Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Jangan Sembarangan Sedot Lemak! Pahami Dulu 6 Risiko Ini

27 December 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Sedot Lemak?

Apa Saja Risiko Operasi Sedot Lemak?

Apakah Proses Pemulihan Setelah Melakukan Sedot Lemak Juga Memiliki Risiko?

Sumber Referensi

Memiliki bentuk tubuh dan berat badan ideal memang menjadi keinginan banyak orang, khususnya para kaum hawa. Maka dari itu, tak heran bila banyak perempuan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.

Ada banyak cara yang ditempuh, mulai dari olahraga hingga melakukan sedot lemak. Namun perlu diingat bahwa melakukan sedot lemak memiliki sejumlah risiko yang bisa terjadi.

Lantas apa saja sih risiko dari melakukan sedot lemak? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini. Semoga bermanfaat!

Apa Itu Sedot Lemak?

Sedot lemak adalah prosedur operasi yang memiliki tujuan untuk menghilangkan timbunan lemak yang sulit dihilangkan dengan olahraga maupun diet, serta memperbaiki bentuk tubuh. 

Adapun area tubuh yang biasanya diperbaiki dengan prosedur sedot lemak diantaranya perut, pinggul, paha, bokong, lengan, serta leher.

Namun perlu diingat bahwa sedot lemak bukanlah cara terbaik dalam hal menurunkan berat badan. Pasalnya, jumlah lemak yang bisa dihilangkan melalui prosedur ini hanya berkisar sekitar 0,5 - 5 kg.

Sama halnya dengan operasi lainnya, metode sedot lemak juga memiliki beberapa risiko dan komplikasi. Tak cuma itu, beberapa risiko diantaranya bahkan berbahaya dan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Apa Saja Risiko Operasi Sedot Lemak?

Adapun beberapa risiko yang bisa saja terjadi saat melakukan operasi sedot lemak adalah luka sayat pada organ lain, komplikasi anestesi, luka bakar yang disebabkan oleh penggunaan alat sedot lemak, seperti pada teknik laser dan ultrasound, kerusakan saraf, syok, hingga kematian.

Tak cuma saat melakukan operasi, risiko sedot lemak juga bisa dialami setelah menjalani prosedur tersebut. 

Adapun risiko setelah melakukan operasi sedot lemak yaitu sebagai berikut.

1. Emboli Lemak

Emboli lemak merupakan kondisi yang terjadi saat pecahan lemak terlepas dan terperangkap di pembulu darah, sehingga memicu terjadinya penyumbatan di aliran darah. Kondisi ini bila tidak segera ditangani, maka memicu risiko sedot lemak bisa menyebabkan terganggunya fungsi organ bahkan kematian.

2. Infeksi

Infeksi bisa saja dialami setelah melakukan prosedur sedot lemak. Kondisi ini tergolong sebagai komplikasi serius lantaran infeksi yang terjadi di jaringan lemak sulit untuk diobati dan bisa mengancam nyawa. Meski begitu, infeksi setelah melakukan operasi sedot lemak jarang terjadi.

3. Hematoma

Hematoma atau memar merupakan kondisi ketika darah merembes dan terkumpul di bawah kulit. Kondisi ini diketahui terjadi akibat pecah atau bocornya pembuluh darah saat dilakukan prosedur sedot lemak.

4. Akumulasi Cairan di Bawah Kulit

Risko yang bisa dialami setelah melakukan sedot lemak berikutnya adalah akumulasi cairan yang ditandai dengan terbentuknya kantung cairan (seroma) di bawah kulit. Meski begitu, kondisi ini biasanya bisa hilang dengan sendirinya dalam kurum waktu satu bulan setelah menjalani sedot lemak.

5. Gangguan Jantung dan Ginjal

Saat prosedur sedot lemak dilakukan, bisa menyebabkan terjadinya perubahan kadar cairan dalam tubuh. Hal ini lantas memicu terjadinya gangguan pada ginjal, jantung, bahkan paru-paru. Risiko ini bahkan bisa mengancam jiwa bila tidak segera ditangani.

6. Lidocaine Toxicity

Perlu diketahui bahwa lidocaine merupakan obat bius lokal yang digunakan saat operasi sedot lemak berlangsung. Pemberian obat bius ini diketahui bisa memicu terjadinya lidocaine toxicity yang mengakibatkan gangguan serius pada jantung dan sistem saraf pusat. Meski begitu, hal ini jarang terjadi.

Selain beberapa risiko yang telah dijelaskan, sedot lemak juga memiliki risiko lainnya setelah melakukan operasi yakni berupa kematian jaringan (nekrosis) dan deep vein thrombosis (DVT).

Apakah Proses Pemulihan Setelah Melakukan Sedot Lemak Juga Memiliki Risiko?

Selain saat ataupun setelah melakukan operasi, ternyata prosedur sedot lemak juga memiliki risiko selama proses pemulihan. Adapun risiko yang dialami selama proses pemulihan setelah melakukan operasi sedot lemak adalah kulit menjadi bergelombang atau mengalami perubahan tekstur, perubahan pada bentuk atau kontur tubuh, nyeri dan bengkak, perubahan sensitivitas pada kulit, perubahan warna kulit, serta muncul bekas luka.

Di samping itu, risiko proses pemulihan setelah melakukan operasi sedot lemak diketahui bisa meningkat bila dokter membuat sayatan lebih luas di tubuh atau menggunakan beberapa teknik sedot lemak selama proses operasi. Maka dari itu, konsultasi dan diskusi perlu dilakukan terlebih dahulu dengan dokter mengenai risiko yang bisa terjadi sebelum memutuskan dan menjalani operasi sedot lemak.

Di samping itu, dokter juga akan memberikan informasi terkait dengan apa saja hal yang perlu disiapkan sebelum menjalani prosedur sedot lemak. Hal ini bertujuan agar proses pemulihan pun bisa berjalan lancar dan hasil yang diinginkan bisa tercapai.

Sumber Referensi

dr. Sienny Agustin. 2023. Berbagai Risiko Sedot Lemak yang Perlu Diketahui sebelum Menjalaninya (https://www.alodokter.com/kenali-berbagai-risiko-sedot-lemak-sebelum-menjalaninya diakses secara online pada 25 December 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya