Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Mengenal Kehamilan Ektopik : Penyebab, Faktor Risiko, Gejala dan Pengobatan

01 December 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Kehamilan Ektopik?

Penyebab Kehamilan Ektopik

Faktor Risiko Alami Kehamilan Ektopik

Gejala Kehamilan Ektopik

Pengobatan Kehamilan Ektopik

Sumber Referensi

Setiap pasangan yang telah menikah tentunya berharap bisa segera mendapatkan momongan. Sehingga, berita kehamilan pun menjadi suatu hal yang membahagiakan bagi mereka yang telah menantikan kehadiran sang buah hati.

Namun sayangnya, di antara kebahagiaan atas kehamilan, ada yang yang berujung pada sebuah kesedihan. Adapun yang dimaksud adalah kehamilan ektopik.

Bahkan gejala awal kehamilan ektopik ini disebut seringkali tidak disadari. Meski begitu, pada umumnya, beberapa wanita yang mengalami kehamilan ektopik memiliki gejala awal seperti kehamilan biasa yakni terlambat datang bulan, nyeri payudara, dan mual.

Lantas apa sih sebenarnya kehamilan ektopik itu? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Kehamilan Ektopik?  

Kehamilan pada umumnya diawali dengan sel telur yang dibuahi oleh sel sperma. Setelah itu, sel telur yang berhasil dibuahi itu nantinya akan menempel pada lapisan rahim.

Sedangkan pada kehamilan ektopik, terjadi saat sel telur yang telah dibuahi, berimplantasi dan tumbuh di luar rongga utama rahim.

Hal itu kerap terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi tersangkut dalam perjalanan ke rahim. Pasalnya, tuba falopi rusak akibat peradangan atau cacat. Selain itu, ketidakseimbangan hormon atau perkembangan abnormal sel telur kemungkinan juga menjadi faktor penyebabnya.

Di sisi lain, kehamilan ektopik paling sering terjadi di tuba falopi yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Lalu kehamilan ektopik tak jarang juga terjadi di ovarium, rongga perut, atau serviks.

Alhasil, kehamilan ektopik pun tidak bisa berjalan dengan normal. Sehingga telur yang telah dibuahi pun tidak bisa bertahan hidup, serta jaringan yang tumbuh bisa menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa bila tidak segera ditangani.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Pada umumnya, kehamilan ektopik disebabkan oleh kerusakan pada tuba falopi. Sehingga kerusakan itu membuat tuba falopi menyempit atau tersumbat, sehingga pergerakan sel telur ke rahim terhambat.

Adapun beberapa kondisi yang menyebabkan kerusakan pada tuba falopi adalah endometriosis, penyakit radang panggul, gangguan keseimbangan hormon, kelainan bawaan lahir pada tuba falopi, dan terbentuknya jaringan parut akibat prosedur medis pada kandungan.

Faktor Risiko Alami Kehamilan Ektopik

Perlu diketahui bahwa kehamilan ektopik rawan dialami oleh setiap wanita yang aktif secara seksual. Meski begitu, ada faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik yakni hamil di usia 35 tahun atau lebih.

Kemudian penyakit menular seksual seperti gonore dan chlamydia, hamil di luar kandungan sebelumnya, riwayat operasi seperti aborsi, sterilisasi pada wanita, dan operasi di area panggul atau perut. Selanjutnya adalah program bayi tabung, penggunaan alat kontrasepsi spiral (IUD), serta kebiasaan merokok.

Gejala Kehamilan Ektopik

Seperti yang sudah disinggung di atas, kehamilan ektopik cenderung tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Akan tetapi, pada tahap lanjut, penderita kehamilan ektopik pada umumnya mengalami nyeri perut dan perdarahan dari vagina.

Lalu gejala-gejala tersebut akan terasa semakin parah seiring berjalannya waktu. Bahkan tak jarang penderita kehamilan ektopik juga mengalami gejala nyeri perut yang dirasakan hampir sama dengan gejala usus buntu.

Di sisi lain, tanda kehamilan ektopik akan menjadi lebih terlihat apabila sel telur yang dibuahi mulai tumbuh di tempat yang tidak semestinya.

Bahkan yang perlu diperhatikan adalah bila sel telur yang telah dibuahi terus tumbuh di dalam tuba falopi, maka bisa menyebabkan tuba falopi pecah. Sehingga perdarahan hebat di dalam perut kemungkinan besar terjadi. Bila sudah seperti ini, bisa juga mengancam nyawa, termasuk juga dengan gejala sakit kepala yang sangat ringan, pingsan, dan syok.

Pengobatan Kehamilan Ektopik

Pengobatan untuk kehamilan ektopik dapat melibatkan beberapa pendekatan tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi kesehatan individu. Beberapa opsi pengobatan meliputi:

Pengamatan dan Manajemen: Beberapa kehamilan ektopik yang sangat awal mungkin tidak memerlukan tindakan langsung. Dalam beberapa kasus, tubuh dapat menyerap telur yang telah dibuahi tanpa intervensi. Dokter mungkin melakukan pemantauan dan memberikan perawatan simptomatik.

Obat Methotrexate: Untuk kasus di mana kehamilan ektopik masih dini dan tidak ada gejala yang serius, dokter dapat memberikan obat methotrexate. Obat ini dapat membantu menghentikan pertumbuhan sel-sel yang sedang berkembang.

Intervensi Bedah: Jika kehamilan ektopik telah mencapai tingkat keparahan tertentu atau jika ada pendarahan atau kerusakan jaringan, intervensi bedah mungkin diperlukan. Ini dapat melibatkan pengangkatan seluruh saluran tuba (salpingektomi) atau perbaikan jaringan (salpingostomi).

Penting untuk diingat bahwa pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing individu dan dilakukan oleh dokter yang berpengalaman dalam penanganan kasus kehamilan ektopik. 

Jika Kamu atau seseorang yang Kamu kenal mengalami kehamilan ektopik atau gejala yang mencurigakan, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. 

Sumber Referensi
Averus Kautsar. 2023. Dialami Natalie Sarah hingga Harus Jalani Operasi, Apa Itu Kehamilan Ektopik? (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6765508/dialami-natalie-sarah-hingga-harus-jalani-operasi-apa-itu-kehamilan-ektopik diakses pada 22 Juni 2023)

dr. Pittara. 2022. Kehamilan Ektopik (https://www.alodokter.com/kehamilan-ektopik diakses pada 22 Juni 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya