Ringkasan
Apa Itu SADS?
Gejala SADS Secara Umum
Apakah Meninggal Saat Tidur Tidak Menyakitkan?
Tindakan Pencegahan
Sumber Referensi
Fenomena meninggal saat tidur bagi sebagian orang sudah tidak lagi asing. Pasalnya, sudah banyak kejadian orang yang meninggal pada saat tertidur. Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang bisa meninggal saat sedang tidur?
Secara medis, keadaan dimana seseorang meninggal secara tiba-tiba saat tidur akibat henti jantung disebut dengan SADS. Namun sayangnya, hingga kini penyebab pasti dari SADS sendiri belum dapat ditemukan.
Di sisi lain, diketahui bahwa banyak orang yang berharap untuk bisa meninggal saat tidur dibandingkan dengan penyebab lainnya. Hal ini dikarenakan meninggal saat tidur terlihat sederhana dan damai.
Meski mekanisme meninggal saat tidur nampak lancar, namun yang sebenarnya terjadi adalah pasti selalu ada penyebab kematian yang spesifik dalam kondisi tidur. Pasalnya, ada organ kodependen yang gagal berfungsi.
Lantas apa sebenarnya penyebab terjadinya SADS? Simak penjelasan berikut.
Apa Itu SADS?
Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, sekaligus menurut British Heart Foundation, SADS merupakan keadaan di mana seseorang meninggal secara tiba-tiba saat tidur akibat henti jantung.
Namun hingga kini, penyebab pasti dari henti jantung akibat SADS belum diketahui. Terlebih kejadiannya terjadi di malam hari yang mana saat itu seseorang istirahat atau tidur. Terlebih lagi, kejadian fatalistik dari kelainan jantung selalu berhubungan dengan aktivitas. Di sisi lain, SADS biasanya juga terjadi ketika irama jantung abnormal atau yang disebut dengan aritmia.
Bila sampai terjadi aritmia dan tidak segera ditangani, maka berpotensi menyebabkan henti jantung. Berdasarkan media daring nasional, diketahui bahwa pada sebagian kasus SADS yang ditemui, beberapa korbannya memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya. Meski begitu, korban SADS juga menderita kelainan lainnya.
Sehingga meninggal dalam keadaan tidur tidak hanya dipicu oleh serangan jantung tetapi juga penyebab lainnya seperti stroke, epilepsi, keracunan karbon monoksida, diabetes, gangguan tidur (sleep apnea), trauma, hingga tersedak.
Gejala SADS Secara Umum
Berdasarkan informasi yang dikutip dari British Heart Foundation, President of SADS Foundation, Dr. Michael Ackerman MD dalam sebuah wawancara menerangkan bahwa kasus SADS ditunjukan oleh adanya keluhan irama jantung pada malam hari.
Selain itu, Michael juga menambahkan bahwa kondisi tersebut merupakan gabungan dari berbagai penyebab yang bersifat genetik dan non genetik, tetapi kasusnya memang mengalami peningkatan selama pandemic COVID-19 berlangsung.
Adapun gejala SADS meliputi pingsan atau kejang saat berolahraga, bersemangat, atau takut. Kemudian nyeri dada saat berolahraga, dan sesak napas saat berolahraga. Sementara berdasarkan rangkuman Hospice Foundation of America yang dilansir oleh Verywell Health, beberapa tanda seseorang yang mengalami penyakit stadium akhir mendekati kematian adalah sesak napas, napas berisik, batuk.
Kemudian penurunan suhu tubuh, nadi, tekanan darah dan pernapasan, perubahan warna keunguan atau keabu-abuan, terutama pada tangan dan kaki, serta peningkatan rasa sakit dengan adanya rintihan atau erangan.
Apakah Meninggal Saat Tidur Tidak Menyakitkan?
Mungkin banyak orang yang menganggap bahwa meninggal saat tidur adalah hal yang damai dan tidak menyakitkan. Namun pada kenyataannya, hal tersebut bergantung pada penyebabnya. Apabila penyebab meninggal saat tidur adalah kondisi gawat darurat atau besar seperti stroke masif atau pecahnya aneurisma.
Maka rasa sakit yang dirasakan cukup parah guna bisa membangunkan seseorang dari tidurnya. Sedangkan bila penyebabnya adalah kejadian seperti overdosis obat atau keracunan karbon monoksida, maka yang terjadi adalah fungsi organ tubuh kemungkinan terjadi secara bertahap, sehingga orang itu tetap tidur dan meninggal saat tidur dengan damai.
Tindakan Pencegahan
Apabila seseorang diketahui memiliki riwayat SADS dalam keluarganya, maka orang tersebut alangkah baiknya melakukan pemeriksaan diri ke dokter guna menjalani tes mutasi genetik. Hal ini dilakukan guna mendiagnosa risiko SADS sedari dini.
Setelah melakukan pemeriksaan, bila memang didapati orang tersebut berisiko mengalami SADS di masa mendatang, maka dokter bisa memastikan langkah pencegahan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya. Baik dengan obat-obatan maupun prosedur dan penerapan pola hidup sehat tertentu.
Mengingat SADS mengancam keselamatan jiwa, maka pastikan untuk tidak menyepelekannya. Maka dari itu, penting halnya untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin, khususnya kesehatan jantung.
Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa untuk cek kesehatan!
Sumber Referensi
Vanessa Nathania. 2023. Sudah Banyak Kejadian, Meninggal Saat Tidur Seperti Dialami Ibu Indra Birowo, Tidak Melulu karena Serangan Jantung [online] (https://health.grid.id/read/353653143/sudah-banyak-kejadian-meninggal-saat-tidur-seperti-dialami-ibu-indra-birowo-tidak-melulu-karena-serangan-jantung?page=all diakses 16 April 2023)
dr. Rizal Fadli. 2022. Kenali SADS, Kematian Mendadak Saat Tidur Pulas [online] (https://www.halodoc.com/artikel/kenali-sads-kematian-mendadak-saat-tidur-pulas diakses 16 April 2023)
Artikel Terkait Lainnya