Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Penyebab Obesitas yang Jarang Disadari dan Cara Mengatasinya

21 July 2025

oleh Imada Lubis

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Penyebab Obesitas yang Jarang Disadari

Cara Mengatasi Obesitas secara Efektif

Obesitas adalah masalah kesehatan global yang semakin mengkhawatirkan. Bukan hanya soal penampilan, obesitas juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.

Banyak orang menyadari bahwa pola makan tidak sehat dan kurang olahraga adalah penyebab utama obesitas. Namun, ada beberapa penyebab obesitas yang jarang disadari, dan sering kali luput dari perhatian. Lantas apa saja hal tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Penyebab Obesitas yang Jarang Disadari

1. Kurang Tidur

Tidur yang tidak cukup bisa mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin. Ketika tubuh kurang tidur, kadar ghrelin (hormon pemicu lapar) meningkat, sementara leptin (hormon yang memberi sinyal kenyang) menurun. Hasilnya? Nafsu makan meningkat, terutama terhadap makanan tinggi kalori.

2. Stres Kronis

Stres memicu pelepasan hormon kortisol, yang berkaitan dengan peningkatan nafsu makan dan penumpukan lemak, terutama di area perut. Banyak orang juga cenderung mencari “comfort food” atau makanan tinggi lemak dan gula saat stres, yang memperparah risiko obesitas.

3. Pengaruh Obat-obatan

Beberapa jenis obat, seperti antidepresan, obat antipsikotik, kortikosteroid, atau obat untuk tekanan darah, memiliki efek samping berupa peningkatan berat badan. Jika Anda mengalami kenaikan berat badan setelah mengonsumsi obat tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

4. Ketidakseimbangan Hormon

Gangguan hormonal seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif), sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau sindrom Cushing dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Kondisi ini sering kali memengaruhi metabolisme tubuh dan menyulitkan penurunan berat badan meski sudah diet dan olahraga.

5. Kebiasaan Makan yang Tak Disadari

Sering ngemil saat menonton, makan sambil bekerja, atau mengonsumsi makanan karena bosan bisa menyebabkan kalori berlebih tanpa disadari. Makan dalam kondisi distraksi juga membuat otak tidak sepenuhnya menyadari sinyal kenyang, sehingga mudah makan berlebihan.

6. Lingkungan dan Sosial Ekonomi

Keterbatasan akses terhadap makanan sehat, kurangnya ruang terbuka untuk olahraga, atau tekanan sosial ekonomi bisa menjadi faktor tidak langsung yang menyebabkan obesitas. Pola hidup sehat tidak selalu mudah dijangkau oleh semua orang.

Cara Mengatasi Obesitas secara Efektif

Mengatasi obesitas membutuhkan pendekatan menyeluruh yang berfokus pada perubahan gaya hidup jangka panjang. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Perbaiki Pola Tidur

Tidurlah setidaknya 7–9 jam setiap malam. Tidur yang cukup membantu mengatur hormon yang memengaruhi nafsu makan dan metabolisme. Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten, hindari gadget sebelum tidur, dan buat suasana kamar senyaman mungkin.

2. Kelola Stres dengan Sehat

Alih-alih melampiaskan stres ke makanan, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, journaling, atau olahraga ringan. Konsultasi dengan psikolog juga bisa membantu mengelola stres kronis secara lebih efektif.

3. Evaluasi Obat yang Dikonsumsi

Jika Anda merasa berat badan naik setelah mengonsumsi obat tertentu, jangan langsung menghentikannya. Konsultasikan dengan dokter apakah ada alternatif obat lain yang lebih ramah terhadap berat badan.

4. Konsultasi Medis untuk Gangguan Hormon

Jika Anda curiga memiliki gangguan hormonal, seperti sulit menurunkan berat badan meski sudah berusaha, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis endokrin. Diagnosis dini akan membantu penanganan yang lebih tepat.

5. Mindful Eating

Praktikkan kebiasaan makan yang sadar. Fokus pada makanan saat makan, kunyah perlahan, dan kenali kapan tubuh benar-benar lapar atau sekadar “ngidam”. Hindari makan sambil menonton atau bekerja.

6. Aktivitas Fisik Rutin

Lakukan aktivitas fisik rutin setidaknya 150 menit per minggu dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, bersepeda, atau lari di pagi hari, berenang dan lainnya.

article

Artikel Terkait Lainnya