Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Takut Hamil Di Usia 40-an? Berikut Upaya Persiapkan Diri Saat Tak Lagi Muda

31 May 2024

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil Di Usia 40-an

Upaya Persiapkan Diri Untuk Kehamilan Sehat di Usia 40-an

Sumber Referensi

Dalam sebuah pernikahan, kehamilan menjadi salah satu hal yang dinantikan. Meski begitu, terkadang tak semua wanita yang telah menikah bisa langsung hamil.

Tak sedikit dari pasangan yang harus menantikan kehamilan bertahun-tahun setelah menikah. Sehingga, saat hamil sudah memasuki usia yang tak lagi mudah.

Di samping itu, ada juga beberapa diantaranya yang memiliki alasan tersendiri mengapa hamil di usia yang tak lagi muda, misal di usia 40-an. Misalnya sengaja menunda kehamilan lantaran tengah fokus pada karir atau memang sudah lama mencoba mengusahakan kehamilan, namun baru dikaruniai saat berumur 40 tahun.

Lantas bagaimana cara untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kehamilan di usia yang tak lagi muda? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Hamil Di Usia 40-an

Pada dasarnya, memang tidak ada waktu yang tepat atau ideal untuk hamil. Akan tetapi, ada hal yang perlu diketahui bahwa hamil di usia lebih dari 35 tahun meningkatkan risiko lebih banyak.

Maka dari itu, tak heran bila banyak ibu yang memilih untuk tak lagi hamil saat telah berusia lebih dari 35 tahun. Meski begitu, tak sedikit pula yang hamil dan melahirkan di usia 40-an, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Hal yang perlu diingat adalah setiap kehamilan membawa risiko keguguran, dan resikonya akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Adapun risiko kehamilan di usia 40-an salah satunya adalah ibu cenderung memiliki kondisi kronis pada saat usia ini dibandingkan dengan hamil di usia lebih muda.

Sebelum membahas mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan kehamilan di usia 40-an, perlu diketahui hal-hal yang harus diperhatikan pada kehamilan di usia tak lagi muda. 

Adapun hal lain yang perlu diperhatikan pada kehamilan di usia 40-an adalah:

1. Risiko Kehamilan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kehamilan di usia 40-an berpotensi lebih rumit. Dalam hal ini, semakin sehat ibu di awal, maka semakin kecil pula kemungkinan ibu mengalami komplikasi.

Meski begitu, ibu sehat pun masih tetap bisa mengalami komplikasi kehamilan. Misalnya kondisi kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit tiroid bisa mempersulit kehamilan dan berpotensi meningkatkan keguguran, termasuk lahir mati.

Di samping itu, wanita yang hamil di usia lebih dari 40 tahun menjadi lebih mungkin mengalami kelahiran sesar, bayi mengalami berat badan lahir rendah, komplikasi kehamilan, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes dan preeklampsia. Bahkan juga bisa lebih berisiko mengalami persalinan prematur dan kelahiran prematur.

2. Perubahan Fisik Selama Kehamilan

Kehamilan di usia 40-an biasanya lebih menantang secara fisik dibandingkan dengan hamil di usia 20-an atau 30-an. Tingkat kebugaran fisik secara keseluruhan menjadi salah satu risiko terbesar bagi kenyamanan dengan kehamilan paruh baya.

Bila sang ibu sebelumnya memang sangat aktif, jarang sakit, dan suka berolahraga, maka perjalanan kehamilan akan cenderung cukup normal secara fisik. Namun bila sebaliknya, maka akan menjadi lebih rentan untuk mengalami stres fisik dan ketegangan kehamilan. Kendati begitu, ibu hamil juga tetap harus berolahraga.

3. Screening Down Syndrome

Pada wanita hamil di usia berapapun, disarankan untuk melakukan pemeriksaan genetik. Akan tetapi, pada wanita hamil di usia 40-an, pemeriksaan genetik menjadi lebih diutamakan. Pasalnya, usia ibu merupakan salah satu faktor risiko utama Down Syndrome.

Perlu diketahui bahwa wanita yang berusia 25 tahun memiliki peluang 1 dari 12.000 memiliki bayi dengan Down syndrome. Namun pada usia 40-an, risiko tersebut meningkat menjadi 1 dari 100. Lalu akan melonjak pada usia 49 tahun yakni menjadi 1 dari 10.

4. Menghadapi Persalinan Berisiko

Saat hamil di usia yang tak lagi muda, persalinan berisiko menjadi lebih tinggi dan mengakibatkan lebih banyak komplikasi. Maka bila kehamilan tersebut bukan kelahiran bayi pertama, maka risiko persalinan dan kelahiran prematur lebih kecil dibanding ibu yang melahirkan bayi pertamanya di atas usia 40.

Di samping itu, usia dan kondisi mental ibu pun turut memengaruhi risiko komplikasi selama persalinan, termasuk induksi persalinan, operasi caesar, dan pendarahan.

5. Kesehatan Pasca Persalinan

Selain risiko saat kehamilan, hal utama yang dikhawatirkan adalah kesehatan bayi. Meski memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi, akan tetapi dengan perawatan yang baik, mata yang awas, dan teknologi modern, maka sebagian besar bayi akan terlahir sehat.

Upaya Persiapkan Diri Untuk Kehamilan Sehat di Usia 40-an

Meski kehamilan di usia 40-an memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi, namun tak perlu khawatir berlebih. Pasalnya, dengan persiapan yang tepat, kehamilan sehat di usia 40-an bukan lah hal yang mustahil untuk dijalani.

Berikut tips memperoleh dan menjalani kehamilan sehat di usia 40-an:

1. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Seiring bertambahnya usia, maka risiko untuk mengalami komplikasi kehamilan juga menjadi lebih besar. Maka dari itu, harus bisa menjaga kesehatan dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Dalam hal ini, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman keras, serta berolahraga secara rutin. Di samping itu, juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal sesuai dengan anjuran dokter.

2. Memeriksakan Kesehatan

Perlu diingat bahwa saat memasuki usia 40-an, cadangan sel telur sudah tidak banyak dan kualitas sperma pun sudah menurun. Maka dari itu, pasangan yang ingin memiliki momongan di usia 40-an perlu melakukan pemeriksaan kesehatan bersama.

3. Waspada Terhadap Gangguan Kehamilan

Mengingat hamil di usia 40-an bisa memiliki 2 kali lebih berisiko mengalami komplikasi, maka harus waspada. Adapun komplikasi yang mengintai diantaranya diabetes gestasional, hipertensi, preeklampsia, plasenta previa, IUGR, dan ketuban pecah dini.

Maka dari itu, menjaga kesehatan dan kandungan dengan baik menjadi hal penting untuk meminimalisir risiko tersebut. Tak cuma itu, juga penting untuk mewaspadai gejala-gejala yang muncul serta memeriksakan diri ke dokter secara rutin guna kehamilan dapat terus terpantau dari waktu ke waktu.

4. Pikirkan Hal-hal Positif

Saat hamil di usia 40-an, perlu terus untuk berpikir positif dan yakin bahwa diri sendiri bisa memiliki kehamilan yang sehat. Hal ini penting untuk diperhatikan lantaran apa yang dipikirkan akan berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik.

Perlu diketahui bahwa meski hamil di usia 40-an memiliki risiko, namun sebenarnya juga memiliki sisi positif. Dalam hal ini, di usia 40-an biasanya kepribadian calon ibu dan ayah dinilai sudah lebih dewasa dan matang. Begitu juga dengan kondisi karir dan finansial yang umumnya telah mapan.

Sumber Referensi

dr. Fadhli Rizal Makarim. 2020. Hamil di Usia 40-an, Inilah yang Perlu Diperhatikan (https://www.halodoc.com/artikel/hamil-di-usia-40-an-inilah-yang-perlu-diperhatikan diakses secara online pada 29 May 2024)

dr. Kevin Adrian. 2024. Upaya Mempersiapkan Diri untuk Kehamilan Sehat di Usia 40–an (https://www.alodokter.com/upaya-mempersiapkan-diri-untuk-kehamilan-sehat-di-usia-40-an diakses secara online pada 29 May 2024)

article

Artikel Terkait Lainnya