Unduh Aplikasi Nirvana

image Health

Health Category

Bisa Berujung Kematian, Waspada dan Kenali Ciri-ciri Penyakit Antraks

11 July 2023

oleh Tiara Yola

Share

Tweet

Salin Tautan

Ringkasan

Apa Itu Antraks?

Ciri-ciri Daging Terinfeksi Antraks

Jenis-jenis Antraks

Gejala Antraks

Pencegahan Antraks Secara Umum

Pengobatan Antraks

Sumber Referensi

Belakangan ini, masyarakat tengah membicarakan mengenai daging yang terinfeksi antraks hingga berujung pada kematian. Hal ini tentu saja memicu kekhawatiran.

Penyakit antraks sendiri rupanya bisa ditularkan melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi. Terlebih antraks juga merupakan salah satu penyakit zoonosis, yang artinya bisa ditularkan dari hewan ke manusia.

Lantas apa yang dimaksud dengan penyakit antraks? Mengapa bisa berujung pada kematian dan bagaimana ciri-cirinya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut.

Apa Itu Antraks?

Antraks merupakan penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang gram positif yang biasa disebut sebagai Bacillus Anthracis. Bakteri tersebut mudah ditemui secara alami di tanah, dan biasanya menyerang hewan peliharaan atau hewan liar di seluruh dunia.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, antraks merupakan penyakit zoonosis, yang mana bisa membuat seseorang mengidap antraks bila bersentuhan langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang telah terkontaminasi.

Adapun hewan peliharaan dan liar seperti domba, sapi, kambing, kijang dan rusa bisa saja terinfeksi ketika mereka menghirup atau menelan spora di tanah, tanaman, atau air yang terkontaminasi.

Oleh sebab itu, dibutuhkan vaksinasi rutin pada hewan agar bisa membantu mencegah penyebaran virus antraks pada hewan lain.

Ciri-ciri Daging Terinfeksi Antraks

 Dari banyaknya jenis daging yang ada, daging sapi dan ayam menjadi dua jenis daging yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, terlebih seperti pada perayaan keagamaan.

Adapun ciri-ciri daging hewan yang telah terinfeksi antraks diantaranya adalah daging berwarna gelap atau kehitaman, organ dalam hewan, khususnya limpa, berwarna hitam, serta rapuh.

Maka dari itu, perlu diwaspadai secara khusus saat membeli daging agar bisa terhindar dari penyakit antraks.

Jenis-jenis Antraks

Penyakit antraks dibagi menjadi tiga jenis, berdasarkan cara penularannya. Pertama, antraks kulit yang menular pada orang yang memiliki luka terbuka di kulit. Penularan bisa terjadi saat seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang atau daging hewan yang terinfeksi antraks.

Meski begitu, ada juga kemungkinan seseorang terinfeksi antraks kulit dari kontak dengan luka di kulit penderita antraks. Antraks kulit sendiri merupakan jenis yang paling sering terjadi, namun tidak berbahaya. Gejalanya pun baru berkembang 1-7 hari setelah paparan.

Kemudian antraks pencernaan yang terjadi saat seseorang memakan daging hewan yang telah terinfeksi atau mati akibat antraks, khususnya bila dimasak kurang matang. Gejala antraks pencernaan umumnya muncul 1-7 hari setelah paparan bakteri.

Terakhir, antraks pernapasan yang merupakan antraks paling berbahaya. Seseorang bisa terinfeksi antraks pernapasan bila menghirup serbuk (spora) dari bakteri antraks, misalnya saat memproses bulu atau kulit dari hewan ternak.

Biasanya, infeksi akibat antraks pernapasan baru berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan paparan terhadap spora.

Gejala Antraks

Pada umumnya, gejala antraks bisa beragam, bergantung pada jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh seseorang. Pada penderita antraks kulit, gejalanya ditandai dengan munculnya banyak benjolan di kulit yang biasa disertai gatal.

Sementara pada antraks pencernaan, gejala yang muncul adalah mual dan muntah, sakit tenggorokan, sulit menelan, sakit perut, hilang nafsu makan, sakit kepala, demam, benjolan di leher, diare, serta BAB berdarah.

Sedangkan pada antraks pernapasan gejala yang muncul adalah nyeri saat menelan, demam, nyeri otot, mudah lelah, dada terasa tidak nyaman, sesak napas atau napas pendek, syok, dan radang selaput otak (meningitis).

Pencegahan Antraks Secara Umum

Upaya pencegahan antraks sendiri perlu dilakukan baik dari sisi manusia maupun sisi kesehatan hewan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hewan perlu divaksinasi secara rutin agar kontaminasi tidak terjadi.

Sedangkan pada manusia, tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah memasak daging yang hendak dikonsumsi hingga matang pada suhu tinggi agar bakteri bisa mati. Selain itu, bisa juga dengan mengukus atau merebus daging pada suhu tinggi, atau direndam dalam larutan garam hipertonik.

Kemudian juga harus selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri, salah satunya adalah dengan mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, setelah beraktivitas, dan setelah menggunakan toilet.

Selanjutnya, yang tak kalah penting adalah memastikan daging sapi yang dibeli berasal dari sapi sehat dan telah divaksin, serta dipelihara dan dipotong dalam lingkungan yang sehat.

Pengobatan Antraks

Antraks sendiri diketahui bisa diobati dengan obat antibiotik. Namun tentunya kondisi ini akan lebih berpeluang sembuh bila dilakukan penanganan secepatnya. Untuk itu jika kamu mencurigai terpapar bakteri antraks atau mengalami gejala yang mencurigakan, segeralah mencari perawatan medis dan mengikuti petunjuk dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Selain itu, tingkat keberhasilan dalam pengobatan antraks juga bergantung pada usia, kondisi kesehatan pasien secara umum, dan luas area tubuh yang terinfeksi.

Sumber Referensi

dr. Meva Nareza. 2023. Anthrax [online] (https://www.alodokter.com/anthrax diakses pada 8 Juli 2023)

Halodoc. 2019. Suka Makan Daging, Perlu Waspada Antraks [online] (https://www.halodoc.com/artikel/suka-makan-daging-perlu-waspada-antraks diakses pada 8 Juli 2023)

CNN Indonesia. 2023. Bagaimana Ciri-ciri Daging yang Terkontaminasi Bakteri Antraks? [online] (https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230707193457-262-970904/bagaimana-ciri-ciri-daging-yang-terkontaminasi-bakteri-antraks diakses pada 8 Juli 2023)

article

Artikel Terkait Lainnya