
Ringkasan
Apa Itu Operasi Bariatrik
Jenis-jenis Operasi Bariatrik
Risiko Melakukan Operasi Bariatrik
Sumber Referensi
Memiliki penampilan ideal merupakan salah satu hal yang menjadi idaman masyarakat luas, khususnya para kaum hawa. Maka dari itu, tak heran bila banyak dari mereka yang berjuang untuk bisa memiliki bentuk tubuh ideal melalui berbagai cara mulai dari diet hingga olahraga.
Selain itu, rupanya juga ada cara lain yang bisa membuat berat badan turun secara drastis yakni dengan melalui proses operasi pemotongan lambung. Namun tentunya, hal ini tidak semata-mata hanya dilakukan untuk mengurangi berat badan saja.
Lantas apa sih yang dimaksud dengan operasi pemotongan lambung atau operasi bariatrik? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.
Apa Itu Operasi Bariatrik
Operasi Bariatrik diketahui merupakan salah satu proses pemotongan lambung. Operasi ini sendiri merupakan pembedahan yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan. Adapun prosedur ini biasanya dilakukan terhadap penderita obesitas yang sulit diatasi hanya dengan diet dan olahraga.
Sebagaimana diketahui, obesitas atau kelebihan berat badan merupakan masalah kesehatan yang tergolong serius dan bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke.
Sehingga, pada penderita obesitas yang memiliki ancaman serius terhadap kesehatannya dan tidak berhasil menurunkan berat badan setelah mencoba melalui proses olahraga rutin, diet, hingga mengonsumsi obat-obatan, maka dokter kemungkinan besar akan menyarankan penderita untuk melakukan operasi bariatrik.
Operasi bariatrik juga memiliki tujuan untuk membatasi jumlah makanan yang bisa ditampung oleh lambung atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus. Rupanya, operasi ini juga memiliki berbagai jenis.
Jenis-jenis Operasi Bariatrik
1. Gastric Bypass
Pada prosedur operasi bariatrik jenis ini, dokter bedah diketahui akan memisahkan lambung menjadi dua bagian, yakni bagian atas yang berukuran lebih kecil dan bagian bawah yang lebih besar. Nantinya, usus halus juga akan dipotong menjadi lebih pendek dan langsung disambungkan dengan bagian lambung yang berukuran kecil tersebut. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi ruang tampung makanan di lambung dan mengurangi penyerapan nutrisi dari makanan di usus halus.
2. Sleeve Gastrectomy
Sementara untuk jenis operasi bariatrik ini, dilakukan dengan metode membuang sekitar 75-80 persen bagian lambung. Nantinya, bagian lambung yang disisakan adalah berbentuk ramping dan memanjang seperti pisang. Sehingga, daya tampung lambung pun berkurang secara signifikan dan akan menjadi lebih cepat kenyang setelah menjalani operasi pemotongan lambung.
3. Adjustable Gastric Band
Dalam melakukan operasi bariatrik jenis ini, lambung akan diikat dengan sebuah alat khusus yang berbentuk menyerupai cincin. Sehingga, dokter pun bisa memasang alat tersebut, kemudian mengencangkan atau mengendorkan nya sesuai kebutuhan. Nantinya, ikatan ini lah yang akan membatasi jumlah makanan yang bisa dimakan dan membuat cepat kenyang.
4. Biliopancreatic Diversion With Duodenal Switch
Pada operasi bariatrik jenis ini, lambung akan dipotong dan disambungkan langsung dengan bagian akhir usus halus. Lalu pasien yang telah menjalani prosedur ini, makanan yang dikonsumsi akan tetap bercampur dengan asam lambung, cairan empedu, dan enzim pencernaan di usus besar, akan tetapi nutrisi yang terserap tubuh akan jauh berkurang. Perlu digaris bawahi, dari beberapa jenis operasi bariatrik, metode ini lah yang paling memiliki risiko menyebabkan kekurangan gizi.
Risiko Melakukan Operasi Bariatrik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, operasi bariatrik ini tidak semata-mata dilakukan untuk menurunkan berat badan saja, tetapi diperuntukkan bagi mereka yang mengalami obesitas dan tidak bisa diatasi melalui olahraga rutin hingga diet. Sehingga, tentunya ada risiko yang perlu dipahami.
Adapun risiko tersebut adalah perdarahan, infeksi, terbentuknya emboli, yakni bekuan darah yang bisa terbawa ke organ tertentu, seperti otak, paru-paru, atau jantung, dan bila tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa mengancam nyawa.
Kemudian risiko selanjutnya adalah kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit, serta kesulitan bernapas. Sementara pada jangka panjang, seseorang yang telah menjalani operasi bariatrik juga lebih berisiko mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi, seperti kurangnya penyerapan zat besi, kalsium dan vitamin-vitamin, termasuk vitamin B12 dan vitamin E.
Meski terbilang efektif, namun operasi bariatrik juga memiliki risiko yang patut dipertimbangkan dan dipahami. Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur operasi bariatrik.
Sumber Referensi
dr. Kevin Adrian. 2019. Operasi Bariatrik: Jenis, Manfaat, dan Risiko (https://www.alodokter.com/operasi-bariatrik-jenis-manfaat-dan-risiko diakses pada 20 Mei 2023)
dr. Rizal Fadli. 2023. Ini 6 Risiko dari Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan (https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-risiko-dari-operasi-bariatrik-untuk-menurunkan-berat-badan diakses pada 20 Mei 2023)