Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Jadi Penyebab Kematian Anak Tersering, Apa itu PJB?

20 October 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan (PJB)?

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Gejala Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Upaya Mencegah Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Sumber Referensi

Penyakit jantung bawaan (PJB) atau yang juga dikenal sebagai congenital heart disease merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. 

Kondisi ini sendiri bisa mengganggu aliran darah dari dan menuju jantung, sehingga bisa mengancam jiwa.

PJB diidentifikasikan sebagai salah satu penyebab kematian tersering pada satu tahun pertama kehidupannya. Ini karena PJB yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak juga bisa meningkatkan risiko terjadinya stunting.

Lantas apa penyebab terjadinya PJB? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini. 

Semoga bermanfaat!

Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan (PJB)?

 Berdasarkan informasi yang didapat dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kondisi medis yang terjadi ketika bayi lahir dengan kelainan pada jantungnya.

Adapun kelainan ini bisa melibatkan struktur jantung seperti katup atau dinding jantung, atau pembuluh darah yang masuk atau keluar dari jantung. 

Bahkan beberapa bayi lahir hanya dengan satu jenis kelainan jantung bawaan, sedangkan yang lainnya menderita beberapa jenis kelainan jantung bawaan.

Di samping itu, PJB disebut menjadi penyakit bawaan yang paling sering terjadi pada bayi. PJB bahkan juga menjadi penyebab signifikan kematian bayi di banyak negara, khususnya di negara berkembang.

Angka kejadian PJB sendiri dilaporkan terjadi pada sekitar 8-10 bayi dari 1000 kelahiran hidup, dan 30 persen diantaranya telah memberikan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan. 

Sehingga, bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, maka 50 persen kematiannya akan terjadi di bulan pertama kehidupan.

Namun sayangnya, di negara berkembang banyak yang baru mendeteksi PJB setelah anak lebih besar, sehingga pada beberapa jenis penyakit ini yang berat mungkin telah meninggal sebelum terdeteksi. 

PERKI pun menyebut bahwa ada 4 bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap jamnya di Indonesia.

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

Penyebab penyakit jantung sendiri ada dua faktor, yakni faktor genetik dan faktor lingkungan. Dalam hal ini, faktor genetik merupakan pengaruh keturunan atau riwayat penyakit dalam keluarga dan sindrom tertentu karena jumlah kromosom yang tidak normal seperti Down Syndrom.

Kemudian faktor lingkungan seperti infeksi maternal virus rubella, penggunaan obat-obatan yang teratogenik selama masa kehamilan, konsumsi alkohol yang berlebihan (maternal alcohol abuse). 

Perlu diketahui bahwa PJB dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan pengaruhnya terhadap kadar oksigen dalam darah, yakni asianotik (tidak biru) dan sianotik (biru).

Pada penyakit jantung jenis asianotik, kadar oksigen dalam darah tidak menurun, sehingga penderita tidak terlihat biru. 

Sedangkan pada penyakit jantung bawaan sianotik, kadar oksigen dalam darah menurun yang menyebabkan penderita terlihat biru.

Gejala Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

PJB memang kerap ditemukan pada masa kanak-kanak, namun tidak semua kelainan jantung bawaan langsung menimbulkan gejala saat lahir. 

Ada juga gejala lain yang mungkin ditemukan, diantaranya adalah:

1. Biru saat menangis pada bagian bibir, kuku, kulit, lidah, atau jari-jari (sianosis)

2. Fisik tampak lemas

3. Lelah dan malas menyusu

4. Berat badan rendah

5. Pertumbuhan terhambat

6. Terjadi pembengkakan di tungkai, perut, atau area sekitar mata

7. Mengalami infeksi paru-paru yang berulang

8. Sering mengeluarkan keringat dingin

9. Bayi sering mengalami demam, batuk, pilek

10. Nyeri dada

Upaya Mencegah Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

1. Melakukan pemeriksaan di saat kehamilan secara rutin dan teratur

2. Mengenali faktor risiko pada ibu hamil (penyakit gula, jantung, kelainan genetik)

3. Menghindari mengonsumsi obat-obatan tertentu di saat kehamilan, seperti antibiotik tanpa pengawasan dokter

4. Menghindari asap rokok, baik pasif maupun aktif

5. Menghindari paparan sinar X atau radiasi dari foto rontgen berulang ketika masa kehamilan

6. Menjalani skrining genetik, bila menderita atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung bawaan

7. Menjalani vaksinasi rubella dan flu

8. Serta menjalani pemeriksaan TORCH agar bisa diobati sebelum hamil

Sumber Referensi

Kementerian Kesehatan. 2023. Kenali Penyakit Jantung Bawaan [online] (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2467/kenali-penyakit-jantung-bawaan diakses pada 3 Agustus 2023)

dr. Pittara. 2022. Penyakit Jantung Bawaan [online] (https://www.alodokter.com/penyakit-jantung-bawaan diakses pada 3 Agustus 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya