
Ringkasan
Yoga, Misi yang Lebih Besar dari Sekadar Profesi
Yoga Membuatku Mencintai Diriku Sepenuhnya
Tak semua orang berani meninggalkan zona nyaman. Tapi Mas Mue justru memilih jalan yang tak biasa. Ia memutuskan untuk keluar dari dunia korporat dan membangun kehidupan baru sebagai guru yoga.
Langkah itu bukan keputusan instan. Laki-laki asal Sidoarjo ini tidak pernah menyangka bahwa olahraga, apalagi yoga, akan membawa perubahan dan menjadi bagian besar dari hidupnya. Sebelum tahun 2014, olahraga bukan hobinya. Bahkan ketika pertama kali diajak ikut kelas yoga oleh seorang teman, ia ragu.
“Awalnya saya nggak mau karena yang saya datangi saat itu kelasnya isinya perempuan semua,” kenangnya sambil tertawa.
Namun setelah beberapa kali diajak, rasa penasaran tumbuh. Saat itu, Mas Mue tengah sibuk menulis skripsi dan memiliki banyak waktu luang. Tanpa disangka, ikut yoga yang semula karena hanya ajakan iseng, mulai menjadi rutinitas baru. Ia merasa tubuh dan pikirannya mulai berubah.
“Saya punya postur tubuh yang bungkuk. Tapi sejak rutin beryoga, postur itu mulai membaik. Yang lebih terasa lagi, saya jadi lebih sabar. Dulu saya temperamental, sekarang lebih tenang,” akunya jujur.
Yoga, Misi yang Lebih Besar dari Sekadar Profesi
Maret 2014 menjadi titik awal perkenalan yang membawa perubahan besar. Dua tahun berselang, ia memutuskan sesuatu yang tidak semua orang berani lakukan yaitu keluar dari pekerjaan kantoran dan menjadi guru yoga penuh waktu. Bahkan tawaran bekerja di bank BUMN pun ia tinggalkan.
“Saya sadar 30 jam pelatihan tidak cukup. Maka saya ambil pelatihan 200 jam dan benar-benar terjun total.”
Yoga bukan sekadar profesi baginya karena ada misi yang lebih dalam yaitu membawa kesehatan, baik fisik maupun mental, kepada murid-muridnya. Ia tahu, dirinya mungkin bukan penyelamat dunia, tapi lewat yoga, ia merasa bisa memberi dampak positif yang nyata.
“Saya mungkin nggak bisa menyelamatkan orang. Tapi kalau bisa bantu mereka jadi lebih sehat jadi lebih bugar lewat yoga, saya sudah senang,” ujarnya.
Lebih Lanjut Mas Mue mengaku memiliki dua jenis yoga favorit yaitu Hatha dan Vinyasa. Keduanya menawarkan pendekatan berbeda namun saling melengkapi dalam praktik hariannya.
“Hatha yoga itu dasar, gerakannya lebih terstruktur dan memberi fondasi kuat, apalagi untuk pemula. Dari sana, saya bisa membangun gerakan lain. Sementara Vinyasa, saya suka karena dinamis dan mengalir seperti air. Bagus untuk kardio dan menjaga stamina,” jelasnya.
Soal pose favorit, ia tidak terpaku pada satu bentuk tertentu. Meski beberapa murid atau praktisi lain gemar menargetkan pose tertentu, ia lebih fokus pada kebermanfaatan setiap gerakan.
“Kalau soal pose, saya nggak punya target yang harus dicapai. Tapi memang saya cukup sering mempraktikkan Urdhva Dhanurasana atau Kayang,” tuturnya.
Bagi Mas Mue, yoga bukan tentang pamer postur atau memburu kesempurnaan fisik atau tentang menguasai pose tertentu. Ia meyakini bahwa yoga adalah proses panjang, penuh kesadaran, dan terus berkembang.
“Bukan soal pamer pose, yoga itu soal manfaat dan prosesnya, sebuah proses memahami tubuh, jiwa, dan kehidupan yang semakin dalam setiap harinya,” katanya mantap.
Yoga Membuatku Mencintai Diriku Sepenuhnya
Pengalamannya mengajar kurang lebih sudah lebih dari 9 tahunan, dari studio kecil hingga di pusat kebugaran ternama tak membuatnya pelit berbagi tips untuk pemula. Salah satunya terdengar unik, tapi sangat masuk akal.
“Buat pemula, jangan duduk di depan tapi duduk di tengah. Jadi bisa lihat peserta di depan dan mudah diikuti. Selain itu, instruktur biasanya keliling, jadi lebih gampang dapat perhatian,” sarannya.
Selama perjalanan kariernya, Mas Mue menyimpan banyak kisah, dari yang menyentuh hingga yang menggelitik. Salah satunya saat seorang mahasiswa mengaku dosen yang dulu dikenal galak jadi lebih kalem setelah ikut kelas yoganya.
Atau cerita lucu seorang teman yang kapok yoga karena efek sampingnya malah meningkatkan libido dan membuat hubungan rumah tangganya jadi terlalu “harmonis”.
“Lucu sih, tapi itu contoh betapa yoga bisa berdampak besar bahkan pada aspek yang tak terduga,” ceritanya.
Salah satu tokoh yoga yang ia kagumi adalah Ann Swanson, praktisi dan penulis yang menggabungkan pendekatan ilmiah dengan praktik yoga. Baginya, belajar adalah proses yang tidak pernah selesai.
Ia ingin terus memperluas wawasan agar mampu menjawab setiap pertanyaan yang muncul dari murid-muridnya, untuk setiap rasa ingin tahu murid-muridnya sekecil atau sebesar apa pun rasa ingin tahu tersebut.
Dan jika ada tiga kata yang bisa merangkum apa arti yoga bagi hidupnya, Mas Mue menjawab tanpa ragu “Aku Mencintai Diriku.”
Bukan narsistik, katanya. Tapi bentuk penghargaan atas perjalanan yang telah ia tempuh, dari seseorang yang tak suka olahraga menjadi guru yoga yang berdedikasi.
Yoga, baginya bukan sekadar aktivitas fisik. Ia adalah cara hidup. Dan Mas Mue, sudah sepenuhnya menapaki jalannya.
Sahabat NIRVANA yang ingin berlatih dengan Mas Mue bisa langsung datang ke Celebrity Fitness, Sadhana Yoga Studio, Refit Deltasari, Mansion Nirwana Executive dan Sangita Studio.
Kunjungi juga sosial media Mas Mue di laman Instagram @ mue8 untuk melihat keseruannya beryoga.

Artikel Terkait Lainnya