Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Holiday Heart Syndrome karena Libur Panjang? Apa Itu?

09 February 2024

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu

Holiday Heart Syndrome

?

Penyebab

Holiday Heart Syndrome

Gejala dan Risiko

Tindakan Pencegahan

Holiday Heart Syndrome

Sumber Referensi

Holiday Heart Syndrome adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan aritmia jantung (gangguan detak jantung). 

Ini dapat terjadi setelah konsumsi alkohol dalam jumlah besar, terutama selama periode liburan atau akhir pekan panjang.  

Apa Itu Holiday Heart Syndrome?

Hari libur menjadi hal yang paling menyenangkan bagi setiap orang. 

Namun siapa sangka, dibalik kebahagiaan saat liburan terdapat bahaya mengintai, salah satunya Holiday Heart Syndrome

Apalagi jika hari libur dirayakan dengan pola hidup yang tidak baik.

Tak jarang bagi sebagian orang yang merayakan liburan bersama keluarga ataupun teman dekatnya. 

Biasanya disertai dengan melakukan kegiatan hingga menikmati makanan dan minuman yang disukai, seperti mengonsumsi minuman beralkohol. 

Holiday Heart Syndrome sendiri merupakan suatu kondisi dimana jantung berdetak tidak normal. Kondisi ini juga dikenal sebagai atrial fibrillation/fibrilasi atrium (AF). 

Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya mengeluhkan rasa berdebar-debar di dada. 

Apabila keluhan tersebut terus berlanjut untuk jangka waktu yang lama dan tidak diobati, maka bisa mengakibatkan gangguan fungsi jantung.

Penyebab Holiday Heart Syndrome

Menurut Blake Smith, MD selaku ahli elektrofisiologi jantung di UAB Cardiovascular Institute, istilah Holiday Heart Syndrome itu pertama kali dicetuskan hampir 50 tahun yang lalu.

Sementara itu, tercatat bahwa banyak pasien dirawat di rumah sakit akibat aritmia jantung, terutama fibrilasi atrium setelah pesta minuman beralkohol. 

Peristiwa ini tercatat lebih sering terjadi pada akhir pekan dan hari libur, lantaran momen ini biasanya juga digelar pesta minuman keras.

Disebutkan bahwa dengan meningkatnya konsumsi alkohol, maka akan terjadi perubahan sinyal molekuler di jantung dan kelainan penanganan kalsium di dalam jantung. 

Kalsium memasuki jantung dengan setiap detak jantung dan berkontribusi terhadap sinyal listrik yang membantu fungsi jantung.

Sehingga, kelainan yang terjadi pada penanganan kalsium itu bisa memicu detak jantung tidak teratur. 

Dalam hal ini, mengonsumsi alkohol juga bisa menyebabkan gangguan elektrolit dan bisa menyebabkan perubahan pada sistem saraf otonom. 

Termasuk juga pada jaringan saraf yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja seperti fungsi paru-paru dan jantung. 

Selain itu, alkohol juga memiliki efek toksik langsung pada jaringan jantung dan bisa menyebabkan stres dan cedera pada sel.

Tak cuma alkohol, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan natrium saat hari libur juga memiliki dampak negatif pada kondisi jantung, serta meningkatkan risiko AF.

Disebutkan bahwa makan besar telah terbukti meningkatkan stimulasi saraf vagal berlebihan, yang mengontrol fungsi tubuh tertentu seperti pencernaan, detak jantung, dan sistem kekebalan tubuh. 

Lalu makan dalam porsi besar juga bisa meningkatkan kadar hormon dalam darah yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Gejala dan Risiko

Adapun gejala yang paling umum terjadi adalah jantung berdebar secara tiba-tiba, dimana seseorang merasa jantungnya berdetak cepat atau tidak teratur. 

Bahkan jantung berdebar itu bisa bersifat intermiten atau terus menerus.

Selain itu, juga bisa muncul gejala lain seperti sesak napas, pusing, atau nyeri dada, khususnya bila detak jantung meningkat secara signifikan. 

Bila seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, serta semakin buruk dan berlangsung lebih dari beberapa menit, maka segera mencari pertolongan medis.

Setelah mendapatkan pertolongan medis, maka pengujian lebih lanjut kemungkinan dilakukan untuk mencari tahu adanya penyakit jantung atau penyebab aritmia lainnya. 

Sementara untuk pengobatannya sendiri bergantung pada seberapa cepat detak jantung dan gejalanya.

Bila memiliki gejala yang berat, pengobatan khusus mungkin diperlukan, termasuk juga dengan pemberian obat-obatan. 

Guna membantu memperlambat detak jantung atau prosedur kardioversi guna mengembalikan ritme normal.

Pada kebanyakan kasus, episode ini akan hilang dalam waktu 12-24 jam. 

Akan tetapi, pada beberapa kasus lainnya, AF mungkin tetap ada. Sehingga bila hal tersebut terjadi, pengobatan lain mungkin diperlukan.

Tindakan Pencegahan Holiday Heart Syndrome

Smith mengatakan bahwa cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan menghindari pesta minuman keras atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol. 

Untuk wanita, disarankan untuk tidak lebih satu gelas per hari dalam mengonsumsi minuman keras atau alkohol. Sedangkan untuk pria, maksimal dua gelas per hari.

Selain itu, juga mengurangi atau membatasi mengonsumsi makanan berlemak, manis, dan asin, serta menghindari makan berlebihan. 

Sebaiknya menghindari asupan kafein berlebihan, khususnya bagi orang yang mungkin sensitif terhadap efek kafein. 

Meski begitu, kafein belum terbukti bisa meningkatkan risiko AF bila dikonsumsi dalam jumlah normal.

Mengingat musim liburan adalah hal yang paling dinantikan untuk menikmati niat baik dan bergembira bersama keluarga serta orang-orang terkasih. 

Maka harus benar-benar menjaga pola makan dan menghindari minuman beralkohol. 

Selamat Liburan!

Sumber Referensi

dr. Adhytya Pratama Ahmadi. 2022. Holiday Heart Syndrome Yang Mengintai Liburan Anda [online] (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/22/holiday-heart-syndrome-yang-mengintai-liburan-anda diakses pada 7 February 2024)

Anna Jones. 2023. Holiday heart syndrome: What is it? How can you prevent it? [online] (https://www.uab.edu/news/youcanuse/item/13914-holiday-heart-syndrome-what-is-it-how-can-you-prevent-it diakses pada 7 February 2024)

article

Artikel Terkait Lainnya