
Ringkasan
** FRYM Menginspirasi Melalui Program Yoga yang Jelas dan Terstruktur**Mengambil Inspirasi dari Iyengar Yoga, Anatomi Gerak dan Ashtanga Yoga
Sir Nash: Mendiskusikan Ulang Pandangan tentang Akreditasi Instruktur Yoga, Bukan Melawan
Yoga kian populer sebagai pilihan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di tengah kehidupan modern yang serba cepat.
Namun sayangnya banyak yang belum tahu kalau perbaikan kesehatan fisik salah satunya adalah perbaikan postur tubuh. Akibatnya latihan mereka jauh dari kata ideal.
Levelnya masih sebatas seru-seruan saja. Boro-boro sampai pada memilih program yoga yang benar, sedangkan tujuan yoganya saja sebatas mengisi waktu sebelum jam jemput anak sekolah tiba.
Sir Nash Umar, pendiri FRYM, memahami betul fenomena ini. Keresahan inilah yang kemudian melahirkan Fit & Recovery Yoga Motion (FRYM), sebuah studio pelatihan yang berfokus pada pemulihan postur tubuh tanpa mengesampingkan sisi yoga yang relaxing dan soulful.
Penasaran seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya dalam liputan Tim Nirvana Indonesia Yoga berikut ini.
** FRYM Menginspirasi Melalui Program Yoga yang Jelas dan Terstruktur**
Fit & Recovery Yoga Motion (FRYM) sebelumnya berlokasi di Setrasari Mall Kota Bandung, Jawa Barat. Sekarang banyak berkegiatan di Sabii Studio Jalan Muararajeun Nomor 21 Kota Bandung.
Sir Nash Umar mendirikan FRYM karena kecintaannya pada yoga. Sebelumnya ia sempat berkarier sebagai pegawai bidang pelayanan di Celebrity Fitness dan sering menulis tentang seluk beluk yoga.
Singkat cerita, Tahun 2009, Sir Nash Umar memulai berkarir sebagai guru yoga profesional di Celebrity fitness Bandung. Sebelumnya Staff operasional di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, Sir Nash Umar ingin tantangan yang lebih. Pada tahun 2014, Ia memutuskan resign dengan alasan mau melakukan riset yang berkaitan dengan teknik yoga.
Bersama rekan-rekannya, Ia mendirikan Catatan Yoga Studio, sebuah studio yoga yang kemudian berganti nama menjadi Rumah Djuanda, dan berevolusi menjadi FRYM.
Revolusi ini salah satu alasanya untuk mempercepat pengenalan nama FRYM di masyarakat. Setelah sekian lama hanya sebagai judul riset, akhirnya pada tahun 2017 dikenalkan ke publik. Nama studio yoganya pun ikut berubah menjadi FRYM.
FRYM adalah sebuah program yoga yang bertujuan untuk memperbaiki postur tubuh tanpa mengesamping efek yoga yang relaksing dan soulful. FRYM mempunyai kurikulum yang matang mulai dari teknik yoga sampai teknik mengajar yoga.
“Dari pengalaman yang saya alami sendiri, Saya melihat banyak pelatihan guru yoga yang tidak memiliki tujuan pasti. Kurikulumnya padat tapi ngambang. Materinya banyak tetapi tidak ada yang dibahas secara mendalam, sehingga diujung pelatihan, si calon guru belum mampu mengajar kelas yoga dengan baik,” ungkap Sir Nash.
“Awalnya saya sering dianggap terlalu idealis tapi sebenarnya tidak justru saya lebih realistis. Saya percaya kalau materi yang terlalu banyak hanya membuat calon guru bingung. Apalagi latar belakang mereka beragam. Karena realistis, maka saya menyarankan para penyelenggara pelatihan untuk fokus pada tujuan tertentu saja. Jangan ngamprah. Kalau mau belajar gerakan estetik, fokus saja kesana. Kalau mau mengajar Kids Yoga (yoga anak-anak), fokus saja belajar bagaimana mengajar Kids Yoga. Kalau mau Yin Yoga, fokuslah kesana. Tidak usah ke bahasan yang lain-lain. Seperti halnya FRYM yang hanya fokus pada perbaikan postur dan kebugaran tubuh," jelasnya.
Mengambil Inspirasi dari Iyengar Yoga, Anatomi Gerak dan Ashtanga Yoga
Sedari awal, FRYM menawarkan berbagai jenis yoga. Namun, seiring waktu dan hasil penelitian yang didapatkan, Sir Nash dan timnya memilih untuk mengkhususkan diri pada Iyengar Yoga yang diselaraskan dengan ilmu anatomi gerak (anatomy of movement).
"Kami memperhatikan perkembangan yoga modern dan menemukan bahwa narasi Iyengar Yoga adalah jenis narasi yoga yang argumennya paling mudah diselaraskan dengan ilmu anatomi gerak (anatomy of movement), " jelasnya.
Kemudian cara bernafasnya, FRYM mengambil inspirasi dari Ashtanga Yoga.
"Banyak belajar dari sana. Hasilnya tidak sama persis dengan Ashtanga Yoga karena memang kami lebih condong pada psikologi anatomi," tambah Sir Nash.
Sir Nash: Mendiskusikan Ulang Pandangan tentang Akreditasi Instruktur Yoga, Bukan Melawan
Sir Nash juga menyoroti pandangan beberapa kalangan yang mengukur akreditasi instruktur yoga berdasarkan jam belajar. Sampai hari ini, Sir Nash Umar tidak setuju dengan hal tersebut.
Menurut Sir Nash, standar belajar seharusnya berpatokan pada kualitas kurikulum, kualitas penyampaian dan hasil, bukan pada durasi waktu yang ditempuh.
Kalau menggunakan logika durasi belajar yang dipakai, maka orang yang belajar selama tiga ratus jam, itu akan dianggap lebih pintar dari pada orang yang belajar 200 ratus jam.
"Padahal faktanya tidak selalu demikian. Makanya dunia akademik tidak begitu. Contohnya jenjang sekolah dasar yang dipatok enam tahun. Apakah kalau ada anak yang belajar delapan tahun baru lulus, akan dianggap lebih pintar dari yang lain? Tentunya tidak. Justru yang akan dianggap lebih pintar adalah mereka yang mengambil akselerasi (percepatan) belajar. Saking pintarnya anak tersebut, masa belajar sekolah dasarnya bisa cuma dua atau tiga tahun saja," jelas Sir Nash.
Demikian juga dengan masa belajar di SMP, SMA dan Kuliah. Anak SMP dan SMA yang jenius bisa lulus lebih cepat karena menempuh jalur akselerasi (percepatan) belajar.
Remaja yang lulus kuliahnya kurang dari dua tahun pasti lebih pintar dari pada anak yang lulus kuliahnya delapan tahun. Harusnya logikanya seperti ini bukan sebaliknya.
Maka dari itu FRYM konsisten dengan prinsipnya yang selalu memegang kualitas. FRYM ingin mencontohkan kepada para penyelenggara yoga teacher training kalau standar teacher training yang baik itu kalau setiap lulusannya mampu mengajar kelas yoga dengan baik dan siap terjun ke masyarakat untuk berkarir sebagai pengajar yoga profesional.
“Ketika sedang membantu sebuah komunitas yoga di Bandung, saya dan tim menemukan tujuh teknik dasar yoga. Setelah melalui pengujian berulang-ulang, kualitas program ini akhirnya benar benar teruji. Juga kurikulumnya yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Terbukti di tahun 2016, tujuh teknik dasar yoga ini mampu dikuasai dalam waktu lima jam oleh sebagian besar peserta training,” jelas Sir Nash.
Meski memiliki pendekatan yang berbeda, FRYM tidak bermaksud menentang siapapun.
"Kami sering dianggap melawan, tetapi sebenarnya hanya melempar kritik yang membangun, sekaligus sebagai ajang belajar berpikir kritis di internal FRYM," tegas Sir Nash.
Saat ini FRYM sedang mengedepankan pengembangkan program pelatihan yoga (yoga teacher training) daripada membuka studio yoga.
Bila teman teman praktisi mau ikut kelas yoga yang menggunakan program FRYM, jangan khawatir, sekarang sudah banyak studio yoga yang menggunakannya, terutama di Bandung.
Coba berkunjung ke beberapa studio yoga berikut.
- Soula Studio di Ciumbuleuit (by Acid)
- Sabii Studio Jalan Muararajeun di Bandung (By Angie Renata)
- Ruang Yoga di Kiara Condong (By Wanti Madya)
- FRYM Yoga Manglayang (by Anik)
- Danta yoga studio di Setrasari Mall
- Samatva Studio di Jalan Perintis Sarijadi Bandung
- Sanctuary di Setra Duta Bandung
- Elemen Yoga Studio di Gatot Subroto Bandung
- dan masih banyak lagi yang lain.
Kemudian, di awal tahun 2025, Program FRYM merambah ke yoga studio Jakarta selatan, Jakarta Timur dan Bekasi.
“Dalam konteks menjaga hubungan sosial antar praktisi yoga, FRYM selalu mengadakan perayaan tahunan International Day of Yoga bersama-sama pada tanggal 21 Juni. Kami selalu merayakan hari yoga tepat pada hari-H untuk menunjukkan kekompakan dan komitmen kami terhadap yoga,” Kata Sir Nash.
Fasilitas, Ketersediaan Kelas dan Harga
Untuk sahabat NIRVANA yang tertarik beryoga di studio yoga yang menggunakan program FRYM, tinggal buka saja akun Instagram studio yoga yang sudah disebutkan di atas ya.
Jenis kelas yoga yang ditawarkan beragam, ada lima kelas yoga yang sekarang bisa SAHABAT NIRVANA akses meliputi Flex Class, Balance Class, Soul Strength, FRYM Flow, Online & Private Session.
- Flex Class atau Flexibility Yoga Class adalah kelas yoga yang fokus melatih kelenturan otot tubuh dan hal yang sangat special di kelas ini adalah cara meregangkan ototnya.
- Balance Class (FRYM Balance) adalah kelas yoga yang bertujuan untuk membangun pondasi postur tubuh. Kelas ini menggabungkan latihan aktivasi dan peregangan otot secara seimbang.
- Soul Strength adalah kelas yoga yang bertujuan untuk meningkatkan strength & endurance tubuh.
- FRYM Flow adalah kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kardio. Kelas ini bisa juga disebut sebagai kelas Vinyasa atau kelas Dynamic Yoga.
- Tersedia pula Kelas Online dan Private Session. Kelas Online sudah dimulai sejak pandemi COVID-19.
- Private Session adalah kelas private dimana programnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah dari masing-masing murid, menggunakan advance adjusment guna mendapatkan progress yang signifikan dan lebih cepat.
Satu hal yang istimewa lainnya adalah Program Pelatihan Calon Guru Yoga atau Program Yoga Teacher Training bersama FRYM.
Diselenggarakan setiap tahun sekali dimana setiap peserta training dipantau perkembangan dalam mengajar yoganya dari awal hingga akhir.
Untuk informasi lengkap seputar harga, jadwal dan informasi lainnya bisa datang langsung ke studio yoga yang menggunakan program FRYM atau menghubungi lewat instagram di akun @frymyoga.
Menata Masa Depan Yoga yang Lebih Berkualitas
Di tengah maraknya tren gaya hidup sehat, FRYM hadir sebagai pengingat bahwa yoga bukan sekadar olahraga yang sedang populer. Melainkan “proses” memperbaiki dan merawat tubuh, pikiran, dan jiwa yang tak lekang oleh waktu.
“Kami ingin setiap praktisi yoga mengoptimalkan latihannya. Jangan setengah setengah, dengan begitu, kita bukan saja memanen hasilnya hari ini, tetapi dimasa tua nanti,” tutup Sir Nash penuh keyakinan.

Artikel Terkait Lainnya