Ringkasan
Fenomena Resesi Seks Pertama Kali
Faktor Penyebab Terjadi Resesi Seks
Dampak Resesi Seks
Negara-Negara yang Mengalami Resesi Seks
1. Korea Selatan
2. China
3. Jepang
4. Thailand
Sumber Referensi
Belakangan ini, masyarakat luas ramai membicarakan mengenai resesi seks. Bahkan resesi seks digadang-gadang juga telah menyerang sejumlah negara di dunia.
Lantas apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan fenomena resesi seks? Istilah resesi sendiri sudah umum didengar masyarakat, dalam hal ini adalah resesi ekonomi.
Dalam istilah ekonomi sendiri resesi memiliki arti pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun. Artinya, resesi dapat juga dimaknai sebagai kemerosotan.
Sehingga, resesi seks bisa dimaknai sebagai sebuah kemerosotan gairah pasangan untuk berhubungan seks. Bahkan, dalam sebuah penelitian menunjukkan gairah pasangan di beberapa negara untuk berhubungan seks mulai mengalami penurunan.
Berikut penjelasan lengkap mengenai resesi seks. Semoga bermanfaat.
Fenomena Resesi Seks Pertama Kali
Berdasarkan informasi dari laman The Atlantic yang dilansir dari Kompas.com, istilah resesi seks sendiri bermula dari sebuah tulisan Kate Julian yang muncul dalam cerita sampul The Atlantic bulan Desember.
Pada kala itu, Kate diketahui menyebut bahwa resesi seks terjadi dikarenakan remaja dan kalangan dewasa muda di Amerika Serikat melakukan lebih sedikit seks dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini disampaikan Kate merujuk pada kebiasaan seks yang dilakukan oleh orang Amerika Serikat yang cenderung memiliki toleransi besar untuk melakukan seks sebelum menikah.
Bahkan menurut data dari Survei Sosial Umum, disebutkan ada 23% orang dewasa yang mengaku tidak melakukan hubungan seks dalam setahun pada tahun 2018. Hal ini disebut menjadi rekor tertinggi yang pernah dialami Amerika Serikat sepanjang masa.
Sementara berdasarkan survei perilaku risiko remaja yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan bahwa jumlah siswa sekolah yang pernah melakukan hubungan seksual turun dari 54% menjadi 40%.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa seks telah berubah, dari yang sebelumnya dialami oleh sebagian besar siswa sekolah menengah di Amerika Serikat, kini menjadi sesuatu yang belum pernah dialami. Hal ini juga diartikan bahwa tingkat kehamilan remaja AS anjlok menjadi sepertiga dari level sebelumnya.
Seorang analis, Jake Novak mengatakan dalam hasil penelitiannya yang dimuat di CNBC International, resesi seks justru terjadi di kalangan milenial dengan rentang usia 20-an hingga menjelang 40 tahun.
Menurut Jake Novak, hal tersebut mengindikasikan bahwa kaum muda ingin menunda beberapa aspek "kedewasaan" dirinya. Hal ini disebut bisa berimbas ke sejumlah sektor lain di kehidupan, seperti keinginan membeli rumah (properti) atau membeli mobil (otomotif).
Faktor Penyebab Terjadi Resesi Seks
Disebutkan bahwa ada banyak faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya fenomena resesi seks atau menurunnya gairah seksual pasangan. Di antaranya adalah perubahan suasana hati, kesibukan di antara pasangan, hingga enggan memiliki anak.
Selain itu, beberapa peneliti juga menilai bahwa fenomena resesi seks juga merupakan dampak dari pandemi COVID-19 yang kini telah mulai berubah menjadi endemi. Hal ini diduga berpengaruh pada perubahan suasana hati yang berujung pada menurunnya gairah seksual.
Tak cuma itu, dengan adanya perubahan iklim disebut juga memperburuk fenomena resesi seks yang kini mulai merambah ke banyak negara. Kedua faktor itu lantas disebut semakin membuat banyak orang yang memutuskan untuk menunda kehamilan dan jarang berhubungan seks.
Sementara menurut Kate berdasarkan penelitian yang dilakukannya, ia menilai bahwa resesi seks mungkin juga diakibatkan oleh konsekuensi dari budaya hookup, tekanan ekonomi, tingkat kecemasan yang tinggi, kelemahan psikologis, serta penggunaan antidepresan yang meluas.
Selain itu, Kate juga menilai bahwa fenomena resesi seks terjadi dikarenakan oleh televisi streaming, faktor lingkungan, penurunan testosteron, porno digital, maraknya vibrator, aplikasi kencan, pertimbangan karir, smartphone, adanya informasi yang berlebihan, hingga munculnya orientasi seksual yang beragam.
Dampak Resesi Seks
Dengan terjadinya resesi seks, membuat pertumbuhan populasi jiwa menjadi terhambat. Sehingga, hal ini bisa berimbas pada penurunan populasi suatu negara lantaran kondisi rendahnya angka perkawinan dan keengganan untuk berhubungan seks.
Selain itu, salah satu ancaman yang disertai dari fenomena resesi seks adalah penurunan tingkat kesuburan dan angka kelahiran di suatu negara. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, resesi seks kini tengah menghantui sejumlah negara, termasuk negara-negara di Asia.
Negara-Negara yang Mengalami Resesi Seks
1. Korea Selatan
Korea Selatan (Korsel) saat ini diketahui tengah dihantui oleh resesi seks atau penurunan populasi manusia. Warga Korsel sendiri diketahui banyak yang enggan bahkan menolak untuk memiliki keturunan.
Berdasarkan informasi yang didapat dari AP News, data pemerintah Korsel menunjukkan bahwa negaranya mencatat tingkat kesuburan hanya di angka 0,81% di tahun 2021. Padahal idealnya, satu negara harus memiliki tingkat kesuburan 2,1% untuk menjaga populasi.
2. China
China menjadi salah satu negara yang dilaporkan tengah mengalami resesi seks lantaran dalam satu dekade terakhir, angka kelahiran turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an. Pada tahun 2020 lalu, angka kelahiran di China merupakan terendah dalam 43 tahun terakhir.
Sementara pada pemberitaan media resmi China, Global Times, diketahui bahwa Biro Statistik Nasional China mengumumkan tingkat kelahiran pada tahun 2020 hanya tercatat 8,52 per 1.000 orang. Tak cuma itu, badan resmi pemerintah China juga mencatat bahwa tingkat pertumbuhan alami populasi menyumbang 1,45 per 1.000, nilai terendah dalam 43 tahun terakhir.
Berdasarkan informasi yang didapat dari The Strait Times yang melansir Bloomberg disebutkan bahwa tidak ada alasan langsung terkait angka kelahiran di China menurun. Akan tetapi, angka-angka baru mengkonfirmasi bahwa pertumbuhan populasi di China melambat secara dramatis, bahkan juga diperkirakan akan semakin turun, sebagaimana ditegaskan sejumlah pejabat sejak Juli 2021 lalu.
Pada Oktober lalu, Liga Pemuda Komunis China diketahui mengeluarkan publikasi yang mencatat hampir setengah atau 50% dari wanita muda yang tinggal di perkotaan enggan menikah. Adapun alasan mereka di antaranya adalah mulai dari tidak punya waktu hingga biaya keuangan pernikahan dan beban ekonomi memiliki anak.
3. Jepang
Jepang digadang-gadang menjadi salah satu negara dengan yang paling hebat dihantam fenomena resesi seks. Bahkan dalam laporan resmi terbaru, angka pria dan wanita di Jepang yang enggan menikah telah memecahkan rekor terbaru di tahun 2021 lalu.
Sama seperti negara lainnya, penurunan jumlah pernikahan di Jepang juga memiliki konsekuensi terhadap tingkat kelahiran. Bahkan diketahui bahwa Jepang telah mengalami pertumbuhan penduduk yang negatif, sehingga mengancam perekonomiannya di masa depan.
4. Thailand
Tak cuma melanda negara di Asia Timur, resesi seks juga mulai menghantui negara Asia Tenggara sekaligus negara tetangga, yakni Thailand. Diketahui bahwa tingkat kesuburan dan jumlah kelahiran di Thailand dilaporkan terus menyusut saat populasi yang ada semakin menua.
Pada tahun lalu, Thailand hanya mencatat 544.000 kelahiran. Angka ini disebut menjadi yang terendah selama enam dekade terakhir. Pemerintah pun mengambil tindakan, termasuk menggandeng influencer dan tokoh publik untuk membantu kampanye mendorong angka kelahiran.
Sumber Referensi
Popbela.com. 2022. Apa Itu Fenomena Resesi Seks? 4 Negara Asia Ini Mulai Mengalaminya [online] (https://www.popbela.com/relationship/married/elga-windasari/apa-itu-fenomena-resesi-seks?page=all diakses 22 Maret 2023)
Nur Rohmi Aida. 2022. Apa Itu Resesi Seks yang Berpotensi Dialami Indonesia, Penyebab, dan Dampaknya? [online] (https://www.kompas.com/tren/read/2022/12/14/060000765/apa-itu-resesi-seks-yang-berpotensi-dialami-indonesia-penyebab-dan?page=all diakses 22 Maret 2023)
Cantika Adinda Putri. 2023. Resesi Seks di China, Korsel, Jepang & Thailand, RI Gimana? [online] (https://www.cnbcindonesia.com/news/20230128074043-4-408914/resesi-seks-di-china-korsel-jepang-thailand-ri-gimana?page=all diakses 22 Maret 2023)
Artikel Terkait Lainnya