Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Vaping : Meski Nge-Trend Tapi Dampaknya Buruk Bagi Kesehatan

09 May 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Bahaya Vape Bagi Kesehatan Tubuh

Dampak Buruk Kecanduan Vape

Dampak Buruk Vape Pada Kesehatan Mental

Sumber Referensi

Sejak kemunculan rokok elektrik atau yang biasa disebut dengan vape, masyarakat Indonesia, khususnya para kaula muda berbondong-bondong beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Hingga kini, keberadaan vape sudah semakin menjamur di tengah masyarakat.

Diketahui bahwa masyarakat beralih ke vape lantaran memiliki harga yang lebih terjangkau. Meski memiliki harga yang lebih terjangkau, namun ternyata vape sama berbahayanya dengan rokok konvensional yang sudah lebih dulu beredar di tengah masyarakat.

Meski memiliki tampilan yang berbeda, baik rokok konvensional maupun elektrik sama-sama memiliki kandungan karsinogen atau bahan-bahan yang menginduksi kanker melalui kegiatan merokok lewat saluran pernapasan dan paru.

Mengingat kedua jenis rokok tersebut sama-sama memiliki kandungan yang tidak sehat bagi kesehatan, maka sudah seharusnya masyarakat yang masih merokok hingga saat ini untuk sadar dan berhenti merokok. Dengan begitu, kesehatan tubuh masyarakat bisa semakin meningkat.

Tak cuma berdampak pada kesehatan tubuh, vape ternyata juga bisa mempengaruhi kesehatan mental penggunanya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

Semoga bermanfaat!

Bahaya Vape Bagi Kesehatan Tubuh

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa dalam vape mengandung bahan-bahan yang menginduksi kanker, tentunya berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bahaya-bahaya tersebut diantaranya adalah kandungan nikotin dalam rokok yang bisa menimbulkan efek candu dan pemicu depresi.

Kemudian membuat napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian. Lalu dalam vape juga mengandung glikol yang akan mengiritasi paru-pari dan mata, serta menimbulkan gangguan saluran pernafasan seperti asma, sesak nafas, hingga obstruksi jalan napas.

Sementara diasetil atau penambah rasa pada vape diketahui bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis. Dampak buruk bagi kesehatan tubuh dari vape lainnya adalah memicu terjadinya kanker.

Dampak Buruk Kecanduan Vape

Awal kemunculan vape, disebut-sebut tidak lebih bahaya dari rokok konvensional. Namun pada kenyataannya, keduanya sama-sama berbahaya bagi tubuh. Bahkan menurut salah satu dokter spesialis ginjal sekaligus direktur klinis untuk spesialisasi medis dengan Leeds Teaching Hospitals, Dr Elizabeth Garthwaite, liquid atau cairan yang digunakan pada vape mengandung bahan kimia yang juga berbahaya.

Elizabeth juga menyebutkan bahwa kandungan dalam liquid vape juga diperparah dengan kandungan nikotin yang ada di dalamnya dan membuat penggunanya kecanduan. Ia pun mengungkapkan dampak buruk jika sudah sampai kecanduan adalah memiliki efek samping yang berbahaya terhadap jantung, paru-paru, dan sistem pembuluh darah.

Selain itu, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam liquid vape juga memiliki efek yang sangat merusak, termasuk pada paru-paru, menyebabkan cedera paru akut yang parah serta bersifat karsinogenik.

Dampak Buruk Vape Pada Kesehatan Mental

Berdasarkan studi terbaru yang dipimpin oleh American Heart Association, mengaitkan bahwa vape yang mengandung nikotin dan THC (komponen prikoaktif dalam ganja) dengan gejala depresi dan kecemasan pada remaja.

dr Joy selaku penulis studi tersebut mengatakan bahwa masih diperlukan lebih banyak lagi penelitian tentang rokok elektrik seperti vape. Namun yang pasti, pengguna ganja di kalangan anak muda dan dewasa pun juga meningkat setelah beberapa negara bagian di Amerika Serikat melegalkannya.

Sementara berdasarkan survei online yang dilakukannya pada 2.505 remaja dan dewasa berusia 13 sampai 24 tahun mengenai kesehatan mental dan pengguna vape, peneliti membandingkannya antara pengguna vape THC, vape nikotin, vape THC-nikotin, dan orang yang tak menggunakan vape.

Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa lebih dari separuh pengguna vape mengatakan bahwa mereka mengalami depresi hingga sulit menikmati berbagai aktivitas yang pernah dinikmati. Sedangkat seperempat lainnya tak menggunakan vape mengalami depresi.

Tak cuma itu, lebih dari seluruh pengguna jenis vape disebutkan juga melaporkan pikiran untuk bunuh diri dalam satu tahun terakhir. Hasil ini menunjukkan sangat berbeda dengan orang yang menggunakan vape hanya sepertiganya saja.

Hasil survei American Heart Association rupanya juga menemukan bahwa pengguna vape THC-nikotin memiliki kecenderungan lebih besar untuk bergantung pada nikotin. Menurut Ketua Komite Penulis American Heart Association’s 2022, Dr Loren Wold, penggunaan zat ganda bisa menambah zat adiktif dari vaping atau menarik orang yang lebih rentan terhadap kecanduan, serta berdampak pada gejala depresi.

Padahal, kehadiran rokok elektrik seperti vape pada awalnya digunakan untuk mengurangi kecanduan pada rokok konvensional. Akan tetapi, orang-orang kini malah kecanduan vape.

Sumber Referensi


Astasari. 2022. Mengenal Bahaya Rokok Elektrik [online] (https://promkes.kemkes.go.id/mengenal-bahaya-rokok-elektrik diakses 12 April 2023)

Averus Kautsar. 2023. Studi: Kebiasaan Nge-vape Bikin Depresi, Kesehatan Mental Terganggu [online] (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6597632/studi-kebiasaan-nge-vape-bikin-depresi-kesehatan-mental-terganggu diakses 12 April 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya