Unduh Aplikasi Nirvana

image Yoga

Yoga Category

Dampak Postif Yoga pada Lansia Penderita Alzheimer: Studi Kasus dari UCLA Health

20 July 2024

oleh I Made Dwi Kardiasa

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

yoga Kundalini menawarkan manfaat luar biasa bagi wanita lanjut usia yang terkena penyakit Alzheimer

Diterbitkan dalam Translational Psychiatry

Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan

Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama mereka yang berusia lanjut. Penyakit ini menyebabkan penurunan fungsi kognitif, memori, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 

Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer, berbagai terapi dapat membantu memperlambat progresinya dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Salah satu terapi yang mendapatkan perhatian khusus dan patut dipertimbangkan adalah berlatih yoga secara rutin.

Mengutip Knowridge, sebuah studi baru oleh UCLA Health dalam jurnal berjudul Cognitive and Immunological Effects of Yoga Compared to Memory Training in Older Women at Risk for Alzheimer’s Disease, telah mengungkapkan bahwa yoga Kundalini menawarkan manfaat luar biasa bagi wanita lanjut usia yang terkena penyakit Alzheimer, yang menunjukkan adanya peningkatan dalam fungsi kognitif dan memori yang tidak teramati pada latihan memori standar.

Diterbitkan dalam Translational Psychiatry, penelitian ini menambah serangkaian penelitian yang berlangsung selama 15 tahun, menyelidiki dampak yoga dan latihan memori pada penurunan kognitif dan faktor risiko demensia.

Di bawah kepemimpinan Dr. Helen Lavretsky, penelitian ini mengeksplorasi potensi yoga Kundalini sebagai intervensi awal untuk mencegah penurunan kognitif dan perkembangan menuju penyakit Alzheimer pada wanita pascamenopause.

Wanita menghadapi risiko Alzheimer yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria, karena faktor-faktor seperti umur yang lebih panjang, perubahan estrogen menopause, dan genetika.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 60 wanita berusia 50 tahun ke atas, yang direkrut dari klinik kardiologi UCLA, yang melaporkan adanya masalah ingatan dan memiliki faktor risiko serebrovaskular.

Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok berpartisipasi dalam sesi yoga Kundalini mingguan selama 12 minggu, dengan fokus pada meditasi dan olah napas, sementara kelompok lainnya menjalani pelatihan peningkatan daya ingat yang dikembangkan oleh UCLA Longevity Center, yang mencakup latihan yang bertujuan untuk meningkatkan daya ingat jangka panjang.

Setelah 12 minggu pertama dan 12 minggu berikutnya, para peneliti mengevaluasi kognisi, memori subjektif, depresi, dan tingkat kecemasan para peserta.

Sampel darah dianalisis untuk mencari penanda penuaan dan molekul inflamasi, keduanya terkait dengan Alzheimer, dan beberapa peserta menjalani MRI untuk menilai perubahan pada materi otak.

Kelompok yoga Kundalini mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk peningkatan memori subjektif, pencegahan penurunan materi otak, peningkatan konektivitas hipokampus (penting untuk ingatan yang berhubungan dengan stres), dan ekspresi yang lebih baik dari gen antiinflamasi dan anti-penuaan.

Manfaat-manfaat ini tidak terlihat pada kelompok pelatihan memori, meskipun mereka menunjukkan peningkatan dalam memori jangka panjang.

Menurut Dr. Lavretsky, temuan ini menggarisbawahi potensi yoga untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan otak, dan memerangi peradangan, sehingga meningkatkan neuroplastisitas.

Sementara kedua kelompok mempertahankan tingkat kecemasan, depresi, stres, dan ketahanan yang stabil-kemungkinan besar karena status mereka yang relatif sehat-studi ini menunjukkan bahwa menggabungkan yoga Kundalini dengan pelatihan memori dapat menawarkan pendekatan yang lebih holistik untuk meningkatkan fungsi kognitif pada wanita yang lebih tua.

Penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dari yoga Kundalini terhadap pencegahan atau penundaan Alzheimer.

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa yoga, terutama ketika dipasangkan dengan latihan memori, dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kognitif dan kualitas hidup bagi mereka yang berisiko terkena penyakit Alzheimer.

Hasil penelitian dapat ditemukan di Translational Psychiatry dengan Klik Disini

article

Artikel Terkait Lainnya