Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Mengenal Penyakit Scabies: Cara Penularan, Gejala dan Pengobatan

11 September 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Scabies?

Cara Penularan Scabies pada Manusia

Gejala Umum Scabies

Pengobatan Scabies Secara Umum

Sumber Referensi

Scabies atau yang juga dikenal sebagai kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Bagi sebagian orang kudis tentunya bukan lah hal baru.

Scabies pada manusia biasanya ditandai dengan munculnya ruam yang terasa gatal, terlebih pada malam hari. Hal ini terjadi lantaran tungau yang mudah menyebar.

Meski begitu, tak perlu khawatir lantaran bisa diatasi dengan menggunakan obat dan penanganan yang tepat. 

Disisi lain, juga perlu diperhatikan cara penularan scabies pada manusia sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan agar tak mengalaminya.

Pada artikel kali ini, akan membahas mengenai penularan scabies pada manusia yang perlu diperhatikan serta gejalanya. 

Semoga bermanfaat!

Apa Itu Scabies?

Scabies sendiri merupakan penyakit kulit yang menular. Scabies atau kudis disebabkan oleh Tungau Sarcoptes Scabiei.

Tungau tersebut mampu hidup dan berkembang biak di kulit manusia selama berbulan-bulan. 

Sehingga untuk mengatasi penyakit ini, perlu melakukan penanganan untuk membunuh tungau dan telurnya.

Tungau yang bersarang dan bertelur di kulit manusia menyebabkan rasa gatal yang sangat parah. 

Scabies yang menyebabkan ruam itu itu juga bisa memicu munculnya stigma, serta gatal yang menyebabkan gangguan tidur, kesulitan konsentrasi dan ketidakhadiran dari pendidikan atau pekerjaan.

Perlu diketahui bahwa scabies merupakan predisposisi infeksi kulit bakteri superfisial yang pada gilirannya bisa menyebabkan komplikasi serius. 

Termasuk infeksi kulit dan jaringan lunak yang parah, sepsis, glomerulonefritis, dan kemungkinan demam rematik akut bila tak ditangani dengan tepat.

Cara Penularan Scabies pada Manusia

Kondisi scabies atau kudis ini sangat mudah menular bila tidak ditangani dengan baik. 

Maka dari itu, perlu diketahui cara penularan scabies, yaitu sebagai berikut.

1. Kontak Langsung
Pada pengidap kudis disarankan untuk menjaga kebersihan diri agar tidak menyebarkan Tungau Sarcoptes Scabiei pada orang lain. 

Kegiatan berpelukan dan kegiatan seksual juga meningkatkan risiko pengidap kudis menularkan tungau kepada orang lain.

2. Kontak Tidak Langsung
Sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan barang-barang pribadi secara bersama-sama dengan pengidap kudis. 

Pasalnya, penularan kudis juga bisa melalui barang-barang yang terpapar Tungau Sarcoptes Scabiei, misalnya penggunaan tempat tidur, baju, serta selimut yang sama.

Meski penularan scabies hanya dengan kontak fisik, namun prosesnya tidak sederhana. 

Scabies menyebar dengan kontak fisik yang berulang dalam jangka waktu panjang. 

Sehingga saat seseorang mengalami penyakit kudis, maka kemungkinan lingkungan tempat tinggal atau beraktivitas juga akan mengalami penyakit scabies.

Misalnya ada seseorang yang terkena scabies pada satu keluarga, asrama, tempat penitipan anak, sarana olahraga atau penjara. 

Maka lokasi tersebut bisa menjadi tempat pertemuan yang berulang dan dalam waktu yang cukup lama.

Disisi lain, tak sedikit yang menyebut bahwa penularan scabies bisa melalui hewan, akan tetapi pada kenyataannya, kudis pada hewan tidak bisa ditularkan kepada manusia. 

Hal ini dikarenakan tungau yang menjadi penyebab scabies berbeda. Pada hewan tungau yang menyebabkan scabies adalah notoedres cati.

Gejala Umum Scabies

Pada umumnya, gejala scabies pada manusia ditandai dengan munculnya rasa gatal yang terasa makin parah pada malam hari. 

Kemudian akan muncul terowongan tungau berupa garis tipis yang terlihat seperti lecet atau benjolan di kulit.

Meski begitu, scabies pada manusia bisa saja tidak menimbulkan gejala, namun tetap bisa ditularkan kepada orang lain. 

Bila sama sekali belum pernah terkena scabies, maka gejalanya bisa muncul dalam jangka waktu panjang hingga 6 minggu setelah terpapar tungau.

Akan tetapi bila sudah pernah mengalami scabies, maka gejala yang muncul pun bisa dalam beberapa hari saja. 

Pada umumnya, scabies yang menyerang manusia muncul di lipatan seperti siku, ketiak, atau selangkangan. 

Namun tak jarang juga gejalanya terjadi di area lain seperti sela-sela jari, pergelangan tangan, dan pinggang.

Kemudian juga muncul gejala di dada, sekitar puting, sekitar pusar, sekitar alat kelamin, pantat, serta telapak kaki. 

Scabies ternyata juga bisa menyerang bayi. Pada bayi atau anak kecil, biasanya gejalanya muncul di jari, wajah, kulit kepala, leher, telapak tangan, dan telapak kaki.

Pengobatan Scabies Secara Umum

Untuk mengatasi scabies, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut.

1. Konsultasikan dengan Dokter

Langkah pertama adalah mendapatkan diagnosis dari dokter profesional, jangan menebak-nebak sendiri. Sebaiknya pergilah ke puskemas atau rumah sakit. Dokter akan memeriksa kulit kamu dan mungkin mengambil sampel kulit untuk memastikan bahwa infeksi ini disebabkan oleh tungau scabies.

2. Obat Resep Medis

Dokter biasanya akan meresepkan krim atau salep yang mengandung permetrin atau ivermektin. Krim ini akan membunuh tungau dan telurnya. Pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan yang diberikan oleh dokter dengan cermat.

3. Terapkan Krim atau Salep Sesuai Instruksi

Pastikan kamu membersihkan kulit sebelum mengoleskan krim atau salep. Terapkan secara merata pada area yang dibutuhkan. Hindari mengoleskan di area mata, mulut, atau hidung. Pastikan kamu menerapkannya sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter.

4. Cuci Semua Pakaian

Cuci semua pakaian, linen, handuk, dan benda-benda lain yang telah kontak dengan tubuh kamu dalam air mendidih. Tungau scabies mati pada suhu tinggi. Pastikan untuk mencuci semua benda ini, termasuk yang belum kamu gunakan namun berada di tempat yang sama atau berdekatan.

5. Karantina Benda-benda yang Sulit Dicuci

Beberapa benda, seperti boneka berbulu bisa jadi sulit dicuci, namun tetap berpotensi menjadi sumber infeksi tungau scabies. Tempatkan benda-benda tersebut dalam plastik selama beberapa hari atau minggu untuk memastikan tungau mati.

6. Membersihkan Lingkungan

Bersihkan rumah kamu dengan cermat, lakukan vacuum karpet, kursi, dan sofa. Pastikan untuk membersihkan vacuum bag atau wadah dengan baik dan segera membuang sampahnya.

7. Hindari Kontak Fisik

Selama pengobatan dan beberapa hari setelahnya, hindari kontak kulit-ke-kulit dengan orang lain untuk mencegah penularan scabies. Ini termasuk hubungan seksual, berbagi tempat tidur, dan berbagi pakaian atau handuk

8. Kenali Kasus Lain di Lingkungan  Sekitarmu

Jika ada anggota keluarga atau teman yang juga mengalami gejala scabies, mereka juga harus segera mencari perawatan medis dan mengikuti langkah-langkah yang sama untuk menghindari penularan.

Jika infeksi scabies tidak sembuh setelah pengobatan awal, atau jika gejalanya makin parah. Segera konsultasikan kembali dengan dokter. Sehingga bisa direkomendasikan pengobatan tambahan.

Ingatlah bahwa scabies adalah infeksi yang menular, jadi penting untuk mengobatinya dengan serius dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mencegah penularan kepada orang lain. 

Selalu ikuti petunjuk dari dokter dan jangan ragu untuk berkonsultasi jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.

Sumber Referensi
dr Sienny Agustin. 2023. Scabies pada Manusia, Kenali Gejala, Penularan, dan Cara Mengatasinya [online] (https://www.alodokter.com/scabies-pada-manusia-kenali-gejala-penularan-dan-cara-mengatasinya diakses pada 5 Agustus 2023)

Kementerian Kesehatan. 2022. Ayo Cari Tahu Tanda dan Gejala Penyakit Scabies [online] (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1271/ayo-cari-tahu-tanda-dan-gejala-penyakit-scabies diakses pada 5 Agustus 2023)

Redaksi Halodoc. 2019. Ketahui Cara Penularan Kudis yang Wajib Diwaspadai [online] (https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-cara-penularan-kudis-yang-wajib-diwaspadai diakses pada 5 Augustus 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya