Ringkasan
Mengenal Anoreksia
Penyebab Anoreksia
Gejala Anoreksia
Penanganan Anoreksia
Komplikasi Anoreksia
Sumber Referensi
Memiliki bentuk tubuh ideal merupakan impian dari kebanyakan orang. Banyak yang menilai memiliki berat badan atau bentuk tubuh yang ideal sangat menunjang penampilan.
Namun sayangnya, bila seseorang mengalami penurunan berat badan yang drastis dan terlihat lebih kurus dibanding sebelumnya kerap dituding mengalami anoreksia, seperti yang terjadi pada Ariana Grande.
Belakangan, publik ramai membicarakan penampilan Ariana Grande yang disebut-sebut tampak lebih kurus hingga memicu tudingan mengidap anoreksia.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan anoreksia? Benarkah seseorang yang terlihat lebih kurus mengidap anoreksia? Simak lebih lengkap dalam artikel berikut.
Mengenal Anoreksia
Anoreksia merupakan gangguan makan dan kondisi kesehatan mental yang dianggap cukup serius. Kebanyakan orang yang mengidap anoreksia berusaha untuk menjaga berat badannya serendah mungkin dengan tidak makan cukup, berolahraga yang terlalu banyak, atau bahkan keduanya.
Sehingga, hal tersebut bisa membuat mereka sangat sakit karena mulai kelaparan, bahkan juga dengan kondisi seperti itu memiliki citra tubuh yang terdistorsi yakni merasa gemuk saat mengalami kekurangan berat badan.
Adapun anoreksia bisa menyerang siapapun, baik pria maupun wanita dari segala usia. Meski begitu, kasus anoreksia sendiri paling sering terjadi pada wanita muda dan biasanya dimulai pada pertengahan remaja.
Penyebab Anoreksia
Gejala utama pengidap anoreksia biasanya ditandai dengan sengaja menghilangkan berat badan yang terlalu banyak atau menjaga berat badan jauh lebih rendah dari yang sehat untuk usia dan tinggi badannya.
Akan tetapi, hingga saat ini disebutkan bahwa penyebab persis anoreksia masih belum diketahui. Meski begitu, ada beberapa faktor yang bisa memicu risiko mengalami kondisi tersebut, diantaranya adalah memiliki keluarga dengan riwayat gangguan makan, depresi, atau kecanduan alkohol atau narkoba.
Kemudian dikritik karena kebiasaan makan, bentuk tubuh, atau berat badan. Terlalu khawatir untuk menjadi langsing, khususnya bila merasakan tekanan dari masyarakat atau pekerjaan, misalnya penari balet, joki, model ataupun atlet.
Penyebab selanjutnya adalah memiliki kecemasan, harga diri rendah, kepribadian obsesif atau perfeksionis, hingga dilecehkan secara seksual.
Gejala Anoreksia
Seperti yang telah disebutkan, penderita anoreksia terobsesi untuk memiliki tubuh kurus dan akan melakukan berbagai upaya untuk mencapai hal tersebut. Bahkan tak jarang penderitanya tidak peduli bila upaya tersebut dapat membahayakan kesehatannya, selama berat badannya bisa turun.
Adapun gejala anoreksia antara lain adalah membatasi porsi makan seminimal mungkin atau tidak makan sama sekali, membatasi minum, melakukan olahraga terlalu berat, hingga menggunakan obat-obatan seperti obat pencahar dan penekan nafsu makan.
Sehingga dari perilaku ekstrem penderita anoreksia dalam upaya menurunkan berat badan itu bisa membuat mereka mengalami dehidrasi, kekurangan nutrisi, hingga gangguan irama jantung (aritmia).
Selain itu, gejala fisik lainnya adalah kelelahan, insomnia, pusing atau pingsan, perubahan warna kebiruan pada jari, rambut yang menipis, patah atau rontok, rambut halus berbulu halus menutupi tubuh, tidak adanya menstruasi, sembelit dan sakit perut, serta kulit kering atau kekuningan.
Penanganan Anoreksia
Sejauh ini, diketahui bahwa belum ada cara pasti dalam hal pencegahan terjadinya anoreksia. Hal terbaik yang bisa dilakukan agar tak mengalami anoreksia adalah dengan membentuk lingkungan yang sehat alias suportif dan tidak mengutamakan penampilan fisik.
Sementara bila sudah terlanjur mengidap anoreksia, bisa diatasi dengan psikoterapi. Beberapa jenis psikoterapi yang bisa dijalani adalah terapi perilaku kognitif, terapi berbasis keluarga, serta terapi kelompok.
Selain itu, biasanya penderita anoreksia juga membutuhkan penanganan medis di rumah sakit lantaran kondisi fisiknya yang melemah akibat kekurangan nutrisi. Dalam hal ini, kebanyakan pasien akan diminta untuk menjalani rawat inap agar dokter bisa memantau tanda vital pasien dan menangani kondisi darurat akibat anoreksia.
Komplikasi Anoreksia
Anoreksia rupanya juga bisa menyebabkan banyak komplikasi. Bahkan pada kondisi yang paling parah, komplikasinya bisa berakibat fatal yakni berujung pada kematian.
Kematian bisa saja terjadi secara tiba-tiba, sekalipun seseorang itu tidak terlalu kurus. Hal ini kemungkinan terjadi akibat aritmia atau ketidakseimbangan elektrolit atau mineral seperti natrium, kalium, dan kalsium yang menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Adapun komplikasi anoreksia meliputi anemia, masalah jantung, keropos tulang (osteoporosis), meningkatkan risiko patah tulang, kehilangan otot, masalah pencernaan, kelainan elektrolit, hingga masalah ginjal.
Selain itu, penderita anoreksia biasanya juga memiliki gangguan kesehatan mental lainnya seperti depresi, kecemasan dan gangguan suasana hati lainnya. Lalu gangguan kepribadian, gangguan obsesif-kompulsif, penyalahgunaan alkohol dan zat, hingga melukai diri sendiri, pikiran untuk bunuh diri atau bahkan upaya bunuh diri.
Sumber Referensi
dr. Fadhli Rizal Makarim. 2021. Anoreksia Nervosa [online] (https://www.halodoc.com/kesehatan/anoreksia-nervosa diakses 18 April 2023)
dr. Meva Nareza. 2021. Anoreksia Nervosa [online] (https://www.alodokter.com/anoreksia-nervosa diakses 18 April 2023)
Suci Risanti Rahmadania. 2023. Ariana Grande Dituding Anoreksia gegara Badannya Terlalu Kurus [online] (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6670965/ariana-grande-dituding-anoreksia-gegara-badannya-terlalu-kurus diakses 18 April 2023)
Artikel Terkait Lainnya