Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Sempat Mewabah di Batam, Berbahayakah Demam Babi Afrika?

03 July 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Demam Babi Afrika?

Kemunculan Demam Babi Afrika di Indonesia

Upaya Pencegahan Demam Babi Afrika

Sumber Referensi

Seolah tak ada habisnya, wabah penyakit baru kini kembali muncul. Belum lama ini, masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Batam dihebohkan dengan merebaknya kasus Demam Babi Afrika.

Setelah kemunculan flu babi, kini mencuat kasus demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF). 

Melihat fenomena ini, tentunya masyarakat juga harus lebih berhati-hati dalam menjaga lingkungan serta kesehatan tubuh.

Lantas apa demam babi afrika itu? Berbahaya atau tidak? Simak penjelasan lengkapnya lewat artikel berikut ini.

Apa Itu Demam Babi Afrika?

Demam babi afrika atau ASF merupakan salah satu penyakit mematikan bagi hewan ternak. Bahkan tingkat kematian demam babi afrika pada babi yang terinfeksi nyaris 100 persen.

Pada umumnya, babi yang mengalami demam babi afrika memiliki gejala seperti demam, kehilangan nafsu makan, diare, hingga pendarahan pada kulit dan organ internal. 

Di samping itu, demam babi afrika ternyata juga sangat mudah menyebar.

Menurut peneliti global health security Griffith University Australia, Dicky Budiman, berdasarkan informasi yang dikutip dari detikhealth, demam babi afrika masuk ke dalam kategori sangat amat menular untuk babi, bukan untuk manusia.

Sementara untuk penyebarannya sendiri bisa dikarenakan kontak langsung yang menginfeksi babi, mengingat hewan ini hidupnya berkelompok. Kemudian juga bisa melalui darah, daging, atau bagian cairan tubuh lain.

Selain itu, penyebaran demam babi afrika juga bisa terjadi melalui permukaan benda yang terkontaminasi. Ini disebabkan karena kekuatan virus demam babi afrika yang bisa bertahan lebih lama.

Mengingat virus demam babi afrika yang bisa bertahan sangat lama di lingkungan dan mudah menyebar, maka Dicky menekankan bahwa melakukan pencegahan sangat penting untuk dilakukan.

Dicky pun menghimbau agar para pemilik ternak babi untuk selalu menjaga kebersihan peternakannya. Kemudian juga memperhatikan proses transportasi babi atau daging babi lantaran bisa menjadi salah satu sumber penyebaran.

Kemunculan Demam Babi Afrika di Indonesia

Pada 9 Mei 2023 lalu, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) melaporkan bahwa wabah demam babi afrika (ASF) terdeteksi di sebuah peternakan di Kepulauan Riau, dekat Singapura.

Wabah ini disebut-sebut telah menewaskan 35.297 babi dalam kawanan 285.034 di sebuah peternakan yang terletak di pulau Bulan. 

Selain itu, pada 28 April 2023, WOAH juga telah mengkonfirmasi sebuah kasus yang terdeteksi pada 1 April 2023 lalu.

Akibat wabah virus demam babi Afrika itu membuat populasi babi berkurang drastis yakni sebesar 75 persen di peternakan Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau. 

Adapun peternakan babi terbesar di Indonesia ini sebelumnya menyuplai hingga 15 persen kebutuhan daging babi untuk Singapura.

Di sisi lain, sumber wabah demam babi afrika di Indonesia sendiri masih belum diketahui. 

Meski begitu, otoritas dokter hewan menuturkan kepada WOAH bahwa manusia, kendaraan, pakan, lalat dan babi hutan mungkin telah memainkan peran penting dalam masuknya ASF di peternakan.

Upaya Pencegahan Demam Babi Afrika

Melihat fenomena demam babi Afrika yang telah mewabah di Batam, maka pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Peternakan RI pun meminta agar segera melakukan tindakan pencegahan agar tidak semakin menyebar luas.

Adapun beberapa tindakan yang bisa dilakukan diantaranya adalah memastikan tidak mengimpor babi hidup ataupun daging babi dari negara terdampak. 

Kemudian memastikan pembuangan limbah makanan yang benar dari pesawat terbang, kapal atau kendaraan yang berasal dari negara-negara yang terdampak.

Selanjutnya, pemerintah juga akan mengawasi impor ilegal babi hidup dan produk babi dari negara-negara terdampak. 

Sementara untuk masyarakat yang setiap hari berhubungan dengan ternak babi diminta untuk tetap waspada dan selalu menjaga kebersihan.

Pasalnya, meski dilaporkan tidak menular pada manusia, namun virus ASF juga bisa memicu sejumlah masalah kesehatan, termasuk Hepatitis A. 

Di samping itu, pemerintah juga mengimbau agar para peternak dan pengolah makanan yang mengandung babi untuk berhati-hati dengan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, meski tidak berbahaya dan menular ke manusia, namun tetap diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya mereka yang berinteraksi langsung dengan babi. 

Para peternak serta pihak yang mengelola usaha produk babi untuk terus memperhatikan kebersihan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna menekan penyebaran demam babi afrika.

Sumber Referensi

Suci Risanti Rahmadania. 2023. RI Laporkan Wabah Demam Babi Afrika, Terdeteksi di Peternakan Riau [online] (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6712573/ri-laporkan-wabah-demam-babi-afrika-terdeteksi-di-peternakan-riau. diakses pada 27 Mei 2023)

Pandu Wiyoga. 2023. ASF Mewabah, Ternak Babi di Batam Berkurang Drastis [online] (https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/05/25/asf-mewabah-populasi-babi-di-batam-berkurang-drastis diakses pada 27 Mei 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya