Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Mengenal Etilen Oksida, Pemicu Mie Instan Ditarik di Taiwan

11 May 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Mengenal Etilen Oksida (EtO)

Berapa Batas Aman EtO?

Apakah Mie Instan dengan Kandungan EtO Aman Dikonsumsi?

Sumber Referensi

Mie instan menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Tak ada yang bisa menolak kenikmatan dari makanan instan satu ini.

Namun sayangnya, belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar yang menyebutkan bahwa salah satu produk mi instan asal tanah air ditarik dari pasar Taiwan.

Adapun penyebab penarikan ini disebutkan lantaran pada mie instan tersebut ditemukan kandungan etilen oksida (EtO), zat karsinogenik pemicu kanker yang melebihi batas aman.

Lantas sebenarnya apa sih etilen oksida (EtO) itu? Benarkah kandungan EtO pada produk mi instan tersebut melebihi ambang batas? Simak ulasan lengkap berikut ini.

Mengenal Etilen Oksida (EtO)

Berdasarkan keterangan Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, selaku Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, EtO adalah sejenis gas yang tidak berwarna dan mudah menguap. EtO sendiri disebutkan memiliki fungsi untuk membuat senyawa baru dalam industri kimia.

Melansir detikhealth, Prof Zullies mengatakan bahwa EtO biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat senyawa yang lain pada pabrik industri kimia. Selain itu, EtO juga berfungsi untuk membuat senyawa baru, serta digunakan sebagai desinfektan. Dalam hal ini, EtO bersifat sangat reaktif dan dapat merusak DNA dari mikroba.

Rupanya, EtO juga cukup sering digunakan di rumah sakit guna mensterilkan alat-alat kesehatan (alkes) karena tidak semua bahan-bahan bisa tahan panas. Maka dari itu, EtO juga ditemukan dalam produksi makanan seperti mie instan.

Meski begitu, Prof Zullies menegaskan bahwa EtO yang terkandung dalam mie instan memang bukan lah sebagai bahan tambahan, melainkan sebagai sisaan atau zat residu. Hal ini memiliki tujuan untuk mensterilkan produk mie instan saat proses produksi atau penyimpanan.

Prof Zullies pun tak memungkiri bahwa paparan EtO yang secara berlebihan bisa memicu kanker lantaran memiliki zat karsinogen. Sehingga, penggunaan EtO dalam produksi mie instan sangat lah sedikit.

Berapa Batas Aman EtO?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penggunaan EtO masih diperbolehkan selama masih diambang batas aman. Mengenai hal ini, Chairil Anwar selaku Guru Besar Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengalaman Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa ambang batas aman penggunaan EtO bagi tubuh menurut Uni Eropa yakni 0,02 sp 0,1 mg/kg atau dalam 1 kg makanan, terdapat 0,1 mg EtO, seperti yang sering disebut ppm.

Di sisi lain, BPOM melalui laman resminya, menyebutkan bahwa Indonesia telah mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm. Hal ini sendiri juga telah diatur sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

BPOM pun menilai bahwa kadar EtO yang terkandung dalam produk mie instan yang di Taiwan masih jauh di bawah batas normal ketentuan di Indonesia, yakni 0,187 mg per kg atau setara dengan 0,34 ppm.

Artinya bahwa, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mie instan tersebut (0,34 ppm), masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain seperti Amerika dan Kanada.

Maka dari itu, produk mi instan tersebut di Indonesia aman untuk dikonsumsi lantaran telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar. Selain itu, Codex Alimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi standar pangan internasional di bawah WHO/FAO (World Health Organization/Food and Agriculture Organization) hingga saat ini belum juga mengatur mengenai batas maksimal residu EtO.

Apakah Mie Instan dengan Kandungan EtO Aman Dikonsumsi?

Meski menurut BPOM kandungan EtO yang ada pada salah satu produk mi instan Indonesia yang ditarik Taiwan di bawah ambang batas, namun kemungkinan terburuk masih ada. Mengenai hal ini, Prof Zullies mengatakan bahwa selama makanan sudah berstandar BPOM RI, maka aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Bahkan kata Prof Zullies, ada kemungkinan selama proses pemasakan mie instan, kandungan EtO-nya juga sudah menguap dan tidak akan memapar pada tubuh. Ia pun kembali menegaskan bahwa EtO merupakan gas yang mudah menguap, bahkan titik didihnya itu hanya sekitar 10,7 derajat.

Lebih lanjut, Prof Zullies menuturkan bahwa residu EtO yang ada pada mie instan di Taiwan itu diyakini yang terdeteksi sebenarnya bukanlah EtO-nya, karena EtO sendiri sangat mudah menguap dan jumlahnya bakal kecil sekali, bahkan tidak terdeteksi.

Namun menurut Prof Zullies pihak Taiwan justru mengukur senyawa 2-kloro etanol, yang merupakan produk perubahan dari EtO ketika berinteraksi dengan senyawa lain dalam produk.

Prof Zullies kemudian menambahkan bahwa paparan etilen oksida baru bisa menyebabkan kanker dalam jangka waktu yang panjang dan jumlah besar. Misalnya orang yang berisiko mengalami kanker merupakan pekerja pabrik yang menggunakan etilen oksida, sehingga mengalami paparan dalam jumlah besar dan dalam waktu lama.

Sumber Referensi


Hana Nushratu. 2023. Picu Indomie Ditarik di Taiwan, Sebenarnya Apa Sih Fungsi Etilen Oksida? [online] (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6694459/picu-indomie-ditarik-di-taiwan-sebenarnya-apa-sih-fungsi-etilen-oksida diakses pada 3 Mei 2023)

Alicia Diahwahyuningtyas. 2023. BPOM Pastikan Indomie Aman Dikonsumsi, Berapa Batas Aman Etilen Oksida? [online] (https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/03/080000065/bpom-pastikan-indomie-aman-dikonsumsi-berapa-batas-aman-etilen-oksida-?page=all diakses pada 3 Mei 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya