung datang ke Samatva Studio. Kunjungi sosial media Samatva Studio Yoga di akun instagram @samatvastudiobandung untuk melihat jadwal yoga setiap hari disana.

Artikel Terkait Lainnya