Ringkasan
1. Menggunakan Bantuan Alat (Properti)
2. Fokus Terhadap Teknik
3. Dilakukan Berurutan
4. Mampu Menahan Pose
Yoga Iyengar awal mulanya diperkenalkan oleh Guruji Bellur Krishnamachar Sundararaja Iyengar atau biasa disingkat sebagai B.K.S. Iyengar. Beliau lahir pada 14 Desember 1918 di Bellur, India, dan mulai memperkenalkan Yoga Iyengar sekitar tahun 1936.
Tiap gerakan dalam yoga ini dipercaya mampu meringankan gangguan kesehatan yang diidap oleh Iyengar, yaitu tuberkulosis (TB). Yoga Iyengar termasuk salah satu aliran yoga paling awal yang diperkenalkan kepada dunia sehingga cukup banyak diminati.
Meskipun Iyengar telah meninggal dunia pada 2014 lalu, namun pusat pengajaran yoga yang didirikan olehnya masih berdiri di Pune, India. Tempat tersebut bernama Ramamani Iyengar Memorial Yoga Institute (RIMYI).
Pada dasarnya, Yoga Iyengar merupakan kombinasi dari pose berdiri dan duduk seperti yang dilakukan dalam aliran yoga lainnya. Hanya saja, ada beberapa perbedaan yoga Iyengar dari aliran yoga lainnya, seperti penjelasan di bawah ini:
1. Menggunakan Bantuan Alat (Properti)
Properti yang biasanya digunakan dalam latihan Yoga Iyengar tergolong banyak. Mulai dari selimut, matras, tali kurunta, yoga block, bantal, kursi, hingga karung berisi pasir. Tujuan dari pemakaian properti ini, agar kamu bisa melakukan pose yoga dengan benar dan tepat.
Sehingga mampu meminimalisir terjadinya cedera. Properti ini juga menjadi alat bantu agar Yoga Iyengar dapat dilakukan oleh siapapun, mulai dari pemula sampai praktisi berpengalaman, dari kalangan orangtua hingga anak muda. Ketika kamu sudah melakukan gerakan yoga dengan benar, maka tubuh dan pikiran akan merasakan manfaat tersebut secara maksimal.
2. Fokus Terhadap Teknik
Pemakaian alat bantu, berguna agar kamu bisa melakukan Yoga Iyengar dengan cara yang benar. Apabila tidak menggunakan alat tersebut, maka manfaat dari latihan yoga ini akan terasa kurang maksimal.
3. Dilakukan Berurutan
Setiap pose (asana) dan cara mengatur napas (pranayama) yang dilakukan pada Yoga Iyengar harus dilakukan sesuai dengan urutan. Umumnya, asana mempunyai efek tersendiri bagi tubuh dan manfaatnya pun akan berbeda-beda. Biasanya akan di mulai dari gerakan pemanasan maupun inti gerakan yoga itu sendiri.
Pranayama atau biasa dikenal sebagai teknik pernapasan mendalam sering diajarkan ketika kamu beryoga. Beberapa jenis yoga lain, pranayama diajarkan setelah melakukan latihan asana. Namun, dalam Yoga Iyengar seseorang baru bisa belajar pranayama ketika sudah menguasai asana.
Alasannya, karena saat melakukan asana seseorang harus lebih fokus menyempurnakan dan mendisiplinkan tubuhnya. Sebenarnya, pada waktu yang sama kamu bisa langsung belajar namun harus dengan gerakan dan pernapasan yang benar. Agar bisa membantu mengintensifkan keadaan serta memungkinkan energi kehidupan (prana) mengalir tanpa adanya halangan.
Pranayama bukan hanya sekedar bernafas saja, namun mengharuskan duduk dengan cara yang benar dalam jangka waktu lama. Ini dilakukan sambil menyelaraskan pikiran dengan pernapasan. Selain itu, hanya dapat dilakukan bila tubuh dan pikiran sudah benar-benar siap.
Sementara asana, berdasarkan prinsip-prinsip Yoga Iyengar harus dilakukan sesuai urutan. Bila memvariasikan urutan ini, maka akan memberikan efek baik untuk mental maupun fisik. Akibatnya, variasi tersebut dapat membawa perubahan dalam diri seseorang, termasuk di bidang spiritual.
4. Mampu Menahan Pose
Biasanya, yoga sangat identik dengan gerakan flow (Yoga Vinyasa). Ini dilakukan agar energi di dalam tubuh lebih dinamis. Namun pada Yoga Iyengar, kamu akan lebih banyak diminta untuk menahan pose tertentu sampai posisi tubuh sudah benar.
Kamu harus bisa menahan semua pose Yoga Iyengar selama beberapa waktu dalam kondisi stabil, sebelum berganti ke pose yang lain. Mempertahankan kestabilan memang memerlukan waktu dan latihan yang berkali-kali.
Namun, kamu tidak akan merasa lelah seperti halnya melakukan Yoga Ashtanga, karena gerakannya tidak terlalu intens. Semakin lama kamu mampu menahan asana, maka semakin banyak manfaat gerakan yang akan dirasakan oleh tubuh maupun pikiran.
Perlu di ingat, jika ini pertama kalinya kamu akan melakukan yoga sebaiknya lakukan dibawah pengawasan instruktur bersertifikat untuk meminimalisir risiko cedera. Sekalipun Yoga Iyengar relatif aman dilakukan namun tidak dianjurkan jika kamu sedang mengalami cedera tubuh atau sedang dalam kehamilan. Sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Artikel Terkait Lainnya