Ringkasan
Apa Itu Penyakit Celiac
Penyebab Penyakit Celiac
Gejala Penyakit Celiac
Upaya Cegah Penyakit Celiac
Pengobatan Penyakit Celiac
Sumber Referensi
Makanan yang mengandung gluten seperti roti, pasta, sereal dan biskuit hingga kini masih banyak digemari oleh masyarakat luas.
Gluten sendiri merupakan jenis protein yang memang ditemukan dalam makanan tertentu seperti yang telah disebutkan.
Namun siapa sangka di balik kenikmatan makanan yang mengandung gluten tersebut bisa memicu sebuah penyakit, yakni penyakit celiac.
Apa sih yang dimaksud dengan penyakit celiac?
Berbahayakah bagi kesehatan tubuh?
Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini. Semoga bermanfaat!
Apa Itu Penyakit Celiac
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun yang gejalanya muncul lantaran mengonsumsi makanan mengandung gluten.
Penyakit ini bisa memicu keluhan pada sistem pencernaan dan bisa menimbulkan komplikasi serius bila tak diobati.
Gluten sendiri merupakan protein yang berfungsi untuk membuat adonan roti atau makanan menjadi elastis dan kenyal.
Pada umumnya, gluten aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi pada penderita penyakit celiac, sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi berlebihan terhadap gluten.
Sehingga reaksi tersebut akan menyebabkan peradangan yang lama-kelamaan bisa merusak lapisan usus halus dan mengganggu proses penyerapan nutrisi.
Penyakit celiac diketahui termasuk ke dalam penyakit autoimun serius.
Penyakit ini diperkirakan memengaruhi 1 dari 100 orang di seluruh dunia, namun hanya sekitar 30 persen saja yang terdiagnosis.
Penyebab Penyakit Celiac
Penyebab penyakit celiac disebut belum diketahui secara pasti. Namun yang pasti, penyakit ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi tidak normal terhadap gliadin, yakni komponen protein yang terkandung di dalam gluten.
Dalam hal itu, sistem imun tubuh penderita penyakit celiac menganggap gliadin sebagai ancaman dan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Nah, antibodi inilah yang menyebabkan peradangan pada usus dan mengganggu proses pencernaan.
Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit celiac, namun ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut.
Diantaranya memiliki keluarga dengan riwayat penyakit celiac atau dermatitis herpetiformis.
Kemudian menderita diabetes tipe 1, penyakit Addison, sindrom Turner, sindrom Down, sindrom Sjogren, penyakit kelenjar tiroid, epilepsi, atau kolitis ulseratif.
Serta pernah mengalami infeksi sistem pencernaan seperti infeksi rotavirus saat masa kanak-kanak.
Sementara pada beberapa kasus, penyakit celiac bisa menjadi aktif pada pasien yang hamil, baru saja melahirkan, menjalani bedah, menderita infeksi virus, atau mengalami masalah emosional yang berat.
Gejala Penyakit Celiac
Tidak seperti seseorang yang mengalami alergi pada makanan, saat tidak sengaja menelan makanan dengan kandungan gluten, penderita penyakit celiac akan mengalami masalah usus seperti diare, gas berlebihan dan sembelit.
Sementara itu, gejala penyakit celiac pada anak-anak dan orang dewasa memiliki perbedaan.
Pada anak-anak gejalanya adalah diare kronis, sembelit, perut kembung, mual dan muntah, sakit perut, tinjau berbau tidak sedap, berminyak, terlihat pucat, serta penurunan berat badan atau berat badan sulit naik.
Meski begitu, orang dewasa juga bisa mengalami gejala berupa gangguan pencernaan seperti diare, mual dan muntah, nyeri perut, serta perut kembung.
Akan tetapi, kebanyakan orang dewasa juga mengalami gejala lainnya seperti nyeri sendi, sariawan, anemia defisiensi besi.
Gejala berikutnya adalah sakit kepala, pengeroposan tulang (osteoporosis), tubuh mudah lelah, kerusakan pada enamel gigi, menstruasi tidak teratur, kesemutan.
Beberapa juga mengalami mati rasa di jari tangan dan kaki (neuropati perifer), keguguran atau sulit mendapatkan keturunan, serta kejang.
Di samping itu, penyakit celiac ternyata juga bisa menyebabkan dermatitis herpetiformis yang ditandai dengan keluhan ruam kulit yang disertai lepuh dan gatal.
Pada umumnya, ruam muncul di area siku, lutut, bokong dan kulit kepala, namun juga bisa menyerang bagian tubuh lainnya.
Upaya Cegah Penyakit Celiac
Meski tidak bisa dicegah, namun kemunculan gejalanya bisa dicegah dengan menghindari makanan yang mengandung gluten seperti roti, biskuit, gandum, kue, pai, pasta, dan sereal.
Selain itu, saat hamil pun disarankan untuk tetap menjalani diet bebas gluten.
Kemudian melakukan tes genetik untuk bayi, menyusui bayi setidaknya selama enam bulan, memperkenalkan gluten secara perlahan setelah anak berusia 4 hingga 6 bulan.
Pengobatan Penyakit Celiac
Untuk mengatasi penyakit celiac, cara utama yang perlu dilakukan tentunya menghindari makanan atau bahan apapun yang mengandung gluten.
Selain terkandung pada makanan, gluten diketahui juga terdapat pada obat-obatan, vitamin, serta lipstik.
Sehingga cara tersebut harus dilakukan seumur hidup agar tidak terjadi komplikasi.
Dengan diet bebas gluten juga bisa membuat penderita penyakit celiac terhindar dari kerusakan dinding usus dan gejala terkait pencernaan seperti diare dan nyeri perut.
Adapun makanan alami yang bebas gluten bisa ditemukan pada nasi, daging, ikan, kentang, buah-buahan, sayuran, susu dan produk turunannya.
Selain itu, ada juga jenis tepung bebas gluten yakni tepung beras, tepung kedelai, tepung sorgum, tepung jagung, dan tepung kentang.
Perlu diketahui bahwa pada penderita penyakit celiac yang masih anak-anak, diet bebas gluten selama 3-6 bulan bisa menyembuhkan usus yang rusak.
Akan tetapi, pada penderita dewasa, penyembuhan mungkin membutuhkan waktu lebih lama sampai beberapa tahun.
Sumber Referensi
dr Meva Nareza. 2021. Penyakit Celiac [online] (https://www.alodokter.com/penyakit-celiac diakses pada 11 Agustus 2023)
dr Rizal Fadli. 2022. Penyakit Celiac [online] (https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-celiac diakses pada 11 Agustus 2023)
Artikel Terkait Lainnya