Ringkasan
Apa Itu
Mycoplasma Pneumoniae
Penyebab
Mycoplasma Pneumoniae
Gejala
Mycoplasma Pneumoniae
Upaya Pencegahan
Mycoplasma Pneumoniae
Sumber Referensi
Belum lama ini, masyarakat luas tengah menyoroti kasus pneumonia yang mayoritas menyerang anak-anak. Rupanya, penyakit ini disebabkan oleh salah satu bakteri yakni Mycoplasma pneumoniae.
Pada umumnya, Mycoplasma pneumoniae menimbulkan gejala yang ringan, akan tetapi juga bisa memicu terjadinya pneumonia berat.
Maka dari itu, sebagai orangtua juga harus waspada saat anak mengalami gejala atau tanda-tanda pneumonia.
Lantas apa sih Mycoplasma pneumoniae itu? Penyebab hingga gejala apa yang ditimbulkan?
Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Mycoplasma Pneumoniae
Mycoplasma sendiri merupakan bakteri atau kuman yang bisa menginfeksi berbagai bagian tubuh manusia. Adapun bagian tubuh yang bisa terpapar adalah paru-paru, kulit, atau saluran kemih, bergantung pada jenis bakteri mycoplasma yang menyebabkan infeksi.
Semua jenis infeksi mycoplasma pada dasarnya memiliki satu kesamaan. Akan tetapi, bakteri ini tidak memiliki dinding sel. Selain itu, mereka juga sangat kecil dibandingkan dengan bakteri lainnya.
Mengingat bakteri mycoplasma tidak memiliki dinding sel, maka beberapa antibiotik seperti penisilin tidak bisa melawannya.
Dari banyaknya jenis bakteri mycoplasma, kebanyakan tidak berbahaya. Akan tetapi ada beberapa yang perlu dikhawatirkan, termasuk Mycoplasma pneumoniae.
Mycoplasma pneumoniae merupakan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi/radang paru-paru atau pneumonia. Pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri ini adalah pneumonia mycoplasma atau yang juga disebut sebagai walking pneumonia.
Adapun istilah walking pneumonia muncul karena penyakit tersebut umumnya menimbulkan gejala yang ringan dan memerlukan waktu lama untuk menyebar. Di samping itu, tidak semua orang yang tertular bakteri itu juga akan mengalami gejala.
Untuk gejala yang bisa muncul akibat terinfeksi Mycoplasma pneumonia adalah flu dan batuk.
Sementara pada orang dewasa, gejala penyakit biasanya tidak begitu berat, sehingga penderita masih bisa beraktivitas, namun gejalanya juga bisa berlangsung lama sehingga cukup mengganggu.
Sementara itu, pada anak-anak hal sebaliknya terjadi. Saat anak-anak terinfeksi Mycoplasma pneumoniae, maka berisiko lebih besar untuk menimbulkan gejala yang berat.
Adapun gejala yang bisa dialami penderita saat terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae seperti sakit tenggorokan, batuk, demam, kelelahan, serta sakit kepala. Untuk meredakannya, dokter mungkin akan menyarankan salah satu jenis antibiotik.
Perlu diketahui bahwa bakteri Mycoplasma pneumoniae bukanlah jenis bakteri baru. Bakteri ini disebut merupakan kuman yang paling sering menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, khususnya sebelum pandemi COVID-19.
Penyebab Mycoplasma Pneumoniae
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Mycoplasma pneumoniae merupakan salah satu jenis bakteri mycoplasma.
Bakteri jenis ini menyebar melalui percikan air liur (droplets) di udara ketika penderitanya batuk atau bersin.
Seseorang yang tidak sengaja menghirup droplets tersebut, bisa terkena infeksi Mycoplasma pneumoniae.
Bakteri tersebut biasanya akan menimbulkan gejala sekitar 1-4 minggu setelah menginfeksi tubuh.
Mengingat penularannya melalui udara, maka infeksi Mycoplasma pneumoniae lebih mudah menular di tempat yang ramai seperti sekolah atau kampus, pesantren atau asrama, rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.
Serta tempat perawatan, misalnya panti jompo atau tempat penampungan.
Perlu diketahui bahwa Mycoplasma pneumoniae bisa menginfeksi siapa saja, namun lebih sering menyerang orang yang berusia 5-40 tahun.
Termasuk perokok, menderita penyakit kronis pada saluran pernapasan seperti asma, cystic fibrosis, kanker, atau PPOK.
Kemudian juga orang yang mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) dalam jangka panjang.
Misalnya karena penyakit autoimun atau menerima transplantasi organ, serta tinggal dalam area yang padat dan terbatas, seperti barak militer atau penjara.
Gejala Mycoplasma Pneumoniae
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, biasanya, gejala yang muncul akibat infeksi Mycoplasma pneumoniae adalah ringan, berbeda dengan gejala pneumonia pada umumnya. Meski begitu, gejalanya bisa berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan.
Mycoplasma pneumoniae bisa menyebabkan infeksi di saluran pernapasan atas atau saluran pernapasan bawah dengan gejala seperti sakit tenggorokan, lelah atau lemas, demam ringan, batuk-batuk.
Biasanya dimulai dari batuk kering yang bisa berkembang menjadi batuk berdahak kuning kehijauan, nyeri dada karena batuk yang sulit berhenti, serta sakit kepala.
Sementara pada anak usia di bawah 5 tahun, bisa menyebabkan sejumlah gejala yakni pilek atau hidung tersumbat, mata berair, sakit tenggorokan, bersin-bersin, mengi atau bengek, muntah-muntah, hingga diare.
Upaya Pencegahan Mycoplasma Pneumoniae
1. Jangan menyentuh area wajah sebelum mencuci tangan. Maka dari itu, usahakan untuk selalu cuci tangan dengan air dan sabun selama setidaknya 20 detik, atau gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol jika tidak ada air dan sabun.
2. Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sedang sakit, khususnya mereka yang sedang menunjukkan gejala flu.
3. Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, serta tidur yang cukup.
4. Kemudian bersihkan secara rutin mainan atau barang-barang yang sering dipakai anak.
5. Menambah wawasan terkait cara yang efektif untuk menjaga kebugaran tubuh. Kamu bisa melakukannya dengan memanfaatkan platform kesehatan online baik secara gratis maupun berbayar.
Kelas Fitness merupakan platform kebugaran online yang menyediakan konten mencakup latihan fisik sekaligus membahas isu-isu kesehatan tubuh terkini.
Langganan Kelas Fitness disini dan nikmati akses tak terbatas ke ratusan video olahraga dan kesehatan dari narasumber terpercaya.
Sementara bagi penderita terinfeksi Mycoplasma pneumonia, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar tidak menyebarkan penularan, yakni:
1. Menerapkan etika batuk bersin yang benar, dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, lalu membuang tisu tersebut ke tempat sampah.
2. Kemudian batasi keluar rumah jika sedang mengalami gejala flu seperti batuk, pilek, atau bersin-bersin.
3. Pakai masker dan terapkan etika batuk bersin bila perlu keluar rumah.
4. Cuci tangan secara rutin.
5. Melakukan konsultasi dengan dokter dan minum obat yang telah dianjurkan sesuai dengan aturan pakai.
6. Cuci tangan dan memakai masker saat akan menyusui atau menyiapkan makanan anak.
Sumber Referensi
WebMD Editorial Contributors. 2023. Mycoplasma Infections (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/mycoplasma-infections diakses secara online pada 27 January 2024)
dr. Meva Nareza. 2023. Mycoplasma pneumoniae (https://www.alodokter.com/mycoplasma-pneumoniae diakses secara online pada 27 January 2024)
Artikel Terkait Lainnya