Ringkasan
Apa Itu Otoplasti?
Risiko Melakukan Otoplasti
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Otoplasti
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Otoplasti
Sumber Referensi
Di era modern seperti sekarang ini, kemajuan teknologi juga berkembang dengan sangat pesat.
Tak ayal, hal ini dimanfaatkan oleh segala bidang, tak terkecuali bidang kecantikan.
Tak dapat dipungkiri saat ini telah muncul berbagai macam metode yang bisa dipilih untuk mempercantik diri. Misalnya saja melakukan operasi.
Untuk kalian yang ingin mengubah bentuk telinga, bisa mencoba untuk melakukan otoplasti.
Namun sebelum itu, pahami terlebih dahulu apa saja yang perlu dipersiapkan hingga risiko melakukan otoplasti.
Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini. Semoga bermanfaat!
Apa Itu Otoplasti?
Otoplasti merupakan prosedur kosmetik yang digunakan untuk mengubah posisi, bentuk, atau ukuran telinga dengan menggunakan jahitan permanen.
Pada dasarnya, otoplasti memiliki indikasi utama yakni untuk memperbaiki prominauris atau telinga yang menonjol.
Pada banyak kasus, otoplasti dilakukan lantaran seseorang merasa terganggu dengan bentuk telinga yang jauh lebih menonjol dari kepala. Selain itu, juga bisa dikarenakan mengalami cacat akibat cedera atau bawaan lahir.
Sebagai informasi, telinga biasanya berada di sekitar 2 cm dari sisi kepala. Sehingga, saat memiliki telinga yang lebih menonjol dari itu, bisa jadi menyusahkan.
Otoplasti sendiri bisa dilakukan oleh seseorang pada usia berapapun, setelah telinga mencapai ukuran penuh (biasanya setelah usia lima tahun hingga dewasa).
Di sisi lain, berdasarkan informasi yang dikutip dari Mayo Clinic, bila seorang anak dilahirkan dengan telinga menonjol dan masalah bentuk telinga tertentu lainnya.
Maka pemasangan belat bisa menjadi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut bila dilakukan dengan cepat setelah lahir.
Selain karena kondisi medis, otoplasti juga bisa dilakukan lantaran kurang atau tidak puas dengan hasil operasi telinga sebelumnya.
Kemudian otoplasti biasanya juga dilakukan pada kedua telinga guna mengoptimalkan simetri.
Perlu diketahui bahwa otoplasti tidak akan mengubah lokasi telinga atau mengubah kemampuan seseorang dalam mendengar.
Risiko Melakukan Otoplasti
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sebelum melakukan otoplasti, tentunya juga harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu risikonya.
Mengingat otoplasti sama halnya seperti jenis operasi besar lainnya, tentunya juga memiliki risiko seperti perdarahan, infeksi, dan reaksi buruk terhadap anestesi.
Sementara untuk risiko otoplasti lainnya adalah sebagai berikut:
1. Jaringan parut
Meski bekas luka bersifat permanen, namun kemungkinan besar bekas luka tersebut letaknya tersembunyi di belakang telinga atau di dalam lipatan telinga.
2. Asimetri dalam penempatan telinga
Biasanya, hal ini bisa terjadi dikarenakan perubahan selama proses penyembuhan. Di samping itu, pembedahan juga bisa saja tidak berhasil memperbaiki asimetri yang sudah ada sebelumnya.
3. Perubahan Sensasi Kulit
Saat melakukan otoplasti, reposisi telinga untuk sementara waktu bisa memengaruhi sensasi kulit di area tersebut. Sehingga, bisa dikatakan jarang sekali perubahan bersifat permanen.
4. Reaksi Alergi
Sama halnya dengan metode pengobatan lain, kemungkinan reaksi alergi juga bisa dialami setelah melakukan otoplasti.
Adapun reaksi alergi ini terhadap pada pita bedah atau bahan lain yang digunakan selama atau setelah prosedur otoplasti.
5. Masalah dengan Jahitan
Untuk jahitan dari otoplasti untuk mengamankan bentuk baru telinga mungkin saja akan menempel pada permukaan kulit dan perlu dilepas.
Sehingga, hal ini bisa menyebabkan peradangan pada kulit yang terkena. Akibatnya mungkin memerlukan operasi tambahan.
6. Koreksi Berlebihan
Perlu diketahui saat melakukan otoplasti, bisa membuat atau menciptakan kontur tidak alami yang membuat telinga tampak seperti terjepit ke belakang.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Otoplasti
Saat ingin atau akan melakukan otoplasti, disarankan untuk berbicara dengan ahli bedah plastik tentang otoplasti terlebih dahulu. Selain itu, juga perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Tinjau Riwayat Kesehatan
Saat menemui ahli bedah otoplasti, mereka kemungkinan akan memberikan pertanyaan seputar kondisi medis saat ini dan masa lalu, khususnya infeksi telinga.
Selain itu, dokter juga akan bertanya mengenai obat apapun yang pernah diminum atau tengah dikonsumsi, serta pernah menjalani operasi apa saja.
2. Lakukan Pemeriksaan Fisik
Untuk menentukan pilihan pengobatan pasiennya, dokter juga akan memeriksa telinga, termasuk penempatan, ukuran, bentuk, dan simetrinya, termasuk juga mengambil gambar telinga untuk rekam medis.
3. Diskusikan Tujuan Melakukan Otoplasti
Dalam hal ini, dokter kemungkinan akan bertanya alasan calon pasien ingin melakukan otoplasti. Sehingga, sebelum memutuskan untuk melakukan otoplasti, pastikan terlebih dahulu telah memahami risikonya.
Misalnya kemungkinan koreksi berlebihan. Nantinya, setelah dokter mengetahui kondisi medis dan kesehatan calon pasien, maka akan meminta untuk melakukan beberapa langkah persiapan sebelum prosedur otoplasti dilakukan.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Otoplasti
1. Makanan dan Obat-obatan
Setelah melakukan otoplasti, disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan jenis aspirin, obat anti inflamasi, dan suplemen herbal. Hal ini dikarenakan bisa meningkatkan perdarahan.
2. Mengurangi Rokok
Merokok bisa menurunkan aliran darah di kulit dan bisa memperlambat proses penyembuhan.
Sehingga bila pasien merupakan seorang perokok, maka dokter akan menyarankan untuk berhenti merokok sebelum operasi dan selama masa pemulihan.
3. Pastikan Ada Orang yang Mengantar dan Menemani
Baik setelah serta malam pertama pemulihan setelah operasi otoplasti.
Otoplasti adalah prosedur bedah kosmetik yang bertujuan untuk memperbaiki bentuk dan posisi daun telinga.
Operasi ini dapat memberikan manfaat estetis dan emosional, terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman dengan penampilan telinga mereka.
Namun, keputusan untuk menjalani otoplasti harus dipertimbangkan dengan matang, dengan memahami prosedur, manfaat, serta pertimbangan penting yang terkait.
Konsultasi dengan ahli bedah plastik yang berpengalaman adalah langkah awal yang penting dalam memutuskan apakah otoplasti adalah pilihan yang tepat.
Sumber Referensi
Mayo Clinic. 2022. Otoplasty [online] (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/otoplasty/about/pac-20394822 diakses pada Kamis, 31 Agustus 2023)
National Library of Medicine. 2023. Otoplasty [online] (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538320/ diakses pada Kamis, 31 Agustus 2023)
Artikel Terkait Lainnya