Sleep call saat ini tengah menjadi tren di kalangan anak muda, khususnya mereka yang sedang menjalin hubungan jarak jauh atau biasa disebut LDR (Long Distance Relationship). 

Awalnya tujuan sleep call dilakukan agar komunikasi bisa tetap terjalin guna menjaga keharmonisan hubungan.

Namun sayangnya, sleep call juga memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya menurunkan kualitas tidur. 

Lantas apa saja dampak buruk sleep call tersebut?

Lewat artikel kali ini, akan diulas apa saja dampak buruk sleep call bagi kesehatan tubuh. 

Semoga bermanfaat!

Apa Itu Sleep Call?

Seiring dengan kemajuan teknologi yang saat ini semakin canggih, maka banyak juga metode komunikasi yang bisa dilakukan guna menjaga keharmonisan hubungan dengan pasangan. Ya, salah satunya adalah dengan melakukan sleep call. 

Sleep call sendiri merupakan kebiasaan melakukan panggilan suara atau video di malam hari hingga tertidur. Biasanya, aktivitas ini dilakukan oleh pasangan muda-mudi yang tengah dimabuk asmara.

Kebanyakan pasangan yang melakukan sleep call biasanya tidak akan mematikan telepon hingga mereka terbangun keesokan harinya. 

Kegiatan ini disebut semakin populer sejak pandemi COVID-19 terjadi, dimana pada saat itu orang-orang tidak saling bertemu secara langsung.

Dampak Buruk Sleep Call Bagi Kesehatan

 1. Waktu Tidur Berkurang Hingga Turunkan Kualitas Tidur

Sleep call yang biasanya dilakukan sebelum tidur, tentunya membuat pasangan menunda-nunda waktu tidur. 

Hal ini juga dikarenakan menggunakan gawai selama sleep call bisa memengaruhi otak yang kemudian menyebabkan kesulitan tidur dan terjaga sepanjang malam. 

Alhasil, waktu tidur pun berkurang dan rasa kantuk menyerang keesokan paginya. Sehingga waktu tidur yang kurang ini pun tentunya menurunkan kualitas tidur. 

Kualitas tidur yang kurang baik pun diketahui bisa menyebabkan penurunan performa kerja.

Di sisi lain, layar ponsel juga memancarkan cahaya biru yang panjang gelombangnya mirip dengan cahaya di siang hari. 

Hal inilah yang kemudian memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Pancaran sinar biru dari ponsel itu disebut bisa menghambat produksi melatonin atau hormon tidur. 

Pasalnya, tubuh mengira situasi di sekitarnya masih siang hari. Menurunnya kadar melatonin ini lah yang akhirnya juga membuat lebih susah tidur.

2. Berpotensi Memicu Kanker

Ponsel diketahui menghasilkan medan elektromagnetik yang berpotensi menjadi karsinogen (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) yang dilihat dari laman WHO. 

Di samping itu, menurut beberapa pakar, sifat karsinogenik itu terutama bisa meningkatkan risiko tumor dan kanker pada kepala, tempat biasa ponsel dipegang. 

Meski belum ada studi yang benar-benar meneliti dampaknya, alangkah baiknya untuk menghindari tidur dekat ponsel, sehingga bisa membantu mengurangi risiko penyakit serius ini.

3. Meningkatkan Risiko Kebakaran

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, saat melakukan sleep call, biasanya akan meninggalkan ponsel dalam kondisi menyala dan melakukan panggilan sepanjang malam. 

Bahkan tak jarang juga dilakukan sambil mengisi daya ponsel di dekat tempat tidur. Ponsel yang digunakan sembari mengisi daya tentu akan lebih cepat panas. 

Bantal, selimut, atau kasur yang juga menyerap panas juga membuat suhu ponsel semakin tinggi. Sementara dalam kondisi berbahaya, ponsel kemungkinan bisa meledak. 

Hal inilah yang kemudian berisiko memicu kebakaran, terlebih karena tempat tidur terbuat dari bahan yang mudah terbakar.

Tips Mengurangi Dampak Buruk Sleep Call

Bagi kebanyakan pasangan, sleep call mungkin merupakan satu-satunya cara agar tetap terhubung satu sama lain setiap harinya. 

Untuk mengurangi dampak buruk sleep call, bisa dilakukan beberapa cara berikut ini.

1. Mengatur jadwal untuk menelepon pasangan, mulai dari waktu panggilan, durasi, hingga waktu untuk mengakhiri panggilan.
2. Setelah selesai melakukan sleep call, usahakan untuk mematikan seluruh ponsel agar tidak tergoda untuk berselancar di dunia maya dan membuat tubuh terjaga sepanjang malam.
3. Selanjutnya, jadwalkan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya, tak terkecuali di akhir pekan.
4. Kemudian singkirkan semua ponsel dari tempat tidur sebelum terlelap.
5. Cara berikutnya yang bisa dicoba adalah dengan menggunakan waktu santai seperti istirahat makan siang untuk sekadar berbagi kabar dengan pasangan. Hal ini diharapkan bisa membatasi durasi sleep call di malam hari.

Menjaga komunikasi dengan pasangan, terlebih bila tengah menjalani hubungan jarak jauh memang bisa meningkatkan keharmonisan dalam hubungan asmara. 

Akan tetapi, perlu diingat juga jangan sampai komunikasi tersebut mengganggu waktu tidur yang akhirnya justru memicu munculnya gangguan kesehatan serta penurunan kinerja.

Meski begitu, sleep call bisa menjadi kebiasaan baik antarpasangan, asalkan dilakukan sesuai dengan cara yang telah disebutkan sebelumnya. 

Namun bila sleep call yang dilakukan memiliki dampak yang tidak baik atau bahkan sampai menyebabkan gangguan tidur serta mengganggu aktivitas. 

Maka jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikiater guna mendapatkan saran yang tepat.

Sumber Referensi

dr. Sienny Agustin. 2022. Sleep Call, Manfaat Sekaligus Dampak Buruknya [online] (https://www.alodokter.com/sleep-call-manfaat-sekaligus-dampak-buruknya diakses pada 24 October 2023)

Satria Aji Purwoko. 2022. Sisi Baik dan Buruk Sleep Call Saat Menjalin Hubungan [online] (https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/sleep-call/ diakses pada 24 October 2023)