Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan SADARI

26 November 2022

oleh Imada Lubis

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Yuk, Mulai SADARI

Berikut Langkah-Langkah Yang Bisa Diikuti Saat Melakukan SADARI:

Sumber Referensi

Setiap tahunnya pada tanggal 26 Oktober diperingati sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia. Peringatan ini diharapkan selain dapat mengedukasi masyarakat seputar kanker payudara. Juga sebagai wujud apresiasi kepada siapapun yang survive dan tak mau menyerah melawan kanker payudara.

Di Indonesia, kanker payudara masih mendominasi kasus kanker dan menempati posisi pertama dari kasus kanker lainnya. Mengutip data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, jumlah kasus baru kanker payudara pada 2020 mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus. Dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa. Menurut data tersebut maka kanker payudara memiliki persentase hingga 19, 18 persen.

Meski kanker payudara bukan kasus yang ringan, diagnosis yang tepat dan penanganan yang cepat bisa membantu agar kondisi pasien cepat pulih. Begitu pula dengan kesempatan untuk bertahan hidup.

Peluangnya juga jadi lebih besar bahkan jika terdeteksi pada stadium awal, angka harapan hidupnya bisa mencapai 95 persen. Dengan demikian, secara tidak langsung juga akan menekan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Biasanya kehadiran kanker payudara bisa dirasakan lewat adanya benjolan. Meski tak semua benjolan merupakan kanker. Namun yang menjadi dilema adalah karena ukuran benjolan yang cenderung kecil di tahap awal, menyebabkan benjolan sulit diraba.

Umumnya baru dapat teraba jika ukurannya sudah cukup besar. Inilah mengapa penting untuk aware dengan kesehatan tubuh.

Terdapat tiga metode deteksi dini pada kanker payudara, yaitu : SADARI / Breast Self-Examination (BSE), Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) dan Mamografi.

Yuk, Mulai SADARI

SADARI merupakan singkatan dari pemeriksaan payudara sendiri. Selain mudah diterapkan, SADARI juga bisa dilakukan dengan bantuan tangan, penglihatan, serta cermin untuk hasil yang maksimal.

Anak remaja yang sudah mengalami perubahan hormon seperti di usia sekolah (SD, SMP ataupun SMA) sebaiknya sudah mulai mengetahui tentang SADARI.

Perlu di ingat jika SADARI sebaiknya dilakukan setelah menstruasi tepatnya usai tujuh hingga sepuluh hari

Berikut Langkah-Langkah Yang Bisa Diikuti Saat Melakukan SADARI:

  1. Berdiri tegak di depan cermin dan mulai cermati bentuk dan permukaan kulit payudara kamu apakah ada pembengkakan atau perubahan khususnya pada puting. Jika bentuk payudara kanan dan kiri kamu tidak simetris? Itu normal kok jadi jangan cemas.

  2. Angkat kedua lengan kamu ke atas lalu tekuk siku. Posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan dan cermati payudara. Lalu dorong siku ke belakang dan cermati kembali bentuk maupun ukuran payudara.

  3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada kamu.

  4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan kamu.

  5. Cubit kedua puting dan bila kamu menemukan cairan yang keluar lekaslah berkonsultasi ke dokter.

  6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.

Lalu, setelah melakukan SADARI, apa saja kondisi yang perlu diwaspadai?

Kamu perlu memperhatikan apakah ada benjolan keras pada kedua payudara atau area di sekitar ketiak. Perhatikan pula perubahan pada permukaan kulit seperti berkerut atau terdapat cekungan.

Begitupun dengan perubahan ukuran dan bentuk payudara. Terutama ketika mengangkat payudara atau menggerakkan lengan. Jika keluar cairan dari puting payudara (bukan ASI) apalagi sampai keluar darah dari puting. Sebaiknya segera hubungi dokter yang kompeten untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jangan dibiarkan saja sekalipun tidak menimbulkan rasa sakit pada tubuh.

Jika tidak menemukan tanda-tanda diatas, sebaiknya lakukan juga pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) di bawah pengawasan dokter yang kompeten. Atau dengan USG payudara dan mammografi (disesuaikan dengan usia). Hasil dari kedua tes tersebut akan saling melengkapi data dari yang satu dengan yang lain.

Kesembuhan dan keselamatan dari ancaman kanker payudara dimulai dari kewaspadaan kamu sejak dini. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin cepat juga pengobatan dengan metode yang tepat dilakukan. Jangan sampai terlambat!

Sumber Referensi


dr. Meva Nareza. 2021. Pengertian Kanker Payudara [online] (https://www.alodokter.com/kanker-payudara diakses tanggal 26 November 2022)

American Cancer Society. 2022. American Cancer Society Recommendations for the Early Detection of Breast Cancer [online] (https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/american-cancer-society-recommendations-for-the-early-detection-of-breast-cancer.html diakses tanggal 26 November 2022)

dr. Fadhli Rizal Makarim. 2021.Teknik SADARI untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara [online] (https://www.halodoc.com/artikel/teknik-sadari-untuk-mendeteksi-dini-kanker-payudara di akses tanggal 26 November 2022)

Kemenpppa. 2022. Dorong Masyarakat Lakukan Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari Dan Sadanis [online] (https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3889/kemenpppa-dorong-masyarakat-lakukan-deteksi-dini-kanker-payudara-dengan-sadari-dan-sadanis di akses pada 26 November 2022)

article

Artikel Terkait Lainnya