Ringkasan
Jenis-jenis Gangguan Kesehatan yang Membuat Penderitanya Mudah Marah
3 Tips Mengendalikan Emosi
Sumber Referensi
Orang yang suka marah-marah biasanya identik dengan darah tinggi. Namun rupanya, marah-marah juga merupakan tanda beberapa penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.
Beberapa penyakit atau gangguan kesehatan tertentu rupanya bisa membuat penderitanya mudah marah. Sementara berdasarkan informasi yang didapat dari Health, kesehatan fisik dan mental memainkan peran penting dalam bagaimana merespons stres dan situasi sehari-hari.
Lantas penyakit atau gangguan kesehatan apa saja sih yang membuat penderitanya mudah marah? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini. Semoga bermanfaat!
Jenis-jenis Gangguan Kesehatan yang Membuat Penderitanya Mudah Marah
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang bisa memengaruhi keseimbangan kimia dalam tubuh, merusak fungsi otak, atau memengaruhi hormon. Hal ini pada gilirannya bisa memicu perubahan mood dan emosi hingga membuat orang mudah marah.
Adapun beberapa penyakit tertentu yang bisa membuat penderitanya mudah marah atau tersinggung berdasarkan informasi yang didapat dari Bangkok Heart Hospital di antaranya adalah:
1. Gangguan Mood
Depresi dan bipolar merupakan gangguan mood yang bisa membuat penderitanya mudah marah. Di samping itu, penderita depresi diketahui sering kali mengalami perasaan marah yang intens, khususnya bila mereka merasa putus asa atau tidak berdaya. Sementara pada kondisi yang sama, pada penderita gangguan bipolar biasanya mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, bahkan bisa menyebabkan periode marah yang kuat.
2. Gangguan Kecemasan
Dua jenis gangguan kecemasan yakni gangguan kecemasan umum atau gangguan stres pasca trauma (PTSD) bisa menyebabkan meningkatnya reaksi marah. Hal ini sendiri merupakan bagian dari respons terhadap stres kronis atau perasaan ketidaksamaan.
3. Gangguan Pengendalian Impuls
Akibat dari gangguan kontrol impuls diketahui bisa menyebabkan perilaku impulsif, termasuk juga kemarahan yang tidak terkendali. Penderitanya cenderung merespons secara impulsif terhadap rangsangan eksternal atau situasi yang memicu kemarahan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Selain itu, penderita gangguan kontrol impuls juga memiliki ambang toleransi yang rendah terhadap frustasi, ketidaknyamanan, atau ketidakpuasan.
4. Gangguan Perilaku
Salah satu gangguan perilaku yang ditandai dengan serangan kemarahan yang tiba-tiba dan hebat adalah Intermittent Explosive Disorder (IED). Bahkan penderitanya bisa saja marah hebat, meski pemicunya adalah hal kecil.
5. Gangguan pada Otak
Seperti yang diketahui, otak merupakan organ tubuh paling fatal. Sehingga, cedera kepala atau gangguan neurologis tertentu bisa memengaruhi kontrol emosi dan mengakibatkan perubahan mood, seperti menjadi mudah marah.
6. Sindrom Pramenstruasi (PMS) atau Gangguan Tiroid
PMS sering terjadi dan dialami oleh para perempuan. Kebanyakan dari mereka saat mengalami PMS, perubahan moodnya menjadi sangat ekstrem, seperti mudah marah. Pada saat PMS, diketahui bahwa fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron bisa memengaruhi suasana hati dan emosi. Sedangkan pada hipertiroidisme, terjadi peningkatan produksi hormon tiroid yang bisa meningkatkan kecemasan dan iritabilitas. Sehingga, kedua kondisi tersebut bisa membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap perubahan suasana hati dan menyebabkan mudah marah.
7. Gangguan BPD (Borderline Personality Disorder)
Sering marah-marah ternyata bisa menjadi gejala gangguan BPD atau gangguan kepribadian ambang. Kondisi ini sendiri merupakan gangguan mental yang ditandai dengan suasana hati serta citra diri yang sering berubah-ubah dan perilaku yang impulsif.
3 Tips Mengendalikan Emosi
1. Selalu Berpikir dan Bersikap Positif
Mengalami hari yang buruk merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Namun, untuk menghadapinya bisa dengan mengubah pola pikir dan sudut pandang untuk melihat kondisi tersebut sebagai suatu hal yang baik. Dengan begitu, bisa menyikapinya atau hal negatif tidak harus dengan sikap negatif juga. Justru sebaliknya, hadapilah hal negatif dengan menenangkan diri melalui cara mengambil napas dan jeda. Kemudian pikirkan bahwa kita bisa memberikan respons yang lebih positif untuk membuat keadaan tidak menjadi semakin buruk.
2. Melakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Dengan menghadapi hal negatif dengan pikiran positif, maka menjadikan kita tidak terlarut ke dalam emosi tersebut. Maka dari itu, cobalah untuk mencari berbagai aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, misalnya berolahraga, memasak, membaca buku, mendengarkan musik, belanja, atau sekadar minum dan makan makanan di tempat favorit.
3. Hindari Pemicu Emosi atau Hal Negatif
Selain menghadapi hal negatif dengan berpikir dan sikap positif, tidak ada salahnya juga untuk sebisa mungkin menghindari semua hal yang bisa memicu diri merasakan emosi negatif. Misalnya diri akan menjadi mudah marah ketika lapar atau kurang tidur, maka hal ini bisa diatasi dengan membiasakan diri makan teratur dan tidur tepat waktu.
Perlu diingat bahwa menjaga kesehatan jiwa tidak kalah pentingnya dengan memastikan fisik dalam kondisi prima. Hal ini dikarenakan keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Maka dari itu, apabila merasa sedang mengalami gangguan emosi, sebaiknya menghindari makan secara berlebihan. Pasalnya, hal tersebut bisa memicu munculnya berbagai masalah kesehatan.
Sumber Referensi
Tim Redaksi Kompas. 2023. 6 Macam Penyakit Penyebab Penderitanya Mudah Marah [online] (diakses secara online pada 20 December 2023 https://health.kompas.com/read/23K08210000268/6-macam-penyakit-penyebab-penderitanya-mudah-marah?page=all#)
dr. Rizal Fadli. 2023. Suka Marah-Marah Tanpa Sebab, Waspada Gangguan BPD [online] (https://www.halodoc.com/artikel/suka-marah-marah-tanpa-sebab-waspada-gangguan-bpd diakses secara online pada 20 December 2023)
Artikel Terkait Lainnya