Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Sering Tak Bergejala, Waspada Ini 5 Tanda Aneurisma Otak

20 February 2024

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Mengenal Aneurisma Otak : Penyebab, Gejala, Upaya Pencegahan Hingga Pengobatan

Apa Itu Aneurisma Otak?

Penyebab Aneurisma Otak

Tanda Aneurisma Otak Secara Umum

Upaya Pencegahan Aneurisma Otak

Pengobatan Aneurisma Otak

Sumber Referensi

Aneurisma otak merupakan kondisi dimana terdapat penggelembungan pada dinding pembuluh darah di otak akibat lemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu.

Biasanya, penonjolan tersebut akan terlihat seperti buah beri yang menggantung. Namun saat pembuluh darah tersebut robek, gejala yang timbul bisa berupa sakit kepala yang parah hingga menurunkan kesadaran.

.

Mengenal Aneurisma Otak : Penyebab, Gejala, Upaya Pencegahan Hingga Pengobatan

.

Meski begitu, pada beberapa orang tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga diperlukan pemeriksaan kesehatan secara teratur sebagai tindakan pencegahan.

Pada artikel kali ini, akan membahas mengenai penyebab, tanda aneurisma otak hingga upaya pencegahan. Semoga bermanfaat!

Apa Itu Aneurisma Otak?

Aneurisma otak yang membesar dan pecah merupakan kondisi gawat darurat lantaran bisa menyebabkan perdarahan otak, kerusakan otak, hingga kematian. Di samping itu, aneurisma otak sendiri juga disebut sebagai aneurisma serebral. Perlu diketahui bahwa aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling sering terjadi selain aneurisma pada pembuluh darah aorta pars abdominal. 

Adapun dampak bila aneurisma pada otak pecah bisa mengakibatkan hal yang lebih buruk seperti kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, hingga kematian. Pada umumnya, aneurisma bisa diderita oleh siapa saja. Akan tetapi, aneurisma otak paling sering dialami oleh wanita di atas usia 40 tahun.

Aneurisma otak diketahui memiliki tiga jenis, yakni berry (saccular), fusiform, dan mikrotik berry aneurisma. Tiga jenis ini merupakan tipe yang paling umum dijumpai dan lebih sering terjadi pada orang dewasa. Ukurannya pun bisa mencapai hingga lebih dari dua sentimeter. Di samping itu, adanya riwayat keluarga bisa meningkatkan risiko terjadinya aneurisma.

Penyebab Aneurisma Otak

Mengingat aneurisma otak terjadi saat dinding pembuluh darah di otak melemah atau menipis, penyebabnya pun belum dapat dipastikan.

Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, diantaranya adalah:  

1. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
2. Berusia lebih dari 40 tahun
3. Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
4. Memiliki riwayat cedera kepala
5. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
6. Menggunakan narkoba, khususnya kokain
7. Memiliki kebiasaan merokok
8. Memiliki keluarga dengan aneurisma otak

Di samping itu, ada juga beberapa penyakit yang bisa meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak yakni:  

1. Penyakit ginjal polikistik
2. Koartasio aorta
3. Malformasi arteri-vena
4. Sindrom Ehlers-Danlos
5. Sindrom Marfan

Tanda Aneurisma Otak Secara Umum

Tanda aneurisma otak seringkali tidak ada karena tidak menimbulkan gejala hingga pecah atau bocor.

Namun, beberapa tanda aneurisma otak yang mungkin muncul jika aneurisma otak berkembang atau pecah atau seiring ukuran aneurisma yang membesar. 

Berikut muncul sejumlah tanda aneurisma otak, diantaranya:  

1. Nyeri di sekitar mata
2. Mati rasa di salah satu sisi wajah
3. Pusing dan sakit kepala
4. Kesulitan berbicara
5. Gangguan keseimbangan
6. Sulit berkonsentrasi
7. Penurunan daya ingat
8. Gangguan penglihatan

Sementara gejala untuk aneurisma otak yang pecah adalah:  

1. Sakit kepala parah
2. Pandangan kabur atau penglihatan ganda
3. Mual dan muntah
4. Lemah atau lumpuh di salah satu sisi tubuh atau tungkai
5. Sulit berbicara
6. Sulit berjalan
7. Kelopak mata turun (ptosis)
8. Kejang
9. Penurunan kesadaran

Upaya Pencegahan Aneurisma Otak

Selain menjalani kontrol secara rutin bila menderita penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, seperti hipertensi, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya aneurisma otak, seperti:  

1. Berhenti merokok
2. Tidak menggunakan narkoba
3. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
5. Berolahraga secara rutin
6. Menjaga berat badan ideal

Pengobatan Aneurisma Otak

Perlu diketahui bahwa tujuan dari pengobatan tersebut adalah untuk mencegah pecahnya aneurisma otak dan pencegahan komplikasi bila aneurisma otak sudah pecah.

Meski begitu, dokter juga akan menganjurkan untuk mengambil tindakan operasi bila risiko pecahnya aneurisma otak cukup tinggi. Adapun prosedur operasi sendiri bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma otak.

Operasi sendiri bisa dilakukan dengan melakukan menjepit pembuluh darah (neurosurgical clipping) atau memasang kumparan di lokasi aneurisma (endovascular coiling). Hal ini dilakukan dengan tujuan guna menghentikan aliran darah ke pembuluh darah yang mengalami aneurisma agar tidak membengkak atau pecah.

Akan tetapi, bila aneurisma otak pecah, maka penanganan darurat perlu segera dilakukan. Dalam hal ini, dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Adapun jenis obat-obatan yang diberikan oleh dokter bisa berupa obat antagonis kalsium (calcium channel blocker), yang bertujuan untuk mencegah kekakuan pembuluh darah (vasospasme) yang merupakan komplikasi dari aneurisma otak.

Lalu ada obat pereda nyeri seperti paracetamol, obat vasopressor yang berfungsi untuk mencegah stroke lantaran kurangnya suplai darah ke otak, serta obat antikejang.

Sumber Referensi
Kementerian Kesehatan. 2022. Aneurisma (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1738/aneurisma diakses pada 30 Juli 2023)

dr. Pittara. 2022. Aneurisma Otak. (https://www.alodokter.com/aneurisma-otak diakses pada 30 Juli 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya