Ringkasan
10 Gejala
Andropause
alias Menopause pada Pria, Wajib Tau!
Apa Itu
Andropause
Gejala
Andropause
pada Pria
Upaya Mengatasi
Andropause
Sumber Referensi
Menopause merupakan penurunan hormon reproduksi pada wanita saat mencapai usia antara 40 tahun atau 50 tahunan.
Sama halnya dengan wanita, laki-laki juga mengalami menopause atau yang biasa disebut dengan andropause.
Lantas apa sih andropause alias menopause pada pria itu?
Apa saja tanda-tanda yang muncul saat laki-laki sudah memasuki masa-masa andropause?
Simak selengkapnya lewat artikel berikut ini. Semoga bermanfaat!
.
10 Gejala Andropause alias Menopause pada Pria, Wajib Tau!
.
Apa Itu Andropause?
Andropause merupakan kumpulan gejala akibat menurunnya kadar hormon testosteron pada pria yang dipengaruhi oleh usia.
Adapun kondisi ini bisa memengaruhi gairah seksual, suasana hati, dan kondisi fisik pria lanjut usia sehingga juga sering disebut dengan istilah menopause pria.
Pada dasarnya, terjadinya andropause dan menopause sama-sama dipengaruhi oleh kadar hormon reproduksi yang berkurang. Akan tetapi, kondisi keduanya tidaklah sama.
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, menopause terjadi pada wanita saat memasuki 40-50 tahunan dan merupakan bagian dari proses penuaan.
Sehingga kondisi ini menyebabkan produksi hormon estrogen berkurang drastis, dan tubuh pun tidak lagi mampu memproduksi sel telur.
Alhasil, saat wanita sudah memasuki menopause, tidak lagi mengalami menstruasi dan tidak bisa hamil.
Sementara pada andropause atau menopause pada pria, ternyata tidak dialami oleh semua pria lanjut usia.
Selain itu, penurunan hormon pada andropause juga berlangsung secara perlahan. Maka dari itu, pria yang usianya 50 tahun ke atas tetap bisa menghasilkan sel sperma.
Gejala Andropause pada Pria
1. Penurunan Gairah Seksual
Gejala andropause alias menopause pada pria yang paling signifikan terjadi pada pria lanjut usia adalah penurunan hasrat untuk berhubungan seksual. Kondisi ini terjadi akibat dari penurunan kadar testosteron yang juga merupakan hormon seks pada pria.
2. Disfungsi Ereksi
Selain memicu penurunan gairah seksual, kadar testosteron yang rendah juga menyebabkan kemampuan pria untuk melakukan ereksi spontan menjadi sangat berkurang. Bahkan juga kesulitan untuk melakukan ereksi dan mempertahankannya. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan istilah disfungsi ereksi atau impotensi.
3. Perubahan Bentuk Tubuh
Dengan terjadinya penurunan hormon testosteron, maka massa otot dan densitas tulang pun menyusut. Hal sebaliknya, kadar lemak di dalam tubuh justru menjadi meningkat meski nafsu makan terbilang rendah.
4. Rambut Rontok
Dengan bertambahnya usia, juga membuat tingkat kerontokan rambut yang dialami pria menjadi meningkat. Hal ini rupanya juga sejalan dengan penurunan kadar testosteron yang merupakan bagian dari tanda menopause pada pria.
5. Mudah Lupa
Semakin mendekati periode lansia, maka fungsi otak pada sebagian pria pun menurun. Maka dari itu, tak heran bila sebagian pria yang telah berusia tua cenderung mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Meski begitu, hal ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain dan juga berhubungan dengan gejala andropause.
6. Sulit Mengontrol Emosi
Kadar testosteron yang menurun juga bisa membuat pria menjadi sulit mengendalikan emosinya. Akibatnya, pria yang telah mengalami menopause cenderung akan kesulitan mengendalikan emosi dan suasana hatinya.
7. Keringat Berlebih di Malam Hari
Gejala andropause ini mirip dengan keluhan hot flashes yang dialami oleh wanita menopause. Hal ini dikarenakan andropause juga bisa membuat pria mengeluarkan banyak keringat, khususnya di malam hari.
8. Depresi
Mengingat andropause juga bisa menyebabkan perubahan emosi dan suasana hati pada pria, maka bila mereka benar-benar hilang kendali atas emosinya, bisa memicu depresi yang bisa terjadi kapan saja.
9. Gangguan Tidur
Gejala berikutnya yang ditimbulkan akibat kadar testosteron yang rendah adalah bisa membuat pria mengalami perubahan pola tidur akut akibat gangguan tidur. Adapun gangguan tidur yang bisa terjadi diantaranya insomnia dan mudah mengantuk di siang hari.
10. Denyut Jantung Tidak Teratur
Disebutkan bahwa penurunan kadar testosteron pada pria juga memengaruhi fungsi jantung untuk memompa darah. Maka dari itu, menopause pada pria bisa menyebabkan terjadinya denyut jantung yang tidak teratur.
Upaya Mengatasi Andropause
Pada dasarnya, andropause alias menopause pada pria yang disebabkan oleh penurunan kadar hormon testosteron akibat bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
Akan tetapi, dokter akan menyarankan untuk memperbaiki pola hidup yang lebih sehat dan pola makan yang lebih bergizi.
Adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan yakni berolahraga secara rutin, setidaknya 30 menit setiap hari. Boleh itu jalan kaki, bersepeda, lari, berenang hingga beryoga.
Disertai dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, mencukupi waktu tidur (minimal 7 jam setiap malam) dan menghindari rokok maupun minuman beralkohol.
Meski begitu, perlu diingat bahwa penurunan kadar hormon testosteron yang disebabkan oleh kondisi lain harus dilakukan dengan mengatasi penyebabnya.
Biasanya, dokter akan memberikan obat anti diabetes untuk menangani penurunan kadar hormon testosteron pada penderita diabetes.
Selain itu, dokter juga menganjurkan penderita diabetes untuk mengonsumsi makanan tinggi serat dan mengurangi asupan gula serta lemak.
Sumber Referensi
dr. Airindya Bella. 2023. Andropause, Kumpulan Gejala yang Menyerupai Menopause pada Pria (https://www.alodokter.com/andropause-kumpulan-gejala-yang-menyerupai-menopause-pada-pria diakses secara online pada 3 February 2024)
dr. Nadia Octavia. 2020. Menopause pada Pria, Kenali Gejala dan Ciri-cirinya (https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/perawatan-pria/menopause-pada-pria-kenali-gejala-dan-ciri-cirinya diakses secara online pada 3 February 2024)
Artikel Terkait Lainnya