Ringkasan
Rabies
Alasan Penderita Rabies Takut Air (Hidrofobia)
Gejala Rabies
Upaya Pertolongan Pertama Saat Terinfeksi Virus Rabies
Sumber Referensi
Belakangan ini, masyarakat ramai membicarakan mengenai penyakit rabies. Bahkan belum lama ini, rabies juga menyerang seorang balita hingga kehilangan nyawa.
Penyakit rabies ini sendiri dikenal sebagai penyakit yang ditularkan oleh hewan kepada manusia. Adapun rabies memiliki ciri khusus yakni membuat penderita takut dengan air atau hidrofobia.
Hidrofobia sendiri merupakan penyakit yang membuat penderita merasa sakit luar biasa ketika menelan cairan bahkan termasuk takut dengan air liurnya sendiri.
Lantas apa yang menyebabkan penderita rabies takut dengan air? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut.
Rabies
Seperti yang sudah disinggung di atas, rabies merupakan penyakit akibat virus dengan nama serupa yang ditularkan hewan kepada manusia melalui air liur mereka yang terinfeksi. Rabies sendiri pada dasarnya memang bisa menular kepada sesama hewan, hewan ke manusia, hingga manusia ke manusia.
Adapun cara penularan virus rabies terhadap hewan dan manusia diketahui memiliki perbedaan. Pada umumnya, penularan virus rabies terhadap hewan terjadi melalui gigitan hewan yang menderita rabies pada hewan yang sehat.
Sedangkan terhadap manusia, ada dua cara penularan yakni dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang air liurnya mengandung virus rabies, lalu ada juga non gigitan.
Cara penularan rabies non gigitan adalah melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput mukosa yang utuh, selaput lendir mulut, selaput lendir anus, selaput lendir alat genitalia eksterna (organ atau alat kelamin yang tampak dari luar), serta melalui inhalasi atau udara, namun cara ini jarang terjadi.
Selanjutnya, cara penularan virus rabies dari manusia ke manusia adalah melalui transplantasi kornea atau kontak air liur penderita ke mukosa mata. Namun diketahui juga pernah ada laporan penularan rabies dari manusia ke manusia melalui gigitan.
Alasan Penderita Rabies Takut Air (Hidrofobia)
Menurut salah seorang ahli penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir, seperti di kutip dari Kompas.tv, benar adanya bila seseorang terkena rabies akan mengalami hidrofobia. Hal ini dikarenakan virus rabies yang menyerang saraf hingga terjadi gangguan atau bahkan kelumpuhan pada otot-otot.
Andi menerangkan bahwa sebagian saraf dan otot yang terganggu itu bertanggung jawab dalam gerakan menelan. Sehingga, hal ini lah yang selanjutnya memunculkan rasa sakit saat pasien rabies menelan cairan, termasuk air dan liur.
Akibatnya, pasien rabies pun menjadi mengeluarkan air liur dalam jumlah banyak dan juga lantaran tingginya intensitas nyerinya, sehingga membuat pasien menjadi takut air.
Selain itu, kata Andi, lantaran pasien rabies mengalami gangguan pada otot, kemudian juga membuat terjadinya peradangan, merasakan demam, menggigil, hingga membuat takut dengan aktivitas yang bersentuhan dengan air.
Gejala Rabies
Gejala awal rabies disebut sangat mirip dengan flu dan bisa berlangsung selama berhari-hari, namun tetap harus diwaspadai. Adapun gejala tersebut diantaranya demam, sakit kepala, mual, muntah, agitasi (perasaan gelisah, jengkel, atau gugup), kecemasan, kebingungan, serta hiperaktif.
Gejala selanjutnya adalah kesulitan menelan, air liur berlebihan, ketakutan yang disebabkan oleh upaya untuk minum cairan karena kesulitan menelan air. Lalu ketakutan yang ditimbulkan oleh udara yang tertiup di wajah, halusinasi, insomnia, serta kelumpuhan sebagian.
Bila gejala rabies sudah menunjukkan semakin parah seperti berteriak-teriak, menjambak-jambak rambut, lari-lari atau lompat-lompat tanpa sebab, takut air, takut cahaya, takut suara, takut angin, produksi air liur berlebih jadi ngiler, banyak berkeringat, sering kencing, serta air mata banyak yang keluar tanpa sebab jelas, ini menandakan sudah memasuki stadium gila.
Kemudian, gejala juga bisa berlanjut ke stadium lumpuh yakni mulut menganga, lumpuh, biasanya mulai dari kaki, serta sesak napas karena otot-otot pernapasan juga lumpuh.
Upaya Pertolongan Pertama Saat Terinfeksi Virus Rabies
Terinfeksi rabies tentunya sangat mengkhawatirkan, namun ada upaya penanganan pertama saat terinfeksi. Bila terlanjur terkena gigitan hewan yang terinfeksi rabies, langsung basuh gigitan hewan dengan sabun atau deterjen di bawah air mengalir selama 10-15 menit.
Selanjutnya, beri obat antiseptik seperti obat merah, alkohol 70 persen, dan lainnya pada luka gigitan. Setelah itu, hubungi penyuluh kesehatan masyarakat (PKM) atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan selanjutnya, seperti mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Tak kalah penting, masyarakat, khususnya pemilik hewan peliharaan juga bisa mencegah rabies dengan memberikan vaksin rabies terhadap hewan setiap satu tahun sekali.
Hal yang tak kalah penting untuk diingat adalah penderita rabies bisa meninggal 4-6 hari setelah gejala awal muncul. Maka dari itu, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian akibat rabies.
Sumber Referensi
Kompas.tv. 2023. Kenapa Orang yang Kena Rabies Takut Air?|SINAU [online] (https://www.kompas.tv/video/417871/kenapa-orang-yang-kena-rabies-takut-air-sinau diakses pada 28 Juni 2023)
Diva Lufiana Putri. 2023. Penyakit Rabies Buat Penderitanya Takut Air, Benarkah? [online] (https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/20/092800365/penyakit-rabies-buat-penderitanya-takut-air-benarkah-?page=all diakses pada 28 Juni 2023)
Alicia Diahwahyuningtyas. 2023. Benarkah Penderita Rabies Takut Air dan Cahaya? Dokter Berikan Penjelasannya [online] (https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/19/070000165/benarkah-penderita-rabies-takut-air-dan-cahaya-dokter-berikan-penjelasannya?page=all diakses pada 28 Juni 2023)
Artikel Terkait Lainnya