Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Bisa Deteksi Penyebab Kanker Serviks, Apa Itu Tes HPV DNA Genotyping?

14 October 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu HPV DNA Genotyping?

Manfaat HPV DNA Genotyping

Siapa Saja yang Dianjurkan Melakukan Pemeriksaan HPV DNA Genotyping?

Perbedaan Tes HPV DNA Genotyping dan Pap Smear

Efek Samping Pemeriksaan HPV DNA Genotyping

Sumber Referensi

Kanker serviks hingga saat ini masih menjadi momok bagi para kaum hawa. Bagaimana tidak, kanker serviks merupakan penyakit berbahaya yang bisa berujung fatal. 

Mengingat kanker serviks pada umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejalanya saat sudah memasuki stadium lanjut, maka penting untuk melakukan deteksi sejak dini sebelum timbul komplikasi serius.

Adapun salah satu cara mendeteksi kanker serviks adalah dengan melakukan tes atau pemeriksaan HPV DNA Genotyping. 

Apa itu? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini. 

Semoga Bermanfaat!

Apa Itu HPV DNA Genotyping?

Pemeriksaan HPV DNA Genotyping diketahui merupakan prosedur tes berbasis molekuler yang bertujuan untuk mencari atau mengetahui adanya tanda-tanda infeksi HPV. 

Dalam hal ini, jenis-jenis HPV dalam sampel jaringan dideteksi secara spesifik di dalam laboratorium. Pemeriksaan ini dikhususkan untuk mendeteksi jenis (strain) dari Human Papillomavirus (HPV) yang berisiko tinggi (high-risk strains of HPV) menimbulkan kanker serviks.

Seperti yang diketahui, kanker serviks yang tidak terdeteksi sejak dini bisa berdampak pada prognosis penderita akibat penanganan yang terlambat. 

Berdasarkan laporan data Globocan, kanker serviks termasuk dalam 5 besar kanker mematikan yang menyerang wanita di segala usia.

Meski pemeriksaan HPV DNA Genotyping diutamakan untuk mendeteksi dini kanker serviks, namun juga bisa untuk tes jenis HPV lainnya. 

Pemeriksaan ini sendiri bisa untuk mendeteksi semua jenis HPV, baik yang bersifat onkogenik (bisa menyebabkan kanker). 

Maupun non onkogenik (tidak menyebabkan kanker) lantaran setiap jenis HPV mempunyai struktur asam amino yang spesifik sebagai target deteksi.

Jenis HPV onkogenik (high risk) yang bisa dideteksi oleh tes HPV DNA Genotyping adalah 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 52, 53, 56, 58, 59, 66, dan 68. Sedangkan untuk jenis HPV non onkogenik (low risk) yang bisa dideteksi adalah 6, 11, 42, 43, 44, dan 81.

Sehingga, dengan melakukan tes HPV DNA Genotyping diharapkan kanker serviks dan penyakit lainnya yang terkait infeksi HPV bisa terdeteksi sejak dini dan bisa membantu mencapai tingkat keberhasilan pengobatan yang lebih tinggi.

Disamping itu, infeksi HPV tipe ini bisa memicu perubahan abnormal pada sel serviks yang juga berpotensi menjadi kanker serviks atau jenis kanker lainnya seperti kanker vagina dan kanker anus.

Untuk pemeriksaan HPV DNA sendiri dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim (serviks). Kemudian sampel ini akan diperiksa di laboratorium untuk diketahui apakah terdapat materi genetik (DNA) dari HPV di dalam sel serviks atau tidak.

Perlu diketahui bahwa pemeriksaan HPV DNA memiliki tujuan yang sama dengan prosedur pap smear, yakni mendeteksi adanya kanker serviks sejak dini. Maka dari itu, pemeriksaan ini biasanya dikombinasikan dengan pap smear.

Manfaat HPV DNA Genotyping

Secara umum, tes HPV DNA Genotyping memiliki beragam manfaat penting dalam deteksi, pencegahan, serta manajemen infeksi HPV dan penyakit yang terkait HPV. 

Adapun manfaatnya antara lain mendeteksi dini infeksi HPV, mengidentifikasi jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi maupun rendah, mendeteksi kanker serviks dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

Kemudian mencegah kanker serviks melalui deteksi dini, memantau dan mengevaluasi respons terhadap pengobatan pada pasien yang memiliki lesi pra-kanker atau kanker serviks serta mencegah kanker atau penyakit terkait HPV lainnya.

Siapa Saja yang Dianjurkan Melakukan Pemeriksaan HPV DNA Genotyping?

Wanita yang telah memasuki usia 30-65 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan HPV DNA Genotyping secara rutin setiap lima tahun sekali, dan dikombinasikan dengan prosedur pap smear. 

Selain itu, pemeriksaan HPV DNA juga dianjurkan pada wanita yang memiliki faktor risiko kanker serviks seperti menderita HIV, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, terkena paparan diethylstilbestrol (DES) sebelum lahir, serta mendapatkan hasil abnormal (lesi prakanker) tingkat tinggi pada pap smear.

Pemeriksaan HPV DNA lebih baik dilakukan saat tidak sedang menstruasi. Hal ini dikarenakan melakukan pemeriksaan saat menstruasi bisa memengaruhi hasilnya.

Penting diingat bahwa pemeriksaan HPV DNA tidak dianjurkan untuk wanita yang berusia kurang dari 30 tahun. 

Pasalnya, sebagian besar infeksi HPV pada usia tersebut tidak berkembang menjadi kanker. Sehingga pemeriksaan HPV DNA bisa ditunda atau diganti dengan pap smear.

Perbedaan Tes HPV DNA Genotyping dan Pap Smear

Meski memiliki tujuan yang sama, yakni sebagai metode diagnostik untuk skrining kanker serviks, namun tes HPV DNA Genotyping dengan Pap Smear memiliki perbedaan, utamanya pada teknologi pendekatan yang digunakan.

Bila pada tes pap smear bisa mendeteksi perubahan pada sel-sel serviks (leher rahim) yang mungkin mengarah pada lesi pra-kanker atau dicurigai sebagai kanker serviks. Akan tetapi tes ini tidak bisa mendeteksi jenis HPV dari sampel secara spesifik.

Sedangkan pada tes HPV DNA Genotyping, secara khusus bisa mengidentifikasi jenis-jenis HPV dari sampel, termasuk jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks. 

Sehingga dengan begitu hasil tes bisa memberikan informasi lebih awal (hulu) sebelum terjadi perubahan-perubahan agresif pada sel-sel abnormal tersebut.

Efek Samping Pemeriksaan HPV DNA Genotyping

Meski pemeriksaan HPV DNA merupakan prosedur yang aman, namun pada kasus tertentu, menimbulkan efek samping seperti rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah yang menyerupai kram saat menstruasi, serta perdarahan ringan selama 1-2 hari setelah pemeriksaan.

Sumber Referensi

dr. Rizki Pradana Tamin. 2021. Pemeriksaan HPV DNA, Ini Yang Harus Anda Ketahui [online] (https://www.alodokter.com/pemeriksaan-hpv-dna-ini-yang-harus-anda-ketahui diakses pada 28 September 2023)

Dr. dr. Bambang Dwipoyono, SpOG, MS, MARS. 2023. Mengenal Tes HPV DNA Genotyping dan Manfaatnya [online] (https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/tes-hpv-dna-genotyping diakses pada 28 September 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya