Unduh Aplikasi Nirvana

image Stars

Stars Category

Nash Umar: Yoga Itu Fit (Bugar), Self Control (Penguasaan diri) dan Soulful

24 April 2025

oleh I Made Dwi Kardiasa

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Jatuh Cinta dengan Yoga Sejak Pandangan Pertama

Dari Sekian Banyak Pilihan, Sir Nash Umar Memilih Yoga. Alasannya?

Mengkritisi Karena Peduli, Bukan Melawan

Pesan untuk Pemula

FRYM: Warisan Berharga untuk Dunia Yoga

Soulful sendiri dimata Nash Umar adalah sebuah sensasi merasakan keberadaan diri kita yang bersemayam di dalam tubuh. Tubuh ini seolah sebuah temple yang membungkus jiwa. Sensasi soulful ini menghadirkan rasa nyaman dan energi positif dalam tubuh yang luar biasa.

Warga Bandung pasti tahu Fit & Recovery Yoga Motion (FRYM), sebuah pusat pelatihan yoga kenamaan yang sekarang banyak berkegiatan di Sabii Studio Jalan Muararajeun nomor 21 Kota Bandung.

FRYM sendiri dikenali masyarakat karena mencerminkan dedikasi dan kecintaan seorang pria bernama Nash Umar terhadap yoga.

Namun, siapa sangka perjalanan Sir Nash Umar menggeluti yoga hingga sukses mendirikan FRYM, ternyata dimulai dari langkah sederhana yang sebenarnya juga tak terduga.

Penasaran dengan kisahnya?

Yuk simak wawancara eksklusif Tim Nirvana Indonesia Yoga dengan Sir Nash Umar dalam artikel berikut ini.

Jatuh Cinta dengan Yoga Sejak Pandangan Pertama

Diakui Sir Nash Umar, tak pernah terfikirkan sebelumnya jika ia akan menjadi seorang instruktur yoga seperti sekarang. Awalnya ia hanya seorang customer service di salah satu pusat kebugaran terkenal di Jakarta.

"Awalnya, saya bekerja di bagian pelayanan di celebrity fitness. Suatu hari, atasan saya meminta saya agar lebih menguasai salah satu produk layanan di tempat tersebut," kenangnya.

Dari Sekian Banyak Pilihan, Sir Nash Umar Memilih Yoga. Alasannya?

“Selain karena penasaran kenapa orang orang yoga kelihatan cantik dan berwibawa, ternyata yoga itu tidak harus mahal. Beruntung kultur orang yoga yang Sir Nash Umar jumpai saat itu tidak terlalu peduli dengan penampilan orang lain.

Mereka asyik sendiri sehingga orang orang seperti saya yang outfitnya tidak bermerek tidak merasa terintimidasi. Hal ini berbeda sekali dengan kultur olahraga lain yang Sir Nash Umar temui saat itu," kenangnya sembari tertawa.

Tidak lama nyemplung ke yoga, Sir Nash Umar menemukan banyak kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Ternyata yoga lebih dari sekadar gerakan fisik semata. Ada khasanah filosofi mendalam di balik setiap gerakan yoga.

"Saya benar-benar amaze mendapatkan banyak manfaat dan filosofi di balik setiap gerakan yoga. Bahkan di setiap tarikan nafas ada aturannya, tidak sembarangan. Dari sini misteri mulai terjawab kenapa orang yoga menjadi terlihat cantik dan berwibawa setelah latihan.

Kekaguman Sir Nash Umar terhadap yoga melupakan tujuan awalnya. Dia tidak lagi terikat oleh alasan pekerjaan dan perintah atasan. Dia berubah menjadi orang yang sangat passionate. Dia berlatih yoga setiap hari. Dia membaca buku dan bertransformasi menjadi orang yang memahami yoga secara mendalam.

Prosesnya dibilang cepat, karena orang orang disekitarnya mendukung. Banyak pecinta yoga membelikan buku-buku impor karena kagum melihat ada laki laki mudah yang semangat sekali mendalami yoga.

Para guru yoga juga demikian, ada Dicky sulistio, Uci Wijayanto, Deera Dewi, Carin lim, dan banyak lagi yang lain. Mereka supportif sekali, memberi nasehat dan memberi jalan bagaimana tumbuh dengan langkah yang tepat.

Sejak itu, selama rentang tahun 2008 hingga 2009, tanpa sadar Sir Nash Umar semakin tenggelam dalam yoga. Dia benar benar masuk ke dalam pergaulan komunitas yoga Jakarta. Ia rela menyisihkan sebagian besar pendapatannya untuk mengikuti beragam workshop dan pelatihan yoga.

Dari keberuntungan yang satu, ke keberuntungan berikutnya. Banyak penyelenggara yoga teacher training yang memberikan beasiswa. Entah apa alasannya yang jelas, semua itu membawa Sir Nash Umar menjadi orang yoga yang lulus dari banyak pelatihan (yoga teacher training).

Dari yang awalnya hanya coba-coba karena tuntutan kerja, Sir Nash Umar kini menjelma menjadi salah satu instruktur yoga berprestasi di Indonesia.

Mengkritisi Karena Peduli, Bukan Melawan

Sir Nash Umar menjadi orang yang aktif memberi kritik terutama di tengah dinamika dunia yoga yang terus berkembang. Menurutnya, adakalanya pemahaman tentang praktik dan filosofi yoga disalahartikan.

Ini membuat beberapa orang memandang yoga tidak menyeluruh. Hanya sebagai latihan fisik dan mengabaikan aspek lainnya.

Sebagai seorang instruktur yoga, dirinya merasa perlu berani mengkritisi hal ini. Namun ditegaskan Sir Nash Umar kritiknya tidak dimaksudkan untuk menyerang, melainkan wujud kepedulian dan tidak pernah berasal dari keinginan untuk menggurui.

Sebaliknya, kritik muncul dari keinginannya untuk menjaga dan memastikan bahwa setiap orang berhak mendapatkan manfaat yoga tertentu yang mereka cari. Salah satu contoh kritik diberikan kepada guru pemula yang salah dalam berjualan kelas yoga.

Bilangnya untuk memperbaiki postur tubuh, tetapi di kelas malah melatih kardio dan nafas. Latihannya tidak jelek, hanya saja salah jualan. Salah bernarasi.

“Banyak guru pemula yang hanya menyontek yoga sequence (rangkaian gerakan yoga) secara mentah-mentah dari seniornya tanpa mau memahami maksud dan tujuannya secara menyeluruh,” ujar Sir Nash Umar.

Kata-kata ini mencerminkan komitmennya untuk mendidik, bukan mendikte. Bagi Sir Nash Umar, kritik adalah alat untuk mengedukasi, bukan senjata untuk menjatuhkan. Selain itu, Sir Nash Umar juga memahami bahwa ketika ia mengkritik sesuatu, hal itu tidak muncul begitu saja.

“Saya selalu mendasarkannya pada pemahaman mendalam yang saya peroleh dari pengalaman bertahun-tahun serta diskusi dengan banyak instruktur yoga lain,” jelasnya.

Sir Nash Umar paham betul bahwa kritik yang tidak berdasar hanya akan menciptakan kebingungan. Oleh karena itu, ia selalu memastikan bahwa apapun itu, baik pandangannya maupun kritikannya memiliki dasar yang kuat, baik dari sisi filosofi yoga maupun praktiknya.

Salah satu alasan utama Sir Nash Umar mengkritisi adalah untuk meluruskan pemahaman keliru tentang yoga yang kadangkala berkembang di masyarakat. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa yoga itu hanya satu jenis dan satu definisi. Lalu apa yang ada dipikirannya adalah yang benar.

Diluar sana salah. Mereka mungkin kurang tahu kalau yoga itu luas dan masing masing guru yoga mempunyai prioritas yang berbeda-beda. Ada guru yang fokus memperbaiki postur. Ada yang ada guru yang fokus pada sensasi meditative. Ada guru yang fokus pada latihan kardio hingga keringat bercucuran dan seterusnya.

Orang yoga harus tahu bahwa guru besar yoga yang satu dengan guru besar yoga yang lain juga mempunyai perbedaan pandangan dan itu biasa saja. Mereka tetap saling menghormati satu sama lain.

Ketika ditanya tentang pose favorit, Sir Nash Umar dengan cepat menyebut Virasana (Hero Pose) dan Virabhadrasana II (Warrior II Pose).

"Saya suka Hero Pose karena efektif untuk menetralkan misalignment dampak dari aktivitas sehari hari dan ternyata, menurut orang yang pernah menyaksikan latihan guru B. K. S. Iyengar secara langsung, pose ini menjadi menu wajib sang guru dalam setiap harinya. Beliau melakukan Virasana sampai 30 menit sebelum memulai sesi latihan yang lain. Sementara untuk Warrior Pose, entah kenapa saya merasa sangat nyaman melakukannya," ujarnya.

Pesan untuk Pemula

Sebagai seorang praktisi berpengalaman, Sir Nash Umar memiliki pesan sederhana untuk para pemula yang ingin beryoga, yaitu temukan jenis yoga yang sesuai. Jangan langsung berhenti padahal baru mencoba satu jenis yoga, apalagi jika baru satu kali mengikuti latihan yoga, jangan begitu.

"Banyak orang menyerah sebelum mereka benar-benar mencoba memahami yoga itu sendiri. Padahal jika mereka menemukan jenis yoga yang cocok, wah dijamin gak mau berhenti, karena memang manfaatnya untuk tubuh tidak main-main.

Jadi coba temukan dulu, itu akan membantu kamu menikmati yoga. Kalau sudah dinikmati, nanti akan tekun dengan sendirinya," saran Sir Nash yakin.

FRYM: Warisan Berharga untuk Dunia Yoga

Kecintaan Sir Nash terhadap yoga tidak hanya berhenti pada dirinya sendiri. Ia mendirikan FRYM sebagai wadah untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Melalui FRYM, Sir Nash berharap bisa menciptakan warisan yang bermanfaat bagi banyak orang.

"Saya berharap FRYM bisa membantu para praktisi memahami yoga bukan sebatas relaxing dan stresnya hilang. Bukan hanya meditative dengan gerakan yoga yang keren, tetapi yoga juga bisa digunakan untuk memperbaiki postur tubuh," harapnya.

Selain itu, Sir Nash Umar juga aktif menulis tentang yoga dalam sebuah seri yang ia beri judul Catatan Yoga. Catatan yoga sekarang ditulis menjadi dua buah buku. Buku pertama berjudul Kunci Berlatih Yoga dan buku kedua berjudul Berbagi Momen.

Di tengah kesibukannya, Sir Nash Umar juga membina Komunitas FRYM. Sebuah komunitas yoga yang diharapkan bisa melahirkan orang-orang yoga yang tidak hanya mengerti teknik yoga. Tetapi juga mengerti adanya perbedaan pendapat dan perbedaan tujuan latihan di masing-masing style yoga.

article

Artikel Terkait Lainnya