Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Mengenal Skizofrenia (Gejala, Penyebab, Pencegahan Pengobatan)

06 June 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Gejala Umum Skizofrenia

Penyebab Skizofrenia

Tindakan Pencegahan Skizofrenia

Menghindari Penggunaan Narkoba dan Alkohol:

Mengelola Stres dengan Tepat:

Menjaga Kesehatan Fisik:

Mendapatkan Dukungan Emosional:

Memantau Tanda-tanda Awal:

Pengobatan Skizofrenia

Obat-Obatan Antipsikotik:

Terapi Psikososial:

Terapi Psikoterapi:

Perawatan Dukungan:

Sumber Referensi

Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan mental berat yang bisa mempengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi penderita. Tak cuma itu, penderita skizofrenia berpotensi mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Skizofrenia sendiri bisa terjadi pada pria dan wanita segala usia. Namun untuk pria biasanya mengalami gejala di usia remaja akhir atau awal 20-an. Sedangkan wanita, biasanya menunjukkan tanda-tandanya di usia akhir 20-an dan awal 30-an.

Tak jarang sebagian masyarakat pun mengira bahwa skizofrenia menciptakan kepribadian ganda. Padahal, skizofrenia dan kepribadian ganda merupakan dua hal yang berbeda.

Adapun hal yang perlu diperhatikan juga bahwa penderita skizofrenia berisiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami kematian di usia muda. Pasalnya, skizofrenia pada umumnya juga disertai dengan penyakit lain seperti penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Selain itu, tak jarang diantara mereka juga rentan melakukan percobaan bunuh diri.

Gejala Umum Skizofrenia

Mengingat gejala umum skizofrenia ini muncul di usia 20-an, tanda-tanda paling awal mungkin terabaikan lantaran mencerminkan perilaku khas remaja tertentu. Mulai dari cenderung mengisolasi diri dari teman dan keluarga, berganti teman atau berganti komunitas hingga perubahan pada tingkat fokus dan konsentrasi.

Kemudian mengalami masalah tidur, mudah marah dan mudah bergejolak emosinya, kecemasan dan kecurigaan, sering memunculkan ide-ide aneh termasuk merasa berbeda dari orang lain.

Adapun gejala lainnya yakni halusinasi, khayalan, serta paranoia. Gejala ini juga disebut sebagai gejala positif skizofrenia.

Lalu ada juga gejala kognitif yakni pemikiran atau ucapan yang tidak teratur, mudah untuk melupakan sesuatu, pemikiran yang tidak teratur, buruk dalam kepemimpinan dan buruk dalam membuat keputusan, serta sulit mempelajari informasi dan mengimplementasikannya.

Penyebab Skizofrenia

Adapun penyebab pasti skizofrenia sendiri belum diketahui. Meski begitu, ada faktor yang diduga bisa meningkatkan terjadinya skizofrenia, diantaranya adalah faktor genetik dan pengaruh lingkungan.

Faktor genetik adalah keturunan dari penderita skizofrenia memiliki risiko 10 persen lebih untuk mengalami hal serupa. Lalu, risiko juga bisa meningkat menjadi 40 persen lebih besar ketika kedua orangtua sama-sama penderita skizofrenia.

Sedangkan bagi anak kembar bila salah satunya menderita skizofrenia akan memiliki risiko hingga 50 persen lebih besar.

Tindakan Pencegahan Skizofrenia

Meskipun penyebab pasti skizofrenia masih belum diketahui, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya skizofrenia. 

Menghindari Penggunaan Narkoba dan Alkohol: Penggunaan narkoba dan alkohol dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami skizofrenia. Hindari penggunaan obat-obatan terlarang dan batasi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan mental.

Mengelola Stres dengan Tepat: Stres berat dapat memicu atau memperburuk gejala skizofrenia. Penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti berolahraga secara teratur, berpartisipasi dalam aktivitas relaksasi, menjaga pola tidur yang teratur, dan menggunakan teknik manajemen stres seperti meditasi atau pernapasan dalam.

Menjaga Kesehatan Fisik: Kesehatan fisik yang baik dapat mendukung kesehatan mental. Penting untuk menjaga pola makan seimbang, menghindari makanan yang tidak sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan kimia otak dan mengurangi risiko perkembangan gangguan mental.

Mendapatkan Dukungan Emosional: Mendapatkan dukungan sosial dan emosional dapat membantu mengurangi risiko terjadinya skizofrenia. Jalin hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, dan komunitas. Jika kamu merasa kesulitan dalam mengelola emosi atau tekanan hidup, jangan ragu untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental.

Memantau Tanda-tanda Awal: Mengetahui tanda-tanda awal skizofrenia dapat membantu seseorang dalam pengidentifikasian dan intervensi dini. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala seperti perubahan perilaku, delusi, halusinasi, gangguan pikiran, atau penarikan sosial yang tiba-tiba, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk evaluasi lebih lanjut.

Penting untuk diingat bahwa skizofrenia adalah kondisi yang kompleks dan penggunaan tindakan pencegahan diatas tidak menjamin seseorang akan terhindar sepenuhnya dari skizofrenia. 

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang risiko skizofrenia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk saran yang lebih spesifik dan personal.

Pengobatan Skizofrenia

Pengobatan skizofrenia biasanya melibatkan pendekatan yang komprehensif yang meliputi terapi psikososial dan penggunaan obat-obatan. Berikut adalah beberapa pengobatan yang umum digunakan untuk mengelola skizofrenia:

Obat-Obatan Antipsikotik: Obat-obatan antipsikotik adalah pengobatan utama untuk mengelola gejala skizofrenia. Ada dua jenis antipsikotik, yaitu generasi pertama (konvensional) dan generasi kedua (atipikal). Obat antipsikotik membantu mengurangi gejala psikotik seperti halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran. Dokter akan meresepkan jenis obat dan dosis yang sesuai berdasarkan kebutuhan individu.

Terapi Psikososial: Terapi psikososial merupakan bagian penting dalam pengobatan skizofrenia. Terapi ini melibatkan dukungan psikologis dan pembelajaran keterampilan sosial untuk membantu individu mengelola gejala skizofrenia sehari-hari. Beberapa bentuk terapi psikososial yang umum meliputi terapi kognitif perilaku, terapi keluarga, pelatihan keterampilan sosial, dan dukungan kelompok.

Terapi Psikoterapi: Terapi psikoterapi dapat membantu individu dengan skizofrenia untuk mengatasi masalah emosional, meningkatkan pemahaman tentang penyakit mereka, dan mengembangkan strategi pengelolaan stres. Terapi ini dapat melibatkan sesi individu dengan seorang terapis yang terlatih.

Perawatan Dukungan: Pemulihan dari skizofrenia sering melibatkan perawatan dukungan yang berkelanjutan. Ini dapat meliputi dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, dan program-program pemulihan yang ditujukan untuk membantu individu mengembangkan keterampilan kehidupan sehari-hari, memperbaiki kualitas hidup, dan membangun jaringan sosial yang stabil.

Pengobatan skizofrenia harus selalu dilakukan dengan pengawasan dan rekomendasi dari dokter profesional maupun tenaga kesehatan mental yang terlatih. Setiap individu mungkin merespons pengobatan dengan cara yang berbeda. 

Oleh karena itu, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan dokter atau tim perawatan untuk menemukan pengobatan yang paling efektif dan sesuai dengan kebutuhan penderita.

Sumber Referensi

dr. Pittara. 2023. Skizofrenia [online] (https://www.alodokter.com/skizofrenia diakses pada 22 April 2023)

dr. Rizal Fadli. 2022. Skizofrenia [online] (https://www.halodoc.com/kesehatan/skizofrenia  diakses pada 22 April 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya